MENASEHATI ANAK YANG TIDAK PERHATIAN
KEPADA ORANG TUA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Setelah
orang tua mulai berumur lanjut mereka ternyata butuh perhatian dan penjagaan lebih
dari anak anaknya. Namun demikian ternyata agak sering kita mendengar bahkan melihat
ada anak yang tidak perhatian kepada orang tuanya.
Keadaan
ini bisa terjadi karena banyak sebab, diantaranya : (1) Anak terlalu sibuk
dengan urusannya masing masing. Apalagi urusan dunia yang memang kelihatan tak
habis habisnya. (2) Ada anak yang memang tak punya minat untuk memperhatikan
orang tuanya. (3) Bisa jadi karena orang tua dahulu juga tak memberi perhatian
yang cukup kepada ibu bapaknya.
Ketahuilah bahwa sangat baik orang tua menasehati anak yang kurang
perhatian ini. Berilah dia nasehat dengan
mengharap pertolongan dan ridha Allah. Sampaikan nasehat dengan lemah
lembut. Nasehat yang lemah lembut, penuh kasih sayang sangat potensial dan menyentuh hati seorang anak. Diantaranya :
Pertama : Selalu menasehati agar anak tetap bertakwa
kepada Allah. Menjaga ketaatan dan menjauhi berbagai maksiat. Nasehatkan agar
dia tetap menjaga ibadah dan ketaatan terutama jangan melalaikan shalat
apalagi meninggalkannya. Jika shalatnya baik maka ini akan mendorongnya berlaku
baik dalam banyak hal, terutama kepada kedua orang tuanya.
Kedua : Selain itu, bentuk nasehat yang bermanfaat
adalah mengatakan kepadanya dengan lemah
lembut : Wahai anakku. Mungkin karena kesibukanmu atau tersebab hal yang
lainnya, kamu nampaknya kurang perhatian
kepada ibu dan bapak yang sudah lanjut usia ini.
Ketahuilah
bahwa kurangnya perhatian seorang anak kepada orang tua adalah sesuatu
perbuatan yang tidak terpuji. Sungguhpun
demikian, ibu dan bapak telah memaafkan dan terus memaafkan semua kesalahanmu tanpa kecuali sampai kapanpun.
Bahkan ibu dan bapak tetap mendoakan agar Allah senantiasa mencurahkan segala
kebaikan bagimu. Adalah kebahagiaan bagi ibu dan bapak jika kamu hidup dengan
selamat di dunia dan selamat sampai ke negeri akhirat.
Satu hal yang sangat penting untuk ibu dan bapak sampaikan kepadamu yaitu : Janganlah kamu lupa bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan dan mewajibkan setiap anak untuk berbuat baik dengan cara yang paling baik kepada orang tuanya.
Perhatikanlah
perintah Allah dalam firmanNya :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ
Dan
kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada ke dua orang
tuanya (Q.S al Ankabuut 8).
Sungguh
ayat ini adalah merupakan perintah paling tegas dari Allah Subhanahu wa Ta’ala
kepada setiap anak untuk melakukan dan memberikan yang terbaik bagi ibu
bapaknya.
Anakku,
sungguh ayat ini telah mendatangkan kekhawatiran bagi ibu dan bapak tentang
dirimu. Memang ibu dan bapak telah memaafkan segala kesalahanmu dan
kekuranganmu. Akan tetapi ibu dan bapak sangat khawatir jika Allah Yang
Mahakuasa akan marah dan murka kepadamu karena tidak melaksanakan perintah-Nya
yaitu untuk berbuat kebaikan yang paling baik bagi orang tuamu.
Nah,
setelah diberi nasehat dengan lemah lembut, berikutnya adalah mendoakan kebaikan bagi anak. Betapapun keburukan yang ada pada diri anak.
Jangan sekali kali mendoakan yang tidak baik bagi mereka karena doa orang tua
kepada anak anaknya adalah doa yang mudah terkabul
Dari Abu Hurairah, dia berkata, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda :
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ
مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ
الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا
Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” (H.R Imam Bukhari, al Adabul Mufrad, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Selanjutnya
satu hal yang sangat dianjurkan bagi orang tua dalam hal ini yaitu haruslah bersikap sabar menghadapi kenyataan. Anak anak yang tidak memberi perhatian
merupakan salah satu ujian bagi kedua orang tua. Sungguh semua manusia akan
diuji. Allah Ta’ala berfirman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ
يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : Kami telah
beriman, sedang mereka tidak diuji lagi ?. (Q.S al Ankabut 2).
Ketahuilah
sikap yang terpuji dalam menghadapi ujian atau cobaan adalah bersabar. Sungguh
amatlah tinggi kedudukan orang yang bersabar karena dia dijanjikan Allah Ta’ala
untuk mendapat pahala yang tidak
terbatas. Sulaiman bin Qashim mengatakan : Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali
kesabaran yang ganjarannya seperti air yang
terus mengalir. Kemudian
beliau membacakan firman Allah Ta’ala :
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ
بِغَيْرِ حِسَاب
Sesungguhnya hanya orang-orang
yang bersabarlah yang disempurnakan
pahala mereka tanpa batas. (Q.S az
Zumar 10).
Semoga Allah memberi kita keturunan yang menyenangkan hati dan
menyejukkan mata. Mari berdoa :
رَبَّنَا هَبْ
لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Ya Rabb Kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.352)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar