INILAH CARA MENDAPAT PAHALA SENILAI
PAHALA
IBADAH HAJI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam dan
hukumnya adalah WAJIB BAGI YANG MAMPU sekali seumur hidup. Perintah berhaji
antara lain disebutkan Allah Ta’ala dalam firman Allah :
Pertama : Q.S Ali Imran ayat 97.
فِيهِ آيَاتٌ
بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ
عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ
كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Disana terdapat tanda tanda yang jelas
(diantaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan
(diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah, yaitu bagi orang orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa
yang mengingkari (kewajiban) haji maka
ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
Kedua : Q.S al Hajj ayat 27.
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ
ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Dan serulah manusia untuk mengerjakan ibadah
haji, niscaya mereka akan datang kepadamu
dengan berjalan kaki atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang
dari segenap penjuru yang jauh.
Hakikatnya, semua orang beriman sangatlah
berkeinginan dan selalu berusaha dan berdoa agar bisa melaksanakan ibadah haji,
yaitu :
(1) Pertama sekali adalah karena ingin
menunaikan perintah Allah Ta’ala.
(2) Ingin mendapatkan pahala yang besar
diantaranya adalah surga bagi haji mabrur.
Rasulullah bersabda :
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ
لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Dan haji mabrur tidak ada balasan
yang pantas baginya selain surga. (H.R Imam Bukhari no. 1773 dan Imam Muslim
no. 1349).
(3) Keiginan dan kerinduan untuk berkunjung
ke Tanah Haram terutama sekali Baitullah yang berada di Makkah.
Tetapi kenyataannya, tidaklah
semua orang beriman mendapat kesempatan atau mampu untuk menunaikan ibadah haji
meskipun ada juga yang sempat melaksanakan ibadah ini lebih dari sekali.
Sungguh Allah Ta’ala melalui
Rasul-Nya menjelaskan adanya kesempatan mendapatkan PAHALA SENILAI IBADAH HAJI,
meskipun secara fisik belum pernah melaksanakan ibadah ini. Diantaranya adalah
:
Pertama : Datang ke masjid
untuk belajar atau mengajar ilmu.
Dari
Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ إِلَّا
لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ كَانَ لَهُ أَجْرُ مُعْتَمِرٍ تَامِّ
الْعُمْرَةِ، فَمَنْ رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ إِلَّا لِيَتَعَلَّمَ
خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ فَلَهُ أَجْرُ حَاجٍّ تَامِّ الْحِجَّةِ
Dan
siapa yang berangkat ke masjid , tidak memiliki tujuan apapun selain untuk
mempelajari kebaikan (agama) atau mengajarkannya, maka dia mendapatkan pahala
orang yang berhaji sempurna hajinya. (H.R al Hakim 311, dinilai shahih oleh
Syaikh al Albani dalam Shahih at Targhib wa at Tarhib).
Oleh
karena itu berbahagialah orang orang yang rajin melakukan kajian, meluangkan
waktunya untuk belajar agama, setiap pagi dan sore.
Kedua : Melakukan
rangkaian ibadah seusai shalat subuh
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ صَلَّى الغَدَاةَ فِي
جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى
رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Barangsiapa yang shalat subuh
berjamaah, kemudian duduk berdzikir memuji Allah hingga terbit matahari, kemudian
shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala haji dan umrah. Lalu Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan : Sempurna..sempurna..sempurna. (H.R at
Tirmidzi 586, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Itulah diantara ibadah yang bisa
mendatangkan pahala senilai pahala haji sempurna. Namun demikian perlu dipahami
bahwa ibadah ini, meskipun mendapat nilai pahala seperti melakukan ibadah haji,
TETAPI TIDAKLAH BERMAKNA MENGGUGURKAN KEWAJIBAN BERHAJI BAGI YANG MAMPU SEKALI
SEUMUR HIDUP.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.350)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar