WALI
ALLAH DAN BERITA GEMBIRA BUAT MEREKA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sebagian
manusia di zaman ini ada yang mengaku wali Allah. Bahkan diantaranya merasa
saking hebatnya posisi mereka sebagai wali sehingga ada diantaranya yang tidak perlu lagi mengamalkan beberapa
kewajiban atau perintah Allah kepada seorang muslim seperti shalat, puasa dan
yang lainnya.
Ketika
ditanya kenapa mereka sering meninggalkan shalat wajib
maka dengan enteng menjawab : “Kami kan sudah sampai tingkat ma’rifat jadi
tidak apa-apa tidak mengerjakannya. Sedangkan shalat itu bagi yang masih taraf
syari’at.”. Hal ini bisa
terjadi, mungkin karena ketidak tahuan atau bisa jadi tersebab pemahaman yang
keliru tentang makna dan sifat sifat wali Allah. Bahkan bisa jadi juga karena
memang imannya yang masih dalam pertanyaan.
Pada hal semua orang
mengetahui bahwa Rasulullah Salallahuu ‘alaihi wasallam, orang yang sangat dicintai Allah, kekasih Allah, Khalilullah,
beliau tetap melakukan ibadah shalat wajib bahkan sangat giat pula melakukan
shalat sunnah terutama qiyaamul lail.
Adanya
orang orang yang mengaku ngaku wali Allah dan ada pula yang dengan mudah
memberi gelar wali pada seseorang mungkin tersebab ketidak tahuan atau bisa
jadi tersebab pemahaman mereka yang keliru tentang makna dan sifat sifat wali
Allah.
Lalu siapakah wali Allah
yang sebenarnya ?. Sungguh tentang
siapa wali Allah, sifat, keutamaan dan berita gembira
baginya telah Allah jelaskan dalam firman-Nya.
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63) لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَفِي الْآَخِرَةِ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (64)
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali
Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (Yaitu) orang-orang
beriman dan selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di
dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan
bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan
yang besar. (Q.S Yunus 62-64).
Dari
ayat tersebut, dapatlah diketahui bahwa wali adalah orang yang beriman kepada
Allah dan apa yang datang dari-Nya yang termaktub dalam Al Qur’an dan terucap
melalui lisan Rasul-Nya, memegang teguh syariatnya lahir dan batin, lalu terus
menerus memegangi itu semua dengan dibarengi muraqabah
(terawasi oleh Allah), kontinyu dengan sifat ketakwaan dan selalu waspada agar tidak jatuh ke dalam hal-hal yang
dimurkai-Nya berupa kelalaian menunaikan yang diwajibkan dan melakukan hal yang
diharamkan. (Muqaddimah Karamatul Auliya’, al Lalika’i, Dr. Ahmad bin Sa’d Al-Ghamidi)
Imam Ibnu
Katsir rahimahullah menafsirkan
: Allah Ta’ala menjelaskan bahwa para wali Allah adalah orang-orang yang beriman
dan bertakwa. Siapa saja yang bertakwa maka dia adalah wali Allah.” (Tafsir Ibnu Katsir).
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan : Wali Allah ‘azza wa jalla adalah
orang yang berilmu tentang Allah ‘azza
wa jalla dan terus-menerus di atas ketaatan kepada-Nya dengan
mengikhlaskan peribadatan. (Fathul
Bari)
Syaikh
Ibnu Utsaimin rahimahullah
juga menjelaskan bahwa wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa.
Mereka merealisasikan keimanan di hati mereka terhadap semua yang wajib diimani,
dan mereka merealisasikan amal sholih pada anggota badan mereka, dengan
menjauhi semua hal-hal yang diharamkan seperti meninggalkan kewajiban atau
melakukan perkara yang haram. Mereka
mengumpulkan pada diri mereka kebaikan batin dengan keimanan dan kebaikan lahir dengan ketaqwaan, merekalah wali Allah.
(Syarah Ryadush Shalihin).
Syaikh
as Sa’di berkata : (Dalam surat Yunus 62-64) Allah Ta’ala mengabarkan tentang
wali wali-Nya dan orang orang yang dicintainya dengan menyebutkan perbuatan,
sifat dan pahala (bagi) mereka. “Ingatlah,
sesungguhnya wali wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka”, dalam
hal ketakutan dan kekhawatiran yang ada di depan mereka yang mereka hadapi, “dan tidak (pula) mereka bersedih hati”, atas
apa yang telah berlalu karena masa lalu mereka hanyalah amal kebaikan.
Jika
mereka tidak takut dan tidak bersedih maka yang ada untuk mereka adalah rasa
aman, kebahagiaan yang melimpah, yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala.
Kemudian
Allah menyebutkan sifat mereka, seraya Dia berfirman : “(Yaitu) orang orang yang beriman” kepada Allah, malaikat-Nya,
kitab-Nya, Rasul-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruknya. Mereka membuktikan
(pula) amal mereka berupa ketakwaan dengan mentaati perintah perintah dan
menjauhi larangan larangan. Semua orang
beriman yang bertakwa maka dia adalah wali Allah.
“Mereka mendapatkan berita gembira
dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat”. Adapun berita gembira :
Pertama : Dalam kehidupan di dunia, yaitu berupa :
(1)
Adanya pujian yang baik. (2) Kecintaan di hati orang orang beriman. (3) Mimpi
yang baik dan apa yang dirasakan oleh seorang hamba dalam bentuk kasih sayang
Allah kepadanya. (4) Kemudahan-Nya kepada amal dan akhlak yang terbaik dan
penghindaran-Nya dari akhlak yang buruk.
Kedua : Dalam kehidupan di akhirat, yaitu berupa :
(1)
Berita gembira pada saat roh mereka diambil. Allah berfirman : “Sesungguhnya orang yang berkata : Rabb kami adalah Allah, kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat malaikat akan turun kepada
mereka (dengan berkata) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu
bersedih hati. Dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah
dijanjikan kepadamu”. (Q.S Fussilat 30).
(2)
Di dalam kubur ada berita gembira untuknya berupa ridha Allah dan nikmat yang
dirasakan.
(3)
Di akhirat pula ada berita gembira yang sempurna dengan masuk surga dan selamat
dari adzab neraka.
Sungguh
apa yang Allah janjikan maka itulah kebenaran yang tidak mungkin dirumah dan
diganti karena Dia Mahabenar dalam Dirman-Nya yang tidak seorangpun mampu menyelisihi-Nya dalam takdir dan
keputusan-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Selain
itu dijelaskan pula bahwa sesungguh Allah mencintai wali wali-Nya bahkan Allah
mengancam akan memerangi orang yang memusuhi wali-Nya. Dalam sebuah hadits
qudsi disebutkan bahwa Allah Ta’ala
berfirman : “Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan
memeranginya. (H.R Imam Bukhari).
Itulah sebagian penjelasan tentang wali wali Allah,
keutamaan dan berita gembira bagi
mereka, dalam kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat. Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.037)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar