BOLEHKAH PEMIMPIN MENCARI CARI KESALAHAN ORANG YANG DIPIMPIN ?
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Mencari cari kesalahan orang lain, nampaknya adalah salah satu yang diminati oleh sebagian besar manusia di zaman ini. Sementara itu mereka hampir TAK PERNAH mau melakukan introspeksi kesalahan sendiri. Sungguh Allah Ta’ala telah MELARANG MENCARI CARI KESALAHAN orang lain.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Wahai orang orang beriman !. Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. DAN JANGANLAH KAMU MENCARI CARI KESALAHAN ORANG LAIN. dan janganlah ada di antara kamu yang mengghibah sebagian yang lain.
Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ?. Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang. (Q.S al Hujurat 12).
Rasululah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga telah mengingatkan tentang keburukan mencari cari kesalahan orang lain, dalam sabda beliau :
إِنَّكَ إِنِ اتَّبَعْتَ عَوْرَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ أَفْسَدْتَهُمْ أَوْ كِدْتَ أَنْ تُفْسِدَهُمْ.
Sesungguhnya apabila kamu selalu mencari cari kesalahan kaum muslimin berarti kamu TELAH MERUSAK MEREKA, atau kamu hampir membuat mereka rusak. (H.R Abu Dawud).
Nah, jika pemimpin suka mencari cari kesalahan dan selalu mencurigai ORANG YANG DIPIMPINNYA DAN MENJADI TABIATNYA, maka menjadi semakin besarlah bahayanya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّ الأَمِيْرَ اِذَا ابْتَغَى الرَّيبَةَ في انَّسِ أَفْسَدَهُمْ.
Sesungguhnya seorang pemimpin apabila dia curiga terhadap rakyatnya berarti dia telah merusak mereka. (H.R Abu Dawud, Imam Ahmad dan yang selainnya).
Setelah menukil hadits ini, Syaikh Salim bin ‘Ied al Hilali berkata : HARAM (bagi pemimpin) mencari cari kesalahan rakyat karena dapat merusaknya. Beliau juga berkata : Pemimpin dan aparat aparat pembantunya yang mencari cari kesalahan rakyatnya lalu MENUDUH RAKYATNYA BERBUAT SALAH (tanpa bukti) maka tuduhannya tak dapat diterima.
Beliau juga menukil perkataan Ibnu Mas’ud : Kami telah dilarang untuk memata matai seseorang. Tetapi jika ada bukti YANG JELAS maka kami akan menghukumnya. (Mausuu’atul Manaahi asy Syar’iyah, Ensiklopedi Larangan).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.187)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar