AKHIR ZAMAN PENUH KEBOHONGAN DAN PENIPUAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Banyak orang yang meyakini bahwa
saat ini kita telah berada di akhir zaman. Nah, kalau melihat fenomena yang ada
dalam kehidupan bermasyarakat, rasanya keyakinan ini tak salah. Sungguh salah
satu tanda atau ciri akhir zaman yang utama adalah penuh kebohongan dan
penipuan.
Lihatlah betapa parahnya kondisi
saat ini. Orang jujur dibilang bohong, orang bodoh dikatakan berilmu. Begitu
pula, orang khianat dibilang amanah. Penista agama dibiarkan bebas berkeliaran.
Pembela agama ditangkap dan dihukum. Musuh musuh Allah dibela sedangkan orang
orang yang dicintai Allah dipinggirkan bahkan dinistakan.
Jadi keadaan sudah terbalik balik.
Seolah olah kaki bisa jadi kepala dan kepala jadi kaki. Sungguh ini fenomena
yang sudah parah. Tak nyaman bagi kehidupan secara umum.
Anehnya orang orang yang
berkelakuan buruk dan membuat keadaan jadi terbalik balik ini tak pernah
menyadari kelakuannya yang tercela apalagi mau bertaubat. Seolah olah mereka
akan terbebas dari pertanggung jawaban dihadapan Allah.
Pada hal Allah Ta’ala telah
mengingatkan dalam banyak firman-Nya. Diantaranya Allah berfirman : “Wa latus-alunna ‘ammaa kuntum ta’maluun”. Tetapi
kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S an Nahal
93).
Allah Ta’ala berfirman : “Dan mereka benar benar akan memikul dosa
dosa mereka sendiri dan dosa yang lain bersama dosa mereka dan
pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu
mereka ada adakan” (Q.S al Ankabuut 13).
Ketahuilah bahwa keadaan yang buruk
ini memang sudah diingatkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Majah
dan al Hakim.
Rasulullah bersabda : “Akan datang pada manusia suatu tahun yang
dipenuhi para penipu, yang pada masa itu DIBENARKANLAH ORANG ORANG YANG
BERDUSTA DAN DIDUSTAKANLAH ORANG YANG JUJUR. Pada masa itu pula, ORANG YANG BERKHIANAT JUSTRU DIPERCAYA
SEDANGKAN ORANG YANG TERPERCAYA MALAH DIKHIANATI. Dan ruwaibidhah angkat
bicara.
Para sahabat bertanya : Siapakah
ruwaibidhah itu ya Rasulullah. Rasulullah menjawab : “Ruwaibidhah adalah orang
jahil tak berilmu dan ikut berbicara tentang perkara orang banyak”.
Kenapa fenomena yang tercela ini bisa
terjadi ?. Lihatlah pada penggalan akhir hadits diatas, Rasulullah telah
mengisyaratkan bahwa diantara penyebabnya adalah kebodohan atau tak berilmu. “Orang jahil (tak memiliki ilmu) turut
campur dalam urusan orang banyak”.
Sungguh ketika kejahilan atau kebodohan sudah marajalela. Ilmu agama semakin
jauh maka manusia tidak lagi memiliki
alat atau sarana untuk menilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Halal atau
haram. Tercela atau terpuji, dalam timbangan al Qur an, as Sunnah dengan
pemahaman salafush shalih.
Ketahuilah bahwa Rasulullah juga
mengingatkan bahwa akhir zaman yaitu tanda kiamat sudah dekat adalah sebagaimana disabdakan beliau : “Inna min asyraathis saa’ati an
yurfa’al ‘ilmu wa yaktsural jahlu”. Sungguh
di antara tanda tanda kiamat adalah dicabutnya ilmu (agama) dan tersebarnya
kebodohan. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Anas bin Malik).
Keadaan yang rusak ini diperparah
lagi oleh usaha usaha pembodohan masyarakat. Ini dilakukan oleh sebagian
media informasi seperti TV, surat kabar, majalah dan situs informasi online
yang dengan mudah diakses.
Oleh karena itu untuk terhindar
dari fitnah akhir zaman yang sudah parah ini maka seorang beriman sangatlah
dianjurkan :
(1) Terus menerus dan jangan pernah
bosan mempelajari ilmu syar’i dan mengamalkan serta mendakwahkannya.
(2) Bersikap cerdas menghadapi
media masa yang kebanyakan informasinya
menyesatkan karena sesuai pesan sponsornya. Sangatlah perlu memilih dan
memilah informasi secara cerdas karena sebagian informasi itu bersumber dari
musuh musuh Islam. Bahkan bisa jadi juga
berasal dari orang orang yang ingin menjajah atau menjual negeri ini.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.042).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar