SIPAKAH
PEMEGANG PREDIKAT WALI ALLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Amat sering kita mendengar bahwa si Fulan ini dan si
Fulan itu adalah wali Allah tanpa mengetahui keadaan dan sifatnya. Terkadang
orang yang sebenarnya suka lalai terhadap perintah Allah Ta’ala diberi predikat wali
karena ada kabar bahwa orang itu memiliki kelebihan kelebihan tertentu. Pada
hal bisa jadi bahwa kelebihannya itu adalah tipu daya syaithan tersebab
kelakuan buruknya.
Al Imam asy
Syafi’i rahimahullah berkata : Apabila kalian melihat seseorang berjalan di
atas air atau terbang di udara maka janganlah mempercayainya dan tertipu
dengannya sampai kalian mengetahui bagaimana dia dalam mengikuti Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wassalam.
Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan siapa yang
dimaksud dengan wali wali Allah yaitu
sebagaimana firman-Nya : “Ingatlah
wali wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih
hati. (Yakni) orang orang yang beriman dan senantiasa bertakwa. Bagi
mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada
perubahan bagi janji janji Allah. emikian itulah kemenangan yang agung.
(Q.S Yunus 62-64).
Ibnu
Katsir rahimahullah mengatakan
: Wali-wali-Nya adalah mereka yang beriman dan bertakwa sebagaimana telah
dijelaskan oleh Allah Ta’ala
tentang mereka sehingga setiap orang yang bertakwa adalah wali-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir)
Ibnu
Rajab al-Hambali rahimahullah
mengatakan : Wali Allah Ta’ala
adalah orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai amalan
yang bisa mendekatkan diri kepada-Nya. (Jami’ul
‘Ulum wal Hikam)
Ibnu
Abil ‘Izzi rahimahullah berkata
: Wali Allah Ta’ala adalah
orang yang selalu melaksanakan segala yang dicintai Allah Ta’ala dan selalu mendekatkan diri
kepada-Nya dengan segala perkara yang diridhai-Nya. (Syarah al-‘Aqidah ath-Thahawiyah)
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah
berkata : Wali Allah adalah orang yang beriman dan bertakwa. Beliau juga
berkata : Mereka adalah orang-orang yang beriman dan ber-wala’ (loyal) kepada Allah Ta’ala. Mereka mencintai segala yang
dicintai-Nya, membenci segala yang dibenci-Nya, ridha terhadap segala yang
diridhai-Nya, murka terhadap segala yang dimurkai-Nya, memerintahkan kepada
segala yang diperintahkan-Nya, mencegah segala yang dicegah-Nya, memberi kepada
orang yang Dia cintai untuk diberi, dan tidak memberi kepada siapa yang Dia
larang untuk diberi. (al-Furqan
dalam kitab Majmu’atut Tauhid)
Dari
ucapan beberapa ulama di atas, sangat
jelas bagi kita siapa yang dimaksud dengan wali Allah. Semua ucapan ulama
tersebut tidak saling bertentangan. Memberi makna yang sama tentang siapa itu
wali Allah, walaupun dengan ungkapan yang berbeda-beda.
Semua pendapat para
ulama tentang orang orang yang berhak menyandang predikat wali Allah adalah sangat jelas dan bersandar pada firman Allah dalam surat Yunus 62-63 yaitu orang yang
beriman dan selalu bertakwa.
Oleh
karena itu siapa pun janganlah bermudah mudah dalam menyematkan predikat wali
kepada seseorang meskipun terkadang melihat
kelebihan yang mungkin luar biasa ada pada dirinya dan dianggap sebagai
karomah.
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.043)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar