BAGAIMANA JIKA HATI TELAH MATI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh hati manusia bisa mati duluan sebelum
nyawa berpisah dari badannya. Nah, ketika seseorang hatinya telah mati meskipun
fisik masih hidup maka akan mendatangkan bahaya besar bagi dirinya.
Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah menyebutkan beberapa
tanda dan bahaya jika hati telah mati, satu
diantaranya adalah : Menjadikan hawa nafsu sebagai imamnya, syahwat sebagai
pemimpinnya, kebodohan sebagai kusirnya dan kelalaian sebagai kendaraannya.
Oleh karena itu, kata beliau, manusia yang
telah mati hatinya maka tujuan hidupnya hanyalah dunia yang fana dan lupa
dengan akhirat yang baqa. (Kitab Mawaaridul Amaan).
Kematian hati memang berbeda dengan kematian
fisik. Fisik yang telah mati tak bisa lagi di hidupkan di dunia. Tetapi ketika
hati telah mati, jika Allah berkehendak bisa hidup kembali. Oleh karena itu
jika saudara kita ada yang terlihat hatinya telah mati janganlah dicela. Dia
perlu dikasihani dan ditolong. Doakanlah
agar hidayah Allah turun kepadanya sehingga hatinya yang telah mati hidup
kembali.
Selanjutnya beri nasehat agar dia banyak
mengingat kematian. Ketahuilah bahwa seseorang yang hatinya telah
mati maka haruslah diingatkan agar banyak mengingat kematian dan membayangkan kehidupan sesudah mati.
Ketahuilah bahwa masalah sebenarnya bukan mati tapi bagaimana hidup setelah
mati.
Jika seseorang membayangkan hidup setelah mati
serta pertanggung jawabannya maka akan menimbulkan ketakutannya
kepada Allah Ta’ala. Jika rasa takutnya telah muncul maka berbagai maksiat
akan ditinggalkan lalu secara berangsur mulai berbuat kebaikan dan
amal shalih dan insya Allah hatinya bisa hidup kembali.
Rasulullah mengingatkan tentang tanda orang
yang cerdas yaitu banyak mengingat mati dan berbekal untuk menghadapi hidup
setelah mati.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ
قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ
رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ
أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ
لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ
الْأَكْيَاسُ
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar : Aku
sedang bersama Rasulullah kemudian datang seorang laki laki dari kalangan
Anshar. Dia mengucapkan salam dan bertanya kepada Rasulullah : “Wahai
Rasulullah !. Siapa orang mukmin yang paling utama ?. Rasulullah menjawab :
Orang yang paling baik akhlaknya.
Orang itu bertanya lagi
: Lalu siapa orang mukmin yang paling cerdas ?. Beliau
menjawab : Orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling
baik persiapannya untuk menghadapi apa yang terjadi setelahnya. Mereka itulah
orang yang paling cerdas. (H.R Ibnu Majah dan at Thabrani, dinilai hasan
oleh Syaikh al Albani).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
: “Perbanyaklah mengingat kematian. Barangsiapa banyak mengingat mati maka
Allah akan hidupkan hatinya dan meringankannya saat sakaratul maut” (H.R ad
Dailami).
Mari jaga hati agar tetap sehat, jangan sampai
sakit apalagi mati. Orang yang hatinya telah mati pastilah merugi di dunia dan
di akhirat.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.348).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar