Minggu, 10 Januari 2021

KEWAJIBAN BERTASBIH DAN KEUTAMAANNYA

 

KEWAJIBAN BERTASBIH DAN KEUTAMAANNYA YANG BANYAK

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam kamus al Munjid dijelaskan bahwa secara bahasa TASBIH BERARTI MENYUCIKAN DAN MEMULIAKAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA.

Kemudian,  secara terminologi makna tasbih adalah : Menyucikan Allah Subahanu wa Ta’ala dari segala keburukan dan dari segala perbuatan ataupun sifat yang tidak sesuai dengan keagungan, kemuliaan, kasih sayang,dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. (Rahasia Istighfar dan Tasbih, Niswah al Ulwani).

Sangat banyak  perintah Allah Ta’ala tentang kewajiban bertasbih, diantaranya  :

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ

Maka BERTASBIHLAH dengan memuji Rabb-mu dan jadilah engkau di antara orang orang yang bersujud. (Q.S al Hijr 98).

Sungguh, bertasbih adalah dzikir para Malaikat, yaitu makhluk yang sangat patuh mengerjakan perintah Allah Ta’ala. Mereka bertasbih terus menerus tiada henti. Hal ini dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya, diantaranya adalah  :

يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ

(Mereka (Malaikat Malaikat) BERTASBIH TIDAK HENTI HENTINYA malam dan siang. (Q.S al Anbiya’ 20).

Didalam banyak ayat al Qur an juga dijelaskan bahwa semua makhluk bertasbih kepada Allah Ta’ala, diantaranya sebagaimana firman-Nya :

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun MELAINKAN BERTASBIH dengan memuji-Nya. Tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun. (Q.S al Isra’ 44)

Allah Ta’ala berfirman :

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Miliknya semua kerajaan dan bagi-Nya (pula) segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Q.S at Taghabun 1).

Bahwa makhluk yang besar seperti matahari makhluk  bahkan ada planet yang lebih besar lagi dan makhluk yang kecil seperti  semut bahkan makhluk yang lebih kecil lagi dari semut selalu bertasbih kepada Allah Ta’ala. Termasuk juga tumbuhan dan hewan semua bertasbih menyucikan Allah Ta’ala. Padahal ketika mereka bertasbih  tak dijanjikan pahala dan masuk masuk surga. Tetapi mereka semua tetap bertasbih karena TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA.

Lalu manusia, ketika banyak bertasbih manusia akan memperoleh kebaikan dunia dan juga kebaikan di akhirat dan dapat pahala. Namun demikian  ternyata sebagian manusia ada yang tak biasa bertasbih atau dengan kata lain sepertinya tak tertarik dengan kebaikan dan pahala yang dijanjikan Allah Ta’ala. Ataupun juga karena BELUM DATANG RASA TAKUTNYA KEPADA ALLAH TA’ALA.  Na’udzubillah min dzaalik. 

Sungguh sangatlah banyak kebaikan yang akan diperoleh hamba hamba Allah yang senantiasa bertasbih kepada-Nya, diantaranya adalah :

Pertama : Ketika membaca Subahaanallahi wa bihamdihi, Subhaanallahil ‘adzim.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Dua kalimat yang ringan diucapkan lisan, berat ditimbangan, dan DAN DICINTAI AR RAHMAN : Subhaanallaahi wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim. (HR. Muttafaq 'Alaih).

Dalam hal ini kita bisa mengambil faedah bahwa kalimat : (1) Ringan diucapkan lisan  karena lafazhnya tidak panjang, sedikit hurufnya. (2) Berat ditimbangan, karena disediakan pahala yang banyak. (3)  DICINTAI AR RAHMAN. Dan dengan mengucapkannya  mendatangkan  kecintaan Allah Ta’ala.

Kedua : Ketika membaca Subhanallah, Walhamdulillah, Laa ilaahailallah, Allahu Akbar.

(1) Ini adalah empat kalimat   yang akan menjadi perisai dari api neraka bagi orang orang beriman yang senantiasa membacanya yaitu  sebagaimana disabdakan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

 خُذُوْا جُنَّتَكُمْ قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ مِنْ عَدُوٍّ قَدْ حَضَرَ قَالَ : لاَ جُنَّتُكُمْ مِنَ النَّارِ قُوْلُوْا سُبْحَانَ اللهِ وَ الْحَمْدُ للهِ وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ فَإِنَّهَا يَأْتِيْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُنَجِّيَاتٌ وَ مُقَدِّمَاتٌ وَ هُنَّ الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ

Ambillah perisai kalian !. Kami (para sahabat) bertanya : Wahai Rasulullah, apakah perisai untuk menghadapi musuh yang telah datang ?.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak, akan tetapi perisai kalian dari api neraka. Ucapkanlah oleh kalian : Subhanallahi wal hamdulillah wa laa ilaaha illallahu wallahu akbar.

Karena sesungguhnya kalimat-kalimat itu akan datang pada hari kiamat sebagai penyelamat dan penuntun, dan itulah amalan-amalan yang kekal lagi shalih. (H.R al Hakim dari Abu Hurairah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).  

(2) Selain itu, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga menjelaskan bahwa empat kalimat berikut ini adalah termasuk diantara KALIMAT YANG DICINTAI ALLAH TA’ALA, yaitu sebagaimana sabda beliau :

عن سمرة بن جندب قال قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- أحب الكلام إلى الله أربع سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر. لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ

Dari Samurah bin Jundub, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Ada empat kalimat yang dicintai  Allah Taala yaitu  (1) Subhanallah.  (2) Alhamdulillah.  (3) Laa ilaaha illallah dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai (H.R Imam Muslim

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah senantiasa bertasbih memuji Allah Ta’ala. Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah menjanjikan kebaikan dan pahala bagi dan kebaikan yang mengamalkannya. Wallahu A’lam. (2.173).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar