AL QUR AN MENGELUARKAN MANUSIA DARI
KEGELAPAN
Oleh
: Azwir B. Chaniago
Secara bahasa
Al-Qur-an berasal dari kata kerja qara’a yang berarti “mengumpulkan dan
menghimpun”, dan qira’ah yang berarti :
Menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
yang tersusun rapi.
Al Qur-an
adalah Kalamullah, firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Salallahu
‘alaihi wasallam melalui Malaikat Jibril, dengan lafal dan maknanya.
(Ensiklopedi Islam jilid 4/132)
Sungguh
al Qur an adalah mukjizat abadi sepanjang masa sampai hari Kiamat. Ia akan senantiasa terjaga keasliannya. Tak kan pernah
berubah satu huruf pun karena Allah Ta’ala yang menjaganya. Hal ini telah Allah tegaskan dalam firman-Nya:
: “Inna
nahnu nazzalnadz dzikra wa inna lahu lahafizun”. Sesungguhnya
Kami-lah yang telah
menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya. (Q.S al-Hijr 9)
Al-Qura’nul
Karim yang ada di hadapan kita, yang selalu ada ditengah-tengah kita, yang senantiasa kita baca ayat-ayatnya merupakan hablullahil
matin wa shiratuhul mustaqim yakni tali
Allah yang kokoh dan jalan-Nya yang lurus. Barang siapa berpegang teguh
kepadanya, menjadikannya sebagai pedoman dan panduan hidupnya, maka pasti dia
akan selamat fii dun-ya wal akhirah. Dan sebaliknya barang siapa yang berpaling darinya atau tidak
menjadikannya sebagai pedoman hidupnya maka ia akan celaka selamanya.
Allah
berfirman : “Maka
jika datang kepada kalian petunjuk
dari-Ku, lalu barangsiapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, ia
tidak akan sesat dan tidak akan celaka.Dan Barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta". (Q.S Thaha
123-124)
Sungguh
dalam al-Qur’an terdapat petunjuk kepada jalan yang
lebih lurus dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min
yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”. (Q.S al
Isra’ 9)
Bahkan
didalamnya terdapat penawar bagi penyakit jasmani dan rohani serta menjadi
rahmat bagi orang-orang yang beriman. Allah swt berfirman: “Dan Kami
turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar (penyakit) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S Al-Isra’ 83).
Itulah al-Quran, tidak datang padanya kebatilan sedikit pun baik dari depan
maupun dari belakang, karena ia adalah firman-Nya yang Maha Sempurna. Allah berfirman : “Yang tidak
datang padanya (al Quran)
kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb
yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (Q.S Fushshilat 42).
Sungguh
membaca al Quran memiliki keutamaan yang banyak, diantaranya. Rasulullah bersabda : “Man qara-a harfan min kitaabillah falahu bihi hasanatun. Wal
hasanatun bi’asyri amtsalihaa. Laa aquulu “aliflammim” harfun. Walakin alifun
harfun, wa laamun harfun wa miimmun harfun” .Barang siapa yang membaca satu
huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas
dengan sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan
tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf. (H.R Imam at
Tirmidzi).
Perhatikanlah
saudaraku, berapa banyak huruf yang ada dalam setiap ayat, setiap surat dan
setiap juz dari al Qur an. Diantara surat yang pendek dalam al Qur an adalah
surat al Kautsar yang terdiri dari 42 huruf. Untuk membacanya membutuhkan waktu
hanya kira kira 13 detik dan mendatangkan 420 pahala. Kemudiaan surat al Ikhlas.
Surat ini terdiri dari 47 huruf dan untuk membacanya butuh waktu kira kira 15
detik. Ini akan mendatangkan 470 pahala bagi yang membacanya. Lalu bagaimana
dengan membaca surat yang panjang seperti al Baqarah yang memiliki 25.500
huruf. Tentu akan lebih besar lagi manfaatnya.
Bahkan Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang masih terbata batapun ketika membaca al Qur an dijanjikan dengan dua
pahala, bukan satu, yaitu pahala karena mau membacanya dan pahala karena berat
dan susahnya dalam membaca. Sedangkan yang mahir akan bersama malaikat yang
mulia.
Rasulullah
bersabda : “Orang yang membaca al Qur an
dengan mahir, akan bersama Malaikat yang mulia lagi taat dan yang membaca al
Qur an dengan terbata bata dan merasa berat, maka ia mendapat dua pahala” (H.R
Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Syaikh
DR. Abdurrahman as Sudais memberi nasehat : Wahai kaum muslimin, betapa para
pembaca dan pengamal al Qur-an akan mendapatkan anugerah yang besar dan pahala
yang agung. Tidak lalai darinya kecuali orang orang yang (hatinya) lalai. Demi
Allah itulah kesenangan yang hakiki. Kesenangan dan kebahagian yang tidak semu.
Tidak tertipu dengan dunia yang rusak. Bangga dengan kendaraan, makanan,
minuman, tempat tinggal dan jabatan.
Maka
bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah. Ambillah kitab Rabb-mu. Jadikan al
Qur-an sebagai pedoman hidupmu dalam segala urusan. Dengan itu kamu akan
mengembalikan kebesaranmu, kemuliaanmu dan kesucianmu. (Dinukil dari salah satu
Khutbah, Syaikh Sudais di Masjidil Haram)
Tapi ketahuilah saudaraku, Allah
Ta’ala
menurunkan al-Quran bukan hanya
untuk dibaca saja, apalagi untuk dijadikan sebagai hiasan di rumah atau di
kendaraan. Sungguh al Qur-an diturunkan untuk dibaca, ditadabburi dan diamalkan isi
kandungannya dan diajarkan
sesuai kemampuan.
Rasulullah memuji orang yang belajar
dan mempelajarinya : Diriwayatkan oleh
Utsman bin Affan, Rasulullah bersabda : “
Khairukum man ta’allamal qur-ana wa ‘allamahu” Sebaik baik kalian
adalah yang belajar al Qur an dan mengajarkannya (H.R Imam Bukhari).
Imam
Ibnu Hajar Ashqalani berkata : Tidak diragukan lagi bahwa orang yang bisa
menggabungkan antara belajar dan mengajarkan al Qur an adalah orang yang
sempurna bagi dirinya dan bagi orang lain, yaitu yang mampu mengumpulkan
kebaikan yang sedikit dan yang banyak (Fathul Bari).
Oleh
karena itu untuk mendapatkan sebesar besar manfaat dari al Qur an maka Allah
Ta’ala memerintahkan manusia untuk memperhatikan ayat ayatnya dan mempelajarinya
dan Allah mudahkan untuk dipelajari. Allah
berfirman: “Wa
laqad yassarnal qur aana lidzikri fa hal min muddakir”.
Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk
pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?.
Demikian pentingnya, maka ayat ini diulang dalam
surat al Qamar sampai empat kali yaitu
pada ayat ke 17, 22, 32 dan 40.
Allah
Ta’ala juga berfirman : “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (Q.S Shad 29)
Sungguh
al Quran yang akan
mengeluarkan manusia dari berbagai kegelapan menuju cahaya yang terang
benderang. mengeluarkan manusia dari kegelapan kesyirikan menuju cahaya
keimanan dan ketauhidan, dari kegelapan bid’ah menuju cahaya sunnah, dari
kegelapan maksiat menuju cahaya ketaatan dan dari kegelapan kejahilan menuju
cahaya ilmu pengetahuan.
Ketahuilah bahwa al Qur an yang mampu
mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang. Tidak
ada petunjuk selainnya yang bisa memberi manfaat yang demikian. Perhatikanlah
betapa gelapnya kehidupan kafir Quraisy di Makkah lalu Allah turunkan al Qur an
melalui Rasul-Nya sebagai penerang kehidupan manusia bahkan menjadi penerang
seluruh alam.
Allah
berfirman : “Alif, Laam Raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu
supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang
benderang dengan izin Rabb mereka, (yaitu) menuju jalan Allah yang Maha Perkasa
lagi Maha Terpuji.” (Q.S
Ibrahim 1).
Semoga kita termasuk diantara orang-orang yang senantiasa
membaca al-Qur’an, mentadaburinya, mengamalkan dan menjadikannya sebagai
pedoman hidup serta
mengajarkannya. Kita berharap semuanya
akan menjadi bukti iman dan amal shalih kita di hadapan Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Wallahu A’lam. (1.040).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar