BERBUAT MAKSIAT KARENA RASA MALU SUDAH HILANG
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Orang orang yang sering berbuat
maksiat terutama sekali penyebabnya adalah karena rasa malunya sudah hilang. Bukankah rasa malu
akan senantiasa mengajak pemiliknya untuk berhias diri dengannya dan menjauhkan
dari sifat sifat rendah dan hina.
Betapa banyak manusia yang
sebelumnya mulia lalu berbuat maksiat maka jatuhlah harga dirinya. Dia akhirnya
menjadi hina. Taka da lagi kebaikan pada dirinya. Rasulullah bersabda : “Al hayaa’u laa ya’ti illa bi khairin”.
Malu itu tidak mendatangkan (sesuatu) kecuali kebaikan (Mutafaq ‘alaihi).
Imam Muslim meriwayatkan : “Al hayaa’u khairun kulluhu”. Malu itu
seluruhnya baik.
Rasulullah bersabda : “Inna mimma adrakan naassu min kalaamin nubuwatil uula. Idzaa lam
tastahyi fashna’ ma syi’ta. Sesungguhnya salah satu perkara yang telah
diketahui manusia (secara turun temurun) dari kalimat kenabian terdahulu adalah
: Jika engkau tidak malu maka berbuatlah sesukamu.(H.R Imam Bukahri dan juga
diriwayatkan oleh 9 ahli hadits selainnya).
Inti pokok hadits ini adalah : Jika
engkau tidak malu maka berbuatlah sesukamu. Lalu apa makna kata malu. Malu adalah satu kata yang mencakup perbuatan
menjauhi segala apa yang dibenci. (Ibnu Hibban al Busti).
Syaikh Salim bin ‘Ied al Hilaly
berkata : (1) Malu adalah akhlak yang
mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan buruk dan tercela. (2)
Menghalangi seseorang dari melakukan dosa dan maksiat. (3) Mencegahnya dari
sikap melalaikan hak orang lain.
Imam Ibnul Qayyim berkata : Dosa
dosa melemahkan rasa malu seorang hamba bahkan bisa jadi menghilangkannya
secara keseluruhan. Akibatnya, pelakunya tidak lagi terpengaruh atau merasa risih
saat banyak orang mengetahui keadaan dan prilakunya yang buruk. Lebih parah
lagi banyak yang (suka) menceritakan keburukannya. Semua itu disebabkan telah
hilangnya rasa malu. Jika seseorang telah sampai pada kondisi tersebut maka
tidak dapat diharapkan lagi kebaikan darinya. (Ad Daa’ wa ad Dawaa).
Oleh karena itu seorang hamba haruslah selalu memelihara rasa
malu dalam dirinya. Sungguh seseorang yang melakukan perbuatan maksiat adalah
karena rasa malunya sudah hilang. Ketika rasa malu telah hilang maka maksiat
semakin sulit untuk dihentikan. Akhirnya murka Allah akan mendatanginya.
Na’udzubillah.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.111)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar