APAKAH SETIAP WALI ALLAH MEMILIKI KAROMAH ??
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Ketika berbicara tentang wali wali Allah maka kebanyakan manusia
membayangkan bahwa wali Allah itu mestilah memiliki karomah. Juga memiliki
tanda tanda atau sifat sifat khusus yang
tidak dimiliki oleh yang selainnya.
Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan siapa yang dimaksud dengan wali
wali Allah yaitu sebagaimana firman-Nya : “Ingatlah wali wali Allah itu tidak ada
rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Yakni) orang orang
yang beriman dan senantiasa bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji janji Allah.
demikian itulah kemenangan yang agung. (Q.S Yunus 62-64).
Imam
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan
: Wali-wali-Nya adalah mereka yang beriman dan bertakwa sebagaimana telah
dijelaskan oleh Allah Ta’ala
tentang mereka sehingga setiap orang yang bertakwa adalah wali-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Ibnu
Abil ‘Izzi rahimahullah berkata
: Wali Allah Ta’ala adalah
orang yang selalu melaksanakan segala yang dicintai Allah Ta’ala dan selalu mendekatkan diri
kepada-Nya dengan segala perkara yang diridhai-Nya. (Syarah al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah)
Dalam ayat
ini tidaklah disebutkan bahwa wali Allah
itu mesti memiliki karomah Tetapi memang wali Allah itu memiliki tanda yang
jelas yaitu beriman dan bertakwa. Inilah keutamaan mereka. Kenyataannya pada
saat Allah menghendaki bisa saja wali wali Allah tersebut diberi kelebihan tertentu yang disebut karomah.
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan bahwa wali-wali Allah itu tidak
memiliki sesuatu yang membedakan mereka dengan manusia lainnya dari
perkara-perkara zhahir yang hukumnya mubah seperti pakaian, potongan rambut
atau kuku. Dan merekapun terkadang dijumpai sebagai ahli Al Qur’an, ilmu agama,
jihad, pedagang, pengrajin atau para petani.
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan bahwa tidak setiap wali itu harus
memiliki karomah. Bahkan wali Allah yang tidak memiliki karomah bisa jadi lebih
utama daripada yang memilikinya. Oleh karena itu, karomah yang terjadi di
kalangan para Tabi’in itu lebih banyak daripada di kalangan para Sahabat,
padahal para Sahabat lebih tinggi derajatnya daripada para Tabi’in. (Disarikan
dari Majmu’ Fatawa)
Lalu apa pengertian karomah ?.
Ketahuilah bahwa diantara sikap Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah meyakini adanya
karomah bagi sebagian wali dan ia datang dari sisi Allah . Karomah ialah suatu perkara (mencakup ucapan
dan perbuatan) yang telah berada diluar dari adat kebiasaan umumnya manusia, selamat dari berbagai sanggahan (hal-hal yang
membatalkannya) yang Allah berikan kepada hambanya yang shalih.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan : Dan termasuk dari prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini adanya karomah para wali dan apa-apa yang Allah perbuat dari keluar biasaan melalui tangan-tangan mereka baik yang berkaitan dengan ilmu, mukasyafat (mengetahui hal-hal yang tersembunyi), bermacam-macam keluar dari kebiasaan (kemampuan) atau pengaruh-pengaruh.” (Syarah Aqidah Wasithiyah hal.207).
Meskipun wali Allah itu tidak
selalu memiliki karomah tapi memang ada
yang diberi kelebihan berupa karomah itu
dari sisi-Nya. Diantara contoh karomah yang diberikan Allah kepada
wali-Nya adalah :
Pertama :
Karomah untuk Maryam.
Allah Ta’ala
berfirman: “Maka Rabb-nya menerimanya
(sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan
yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk
untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata
: Wahai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?. Maryam menjawab : Makanan itu dari sisi Allah.
Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab”.
(Q.S Ali Imran 37).
Asy Syaikh
Abdurrahman As Sa’di berkata : Ayat ini merupakan dalil akan adanya karomah
para wali yang keluar dari kebiasaan manusia, sebagaimana yang telah mutawatir
dari hadits-hadits tentang permasalahan ini. Berbeda dengan orang-orang yang
tidak meyakini tentang adanya karomah ini. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Kedua : Karomah untuk pemuda Ashhabul Kahfi.
Salah satu
kisah agung yang terdapat dalam surat al Kahfi pemuda pemuda yang beriman
adalah sebagaimana Allah berfirman : “Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda
yang beriman kepada Rabb mereka dan kami tambahkan pada mereka petunjuk.”
(Q.S al Kahfi 13).
Mereka adalah
(Ashabul Kahfi) sebelumnya hidup di
tengah-tengah masyarakat yang kafir (dengan pemerintahan yang kafir) lalu
mereka lari dari masyarakat itu. Dalam rangka menyelamatkan agama mereka,
kemudian Allah melindungi mereka di dalam al Kahfi (gua yang luas yang berada
di gunung).
Tatkala Allah
Ta’ala telah menyelamatkan mereka di dalam gua tersebut dan Allah
tidurkan mereka dalam waktu yang sangat panjang. Ini sebagaimana disebutkan
dalam firman-Nya : “Mereka tinggal dalam
gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).” (Q.S al
Kahfi 25).
Itulah
karomah yang diberikan Allah Ta’ala kepada mereka sehingga iman mereka tetap
terpelihara.
Ketiga : Karomah untuk Khalifah Umar bin Khaththab
Sariyah bin Zanin Al-Khulaji mengisahkan bahwa
ketika Umar bin Khattab menjadi Amirul
Mukminin, ia pernah mengutus pasukan Islam. Pasukan itu ditugaskan ke Nawahunda
untuk menghadapi pasukan Persia.
Jumlah pasukan Persia jauh lebih besar
sehingga hampir saja pasukan muslimin terkalahkan. Pada saat itu Umar bin
Khatthab sedang berkhutbah di masjid
Nabi Madinah lalu ditengah khutbahnya beliau berteriak dengan lantang diatas
mimbar “Wahai Pasukan Muslimin : Naiklah keatas gunung.
Seruan itu diperdengarkan oleh Allah
kepada pasukan Islam yang sedang bertempur menghadapi musuh. Mendengar seruan
itu, maka pasukan muslimin segera naik keatas gunung seraya berkata : Itu tadi suara Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab.
Akhirnya, kaum muslimin pun dapat bertahan
dan memperoleh kemenangan dengan pertolongan Allah.
Kesimpulannya adalah bahwa para wali
Allah, karena keimanan dan senantiasa bertakwa serta kecintaan Allah kepada
mereka, maka terkadang ada diantara mereka diberi kelebihan yang luar biasa.
Kelebihan yang luar biasa untuk sebagian para wali itulah yang
disebut dengan istilah karomah.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (1.048).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar