ADA CARA AGAR BISA BERSYUKUR KEPADA ALLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Apa makna syukur ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bersyukur artinya berterima kasih. Sedangkan
istilah syukur dalam syariat, adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnul
Qayyim : Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya :
(1) Dengan
melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia
telah diberi nikmat.
(2) Dengan melalui hati, berupa persaksian dan
kecintaan kepada Allah.
(3) Melalui anggota
badan, yaitu berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah. (Madarijus Salikin)
Sungguh Allah Ta’ala telah memberi nikmat yang
banyak kepada manusia. Dan Allah memerintahkan manusia untuk bersyukur
kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
فَكُلُوا
مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ
كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki
yang telah diberikan Allah kepadamu. DAN SYUKURILAH NIKMAT ALLAH, jika kamu
hanya menyembah kepada-Nya. (Q.S an Nahl 114)
Bahkan Allah Ta’ala mengancam orang orang yang
tak bersyukur dengan adzab
sebagaimana firman-Nya :
وَإِذْ
تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ
إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah) ketika Rabb-mumemaklumkan;
sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,
tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka pasti adzab-Ku sangat pedih. (Q.S
Ibrahim 7).
Ketahuilah bahwa syukur seseorang akan kembali
kepadanya, yaitu sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَمَنْ
شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ
كَرِيمٌ
Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebakan) dirinya sendiri dan barangsiapa ingkar maka
sesungguhnya Rabb-ku Mahakaya, Mahamulia. (Q.S an Naml 40)
Sungguh, Allah Ta’ala telah menjelaskan bahwa
ternyata sedikit sekali manusia yang mau bersyukur. Allah berfirman :
(1) Dalam surat Yunus ayat 60 :
إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ
وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُونَ
Sesungguhnya Allah benar benar mempunyai
karunia (yang dilimpahkan) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka TIDAK
BERSYUKUR.
(2) Dalam surat al
Mu’minun 78 :
وَهُوَ
الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا
تَشْكُرُونَ
Dan
Dia-lah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani,
tetapi SEDIKIT SEKALI KAMU BERSYUKUR.
Oleh karena itu ada baiknya kita bahas beberapa cara yang sangat dianjurkan dan bisa dilakukan agar kita senantiasa menjadi orang yang bersyukur, diantaranya :
Pertama : Pandai
berterima kasih kepada manusia.
Salah cara
untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan berterima kasih kepada manusia yang
menjadi perantara sampainya nikmat Allah kepada kita. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
لا يشكر الله من لا يشكر الناس
Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak
bersyukur kepada Allah. (H.R at Tirmidzi, ia berkata: Hadits ini hasan shahih).
Beliau juga
bersabda :
مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ
تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ
كَافَأْتُمُوهُ
Barangsiapa
yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa.
Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka doakanlah ia hingga
engkau mengira doamu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan
dia (H.R Abu Daud no. 1672, dishahihkan al Albani).
Jadi, berterima
kasih kepada manusia adalah akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
مَن صُنِعَ إليهِ معروفٌ فقالَ لفاعلِهِ : جزاكَ اللَّهُ خيرًا فقد
أبلغَ في الثَّناءِ
Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya
dengan mengatakan, ‘Jazaakallahu khair’ (semoga Allah membalasmu dengan
kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupinya dalam menyatakan rasa
syukurnya. (H.R atTirmidzi no.2167, ia berkata hadits ini hasan jayyid gharib, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Kedua : Merenungkan
nikmat nikmat Allah
Dalam al
Qur’an sangat sering Allah menggugah
hati manusia bahwa banyak sekali nikmat yang Dia limpahkan kepada manusia sejak
hadir di dunia ini, agar manusia sadar dan bersyukur kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman
:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ
شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur. (Q.S an Nahl 78).
Nah, ketika
seorang hamba merenungi nikmat nikmat Allah yang telah diperolehnya maka akan
mendorongnya untuk selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala sebagai pemberi nikmat.
Ketiga :
Memelihara sikap qana’ah
Senantiasa qana’ah
yaitu merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri kita membuat kita selalu
bersyukur kepada Allah. Sebaliknya, orang yang senantiasa merasa tidak puas,
merasa kekurangan, ia merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan kepadanya
sedikitpun. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
كن وَرِعًا تكن أعبدَ الناسِ ، و كن قنِعًا تكن أشْكَرَ الناسِ
Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling
berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang
paling bersyukur”(H.R Ibnu Majah no. 3417, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Keempat : Melaksanakan
sujud syukur
Salah satu
cara untuk bisa bersyukur ketika
mendapat kenikmatan yang besar adalah
dengan melakukan sujud syukur.
عن أبي بكرة نفيع بن الحارث رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى
الله عليه وسلم إذا جاءه أمر بشر به خر ساجدا؛ شاكرا لله
Dari Abu Bakrah Nafi’ Ibnu Harits Radhiallahu’anhu ia berkata : Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika menjumpai sesuatu yang menggemberikan
beliau bersimpuh untuk sujud. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah. (H.R Abu Daud no.2776,
dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Ketahuilah bahwa dahulu Nabi bersujud ketika
Ali bin Abi Thalib menulis risalah kepada beliau perihal keislaman suku Hamdan.
Abu Bakar ash Siddiq melakukan sujud syukur tatkala berita terbunuhnya si nabi palsu Musailamah al Kadzdzab sampai kepadanya.
Kelima : Berdoa
agar dijadikan hamba yang bersyukur.
Diantara cara
untuk bisa bersyukur adalah dengan banyak berdoa memohon dijadikan hamba yang
bersyukur. Diantara doa yang sangat dianjurkan
adalah :
Pertama : Disebutkan
dalam surat an Naml 19
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ
نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ
صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku ilham
untuk terus mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebaikan yang Engkau ridhai,
dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba hamba-Mu yang
shalih.
Kedua : Disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud.
Inilah doa yang diajarkan Rasulullah kepada
Muadz bin Jabbal :
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ
وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Ya Allah aku
mohon pertolongan agar aku selalu ingat kepada Engkau, agar aku selalu bersyukur kepada Engkau dan agar aku beribadah
kepada Engkau dengan baik. (H.R Imam Ahmad dan Abu Dawud).
Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.357)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar