ADZAB ALLAH
BAGI MANUSIA YANG SOMBONG
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh,
salah satu penyakit hati dan berbahaya, tetapi sulit dihindari oleh manusia,
adalah penyakit sombong atau takabur. Penyakit ini telah banyak membuat manusia
celaka bahkan terhina kecuali yang mendapat petunjuk.
Makna
sombong atau takabur ini telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabda beliau :
“Al kibru, batharul haqqi wa ghamdunnaas” Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan
manusia. (H.R Imam Muslim).
Tentang
menolak kebenaran adalah tatkala semua dalil dan hujjah tentang kebenaran
syariat telah berada di depan matanya namun orang yang sombong masih menolak
dengan menggunakan akalnya. Justru inilah kesombongan yang paling parah karena
dia akan berhadapan dengan murka Allah.
Kenapa, karena bukankah kebenaran itu datang dari Allah Ta’ala. Allah
berfirman : “Al haqqu min rabbika, falaa takun minal mumtariin” Kebenaran itu dari
Rabbmu, maka janganlah engkau menjadi orang-orang yang ragu. (Q.S Ali Imran 60).
Sungguh Allah telah mengingatkan bahwa Dia akan
menutup hati orang yang sombong.
Allah
berfirman : “…Kadzalika yathba’ullahu ‘ala kulli qalbin mutakabbirin jabbar”
… Demikianlah Allah akan menutup setiap hati orang yang sombong dan
sewenang wenang. (Q.S al Mu’min 35).
Ketahuilah
bahwa jika hati seseorang telah tertutup maka
akan sulit baginya menerima kebenaran, sulit berhenti dari maksiat.
Semua nasehat tidak berguna baginya. Dia akan melihat kebaikan sebagai
keburukan dan sebaliknya.
Bahkan dalam hadis yang diriwayatkan
oleh Muslim, seperti yang telah disebutkan di atas, orang-orang yang sombong
diancam dengan hukuman tidak akan masuk surga. Ini
dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabda beliau : “Laa yadkhulul jannata
man kaana fi qalbihi mitsqalu habbatin
min khardalin min kibrin” Tidak akan masuk surga orang
yang di dalam hatinya terdapat seberat biji (sawi) dari sifat kesombongan (H.R
Imam Muslim).
Ketahuilah saudaraku bahwa surga itu
milik Allah, tidak bersekutu dengan yang selain-Nya. Jika pemilik surga tidak
mengizinkan kita masuk karena
kesombongan kita lalu kita mau kemana ?
Dari
dahulu hingga sekarang sangatlah banyak manusia yang terkena dan terjebak dalam perilaku sombong
dan takabur. Diantara mereka adalah
orang-orang yang berpengaruh bahkan pemegang
kekuasaan dan kekayaan.
Ketahuilah
bahwa manusia yang memiliki sifat
sombong atau takabur ini tidak akan mempunyai kehidupan yang indah dan
bermakna. Biasanya akan berakhir dengan tragis dan mengenaskan bahkan terhina.
Beberapa contoh manusia dengan sifat sombong dan takabur yang mendapat adzab
Allah di dunia sebelum adzab yang berat di akhirat, adalah :
Pertama : Raja
Fira‘un
Allah
Ta’ala banyak memberi kelebihan kepada Fir’aun diantaranya kedudukan sebagai raja, kekuasaan yang luas,
dan kerajaan yang besar serta harta berlimpah. Dengan kelebihan-kelebihan yang
diberikan oleh Allah Ta’ala dia tetap kufur.
Fir’aun
adalah seorang penguasa yang zhalim, berlaku sewenang dan sombong. Allah
berfirman : “Wa inna fir’auna la’aalin
fil ardhi. Wa innahuu laminal musrifiin.”. …Sesungguhnya Fir’aun itu berbuat sewenang
wenang di muka bumi, dan sesungguhnya
dia termasuk orang orang yang melampaui batas. (Q.S Yunus 83).
Selain
itu, kita juga mengetahui bahwa manusia yang paling durhaka kepada Allah adalah
Fir’aun. Diantara kedurhakannya adalah memusuhi Nabi Musa yang mendakwahkan
tauhid dan juga membunuh semua bayi laki laki. Bahkan demikian
hebatnya kedurhakaan Fir’aun kepada Allah Ta’ala, sampai sampai dia mengaku
sebagai tuhan.
Allah
menyebutkan dalam firman-Nya : “Dan Fir’aun
berkata : Wahai para pembesar kaumku !. Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu
selain aku. (Q.S al Qashash 38).
Lalu
karena sudah melampaui batas maka Allah mengutus Nabi Musa dan Harun mendatangi
Fir’aun untuk memberi nasehat. Allah berfirman : "Pergilah kalian (Musa dan Harun) kepada
Fir’aun (untuk memberi peringatan atau nasehat), sesungguhnya dia telah
melampaui batas. Berbicaralah kepadanya dengan lemah lembut.
Mudah-mudah dia sadar (atas kesalahannya) atau takut (kepada Allah)” Q.S
Thaaha 43-44.
Meskipun
Allah Ta’ala telah mengutus Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menasehatinya tetapi
dia tetap dalam kekufuran dan kesombongan. Lalu Allah Ta’ala mengadzab dengan
menenggelamkan Fir’aun bersama bala tentaranya
sebagaimana firman-Nya : “Dan kami
selamatkan Musa dan orang orang yang bersamanya secara keseluruhan. DAN KAMI
TENGGELAMKAN GOLONGAN YANG LAIN ITU (FIR’AUN DAN BALA TENTARANYA). Q.S asy
Syuaraa 65-66).
Kedua : Qarun dan hartanya.
Qarun
adalah sepupu Nabi Musa. Dia diberi
Allah Ta’ala karunia dengan harta yang banyak. Tapi ternyata dia tidak mau menginfakkan sebagian hartanya
di jalan Allah. Bahkan dia menyombongkan diri di hadapan manusia bahkan dia
mengaku bahwa harta yang dimilikinya
adalah diperoleh karena ilmu yang ada padanya. “Sesungguhnya aku diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku… (Q.S
al Qashash 78).
Allah
tidak ridha dengan kesombongan Qarun. Lalu Allah memberi adzab yang berat kepadanya yaitu dibenamkan
kedalam bumi. Sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya : “Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya
kedalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya
terhadap adzab Allah dan tiadalah dia termasuk orang (yang dapat) membela
(dirinya”). Q.S al Qashash 81.
Ketiga : Amr
bi Hisham alias Abu Jahal
Kita mengetahui bahwa salah satu penghambat dakwah
Rasulullah di Makkah adalah Amr bin Hisham alias Abu Jahal seorang pemuka dan
pemimpin kaum Quraisy. Dia sering menghina Rasulullah dan ajaran yang
dibawanya. Terkadang menyakiti Rasulullah bahkan ingin membunuhnya.
Kemudian
dikisahkan bahwa dalam pertempuran di perang Badar, Abu Jahal terjebak dalam
kebingungan karena pasukannya mulai kocar-kacir dihajar pasukan kaum muslimin. Padahal
jumlah pasukan kafir Quraisy yang dipimpin Abu Jahal adalah 1.000 orang
menghadapi 313 orang pasukan orang beriman.
Namun
karena begitu besarnya rasa angkuh dalam
dirinya, ia berdiri sambil berteriak dengan penuh kesombongan : "Demi
Latta dan Uzza, kami tidak akan kembali hingga kami mengikat Muhammad beserta
para sahabatnya dengan tali dan janganlah seorang dari kalian merasa iba hanya
dengan membunuh satu orang dari mereka. Berilah mereka pelajaran yang
sebenarnya hingga mereka tahu akibat perbuatan mereka yang membenci agama
kalian.”
Akhirnya dengan pertolongan Allah Ta’ala, keangkuhan
Abu Jahal bersama kaum kafir Quraisy berakhir dengan mengenaskan. Ia yang selalu menentang dakwah
Rasulullah akhirnya kalah total dalam
perang Badar. Pasukan Islam mendapatkan kemenangan besar, sementara itu pasukan
kafir Quraisy banyak yang terbunuh dan sebagiannya lari tunggang langgang
karena tak kuasa menahan serangan pasukan orang beriman.
Abu Jahal sendiri sebagai pemimpin pasukan kafir
Quraisy dalam perang Badar, akhirnya
juga mati di tangan Ibnu Mas’ud, setelah terlebih dahulu dibuat luka parah oleh
serangan dua orang anak remaja dari kaum
Anshar yaitu Muaz bin Amr Al-Jamuh dan Muawwiz bin Afra. Masing-masing berumur
14 tahun dan 13 tahun.
Itulah
diantara kisah orang orang yang sombong dan takabur yang diadzab Allah di dunia dan tentu di akhirat
akan memperoleh adzab yang lebih. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.047)
Al mu'minun : 35 apa tidak salah bunyinya begitu
BalasHapus