SYARI’AT ISLAM MEMULIAKAN WANITA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Pada zaman jahiliyah, wanita dinilai sebagai makhluk yang tak
berharga, rendah bahkan dihinakan. Dalam beberapa riwayat disebutkan, ketika seseorang mengetahui bahwa anaknya yang
lahir adalah wanita maka merah padam wajahnya. Mereka sangat tidak nyaman
dengan adanya anak perempuan.
Selain itu pada zaman jahiliah orang orang Quraisy menetapkan
bahwa jika ada seseorang meninggal maka
yang berhak mewarisi hanya anak laki lakinya yang paling tua. Ini dengan alasan
bahwa dialah yang bisa mengangkat senjata, berperang untuk membela kaumnya
(Tafsir ath Thabari, menukil perkataan Ibnu Abbas).
Seorang wanita, di zaman jahiliah sangatlah terhina. Jangankan bisa memperoleh
waris, malah wanita itu sendiri termasuk sebagai harta yang diwarisi. Seorang
laki laki bisa mewarisi istri dari saudaranya yang meninggal. Jika kemudian
wanita yang diwarisi ini dinikahkan oleh penerima waris, maka maharnya menjadi
hak penerima waris.
Segala puji bagi Allah, sungguh Islam datang memuliakan
wanita. Islam dating memperbaiki keadaan yang sangat buruk ini, menghapus
kezhaliman terhadap wanita bahkan menetapkan adanya hak waris bagi wanita.
Rasulullah juga menetapkan kemuliaan bagi wanita. Diantaranya
adalah perintah berbuat baik kepada istri
sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini.
Pertama : Rasulullah bersabda : “Berwasiatlah kamu semua supaya berlaku baik
terhadap isteri-isteri. Sesungguhnya kamu semua mengambil mereka dengan amanah
Allah SWT dan kamu semua menghalalkan persetubuhan dengan mereka dengan kalimah
Allah Ta’ala”. (H.R at Tirmidzi)
Kedua : Berbuat baik kepada isteri sebagai
tanda kesempurnaan iman. Rasulullah
Sallahu ‘alahi wasallam bersabda : “Orang
mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang baik budi pekertinya dan lemah
lembut terhadap isterinya.” (Riwayat Abu Daud)
Ketiga : Lelaki yang paling baik adalah lelaki
yang berbuat baik kepada isteri. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib
disebutkan bahwa laki laki yang paling baik adalah yang baik terhadap istrinya
bahkan seorang yang memuliakan wanita adalah termasuk orang orang yang mulia.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Lelaki yang paling baik ialah yang amat baik terhadap isterinya, dan aku
adalah yang paling baik terhadap isteriku. Tidak
ada seseorang yang memuliakan wanita, kecuali dia seorang yang mulia. Tidak ada
yang menghina wanita, kecuali orang yang rendah akhlaknya.” (H.R Abu
Daud).
Selain itu perlu
diketahui pula bahwa dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
disebutkan tentang kewajiban berbuat
baik kepada ibu tiga kali dari kewajiban terhadap bapak. Ini satu pertanda
yang jelas bahwa wanita terutama ibu lebih dimuliakan dalam Islam.
Abu Hurairah berkata: Ada seseorang datang menemui Nabi
Salallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya : Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku
selayaknya berbuat baik ?. Beliau menjawab
: “Kepada
ibumu !” Orang tadi bertanya kembali : Lalu kepada siapa lagi ? Rasulullah
menjawab : “Ibumu.” Kemudian ia
mengulangi pertanyaannya dan Rasulullah
tetap menjawab : “Kepada ibumu !”. Ia
bertanya kembali : Setelah itu kepada siapa lagi ?. Beliau menjawab : “Kepada bapakmu !” (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim).
Sungguh sampai ke surga pun wanita dunia ini menjadi wanita
lebih utama dan dari para bidadari
surga. Pada hal dalam banyak riwayat kita mendapat keterangan bahwa bidadari
surga itu memiliki banyak kelebihan dari hal kecantikan, kesetiaan, akhlak dan
yang lainnya. Akan tetapi semua
kelebihan bidadari surga itu akan kalah
dengan wanita wanita dunia yang masuk surga.
Ada pertanyaan dari Ummu Salamah : “Ya Rasulullah, mana yang
lebih afdhal, bidadari asli surga ataukah wanita dunia” ?.
Beliau bersabda : “Wanita
dunia lebih afdhal dari pada bidadari
asli surga. Sebagaimana bagian luar baju lebih bagus dari pada bagian
dalamnya.”
Ummu Salamah bertanya : Mengapa bisa demikian, ya Rasulullah
?. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Disebabkan karena mereka
shalat, berpuasa, dan melakukan ibadah kepada Allah. Allah berikan dia hiasan
cahaya di wajahnya, memakai sutra putih warnanya, dan baju berwarna hijau,
serta perhiasan kuning mengkilap. (H.R ath Thabrani).
Oleh karena para wanita yang shalihah adalah mulia
sebagaimana Rasulullah telah menjelaskannya dalam banyak hadits
tersebut diatas. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(1.127).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar