LEMAH LEMBUT KETIKA MEMBERI NASEHAT ATAUPUN KOMENTAR
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Kalau kita perhatikan di beberapa media sosial seperti WA dan yang semacamnya, agak sering kita menemukan NASEHAT ATAUPUN KOMENTAR DALAM BENTUK YANG KURANG BIJAK terhadap tulisan ataupun sharing dari sebagian saudara saudara kita. Jauh dari kelembutan. Tak mau memilih kata kata yang lebih enak dan indah didengar atau dibaca orang lain.
Terkadang ada kalimat atau komentar yang menyakiti perasaan yang menerima meskipun maksudnya adalah untuk memberi masukan atau nasehat. Sungguh, sekiranya kita tidak suka dengan suatu sharing atau postingan seseorang dan ingin memberi nasehat atau komentar tetaplah mengedepankan sikap lemah lembut.
Ketahuilah bahwa sangatlah banyak keutamaan akan mendatangi orang orang yang selalu menjaga dan mengutamakan sikap lemah lembut pada dirinya ketika berbicara, berkomentar apalagi jika maksudnya memberi nasehat.
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah memberi nasehat tentang keutamaan berlemah lembut, diantaranya adalah :
Pertama : Sungguh Allah Ta’ala mencintai lemah lembut.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
يَاعَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ الأَمْرِ كُلِّهِ
Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan. (H.R Imam Bukhari, dari Aisyah)
Dalam riwayat yang lain. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ
Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya
Kedua : Lemah lembut akan menghiasi segala sesuatu.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam :
مَا كَانَ الرِّفْقُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ, وَمَا كَانَ الْعُنْفُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
Tidaklah lemah lembut dalam sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah sikap keras dalam segala sesuatu kecuali dia akan merusaknya. (H.R Imam Muslim).
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam senantiasa berlaku lemah lembut, tak suka berlaku kasar. Kisah dibawah ini adalah salah satu pelajaran tentang kelemah lembutan dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam.
Dari Anas bin Malik, dia berkata, Ketika kami duduk duduk di masjid bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam tiba-tiba datang seorang Badui lalu buang air kecil di (pojok) masjid. Para sahabat menghardiknya : Berhenti !, berhenti !.
Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda : Jangan bentak dia, biarkan dia (jangan putus buang airnya). Lalu para sahabat membiarkan orang Badui tadi menyelesaikan kencingnya. Kemudian Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam memanggilnya dan berkata kepadanya :
إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لَا تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هَذَا الْبَوْلِ وَلَا الْقَذَرِ إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلَاةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ
Sesungguhnya masjid-masjid ini tidaklah boleh untuk buang air kecil atau buang kotoran. Masjid itu tempat untuk dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalat dan membaca Al-Qur an. (H.R Imam Muslim).
Ketiga : Lemah lembut mendatangkan kebaikan.
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan kita semua untuk memiliki sikap lemah lembut karena akan mendatangkan kebaikan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الْخَيْرَ
Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan. (H.R Imam Muslim dari Jabir bin Abdullah).
Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah senantiasa berlemah lembut dalam memberi komentar, memberi nasehat dan yang lainnya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.174)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar