BERAMAL UNTUK MENCARI RAHMAT DAN RIDHA ALLAH
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Satu satunya tujuan penciptaan
manusia adalah untuk mengabdi, menyembah, beribadah kepada-Nya. Allah berfirman : “Wama khalaqtul
jinna wal insa illa liya’budun” Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu.
(Q.S adz Dzariat 56).
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala
berjanji akan memasukkan kedalam surganya orang orang yang beriman dan beramal shalih.
Allah berfirman : “ Wabasysyiril ladzina
aamanuu wa ‘amilush shaalihaati anna lahum jannatin tajrii min tahtihal anhaar”
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang beriman dan beramal
shalih bahwa untuk mereka (disediakan) surga surga yang dibawahnya mengalir
sungai sungai. (Q.S al Baqarah 25)
Rasulullah bersabda dalam hadits
qudsi, Allah berfirman : “Aku siapkan
untuk hamba-hamba-Ku yang shalih apa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum
pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia”
(H.R Imam Bukhari).
Tapi ketahuilah saudaraku, sesungguhnya
amal ibadah yg dilakukan manusia tidak cukup untuk memasukkannya kedalam surga.
Manusia hanya bisa masuk kedalam surga karena RAHMAT atau KASIH SAYANG Allah Ta'ala.
Dari
Abu Hurairah, dia berkata bahwa
Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Lan yudkhila ahadan ‘amaluhul jannah, qaaluu wa laa anta yaa
rasuulallahi. Qaala : Laa, wa laa anaa illa an yataghammadanillahu bi fadhlin
wa rahmah”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam
surga. Para sahabat bertanya : Engkau juga tidak wahai Rasulullah?, Beliau bersabda : Aku pun tidak. Itu semua
hanyalah karena karunia dan rahmat Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Syaikh Salim bin ‘Ied al Hilali memberi penjelasan.
(1) Yang dimaksud seseorang tidak masuk
surga dengan amalnya adalah peniadaan masuk surga karena amalan.
(2) Amalan itu sendiri tidak bisa
memasukkan orang ke dalam surga. Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah,
tentu tidak akan bisa memasukinya. Bahkan adanya amalan juga karena sebab
rahmat Allah bagi hamba-Nya.
(3) Amalan hanyalah sebab tingginya
derajat seseorang di surga, namun bukan sebab seseorang masuk ke dalam surga.
(4)
Amalan
yang dilakukan hamba sama sekali tidak bisa mengganti surga yang Allah beri.
Itulah yang dimaksud, seseorang tidak memasuki surga dengan amalannya. Maksudnya ia tidak bisa mengganti surga
dengan amalannya. Sedangkan yang memasukkan seseorang ke dalam surga
hanyalah rahmat dan karunia Allah. (Bahjah an Nazhirin, dengan diringkas).
Oleh karena itu teruslah beribadah
dengan dan setiap ibadah haruslah betul
betul kita niatkan ikhlas karena Allah, untuk
meraih rahmat dan ridha-Nya.
Bahkan dalam setiap perilaku, ucapan dan perbuatan kita dalam menjalani hidup ini haruslah dengan
niat mencari rahmat dan ridha Allah saja. Seorang hamba yang menginginkan
rahmat dan ridha Allah maka dia akan selalu bertanya pada dirinya : Apakah yang
akan aku katakan dan akan lakukan ini bisa mendatangkan rahmat dan ridha Allah
?.
Ketahuilah bahwa rahmat Allah itu
sangatlah luas. “Maka jika mereka
mendustakan kamu, katakanlah : “Rabb-mu
mempunyai rahmat yang luas, dan siksa-Nya kepada orang orang yang berdosa
tidak dapat dielakkan”. (Q.S al An’am 147). Dan rahmat Allah adalah dekat
dengan orang yang berbuat kebaikan, sebagaimana firman-Nya : “Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan
penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat
kebaikan”. (Q.S al A’raf 56).
Mari kita berdoa kepada Allah Ta’ala untuk memohon
rahmat-Nya. “Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da-idz hadaitanaa wa hablanaa min
ladunka rahmatan , innaka antal wahhaab”. Ya Rabb kami, janganlah Engkau
condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada
kami. Dan karuniakanlah kepada kami
rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. (Q.S Ali Imran 8).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A‘lam.
(1.032)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar