SANGAT DIANJURKAN BERTEMAN AKRAB
DENGAN ORANG SHALIH
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala menciptakan
manusia sebagai makhluk sosial. Makhluk yang menginginkan dan membutuhkan hidup
bersama sama, berkelompok dan bermasyarakat. Kita bisa merasakan betapa tidak
nyamannya hidup tanpa orang lain, tanpa teman disekitar kita. Apalagi di zaman
modern ini, tidak ada manusia yang tidak membutuhkan orang lain karena secara
asal manusia tidak mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri.
Allah berfirman : “Yaa
aiyuhan naasu innaa khalaqnaakum min dzakarin wa untsaa wa ja’alnaakum
syu-‘uuban wa qabaa-ila li ta’aarafuu”. Wahai manusia !. Sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling kenal mengenal. (Q.S
al Hujuraat 13).
Syaikh as Sa’di berkata : Yang demikian itu bertujuan agar
mereka saling mengenal satu sama lain. Sebab andai masing masing orang
menyendiri tentu tidak akan tercapai tujuan saling mengenal satu sama lain yang
bisa menimbulkan saling tolong menolong, bahu membahu, saling mewarisi satu
sama lain serta menunaikan hak hak kerabat. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh Rasulullah mengingatkan umatnya agar tidak berteman
secara akrab dengan semua orang karena bisa jadi membahayakan diri bahkan
agamanya. Membahayakan kehidupan dunia dan akhiratnya. Rasulullah
bersabda : “ Ar rajuulu ‘ala diini
khaliilih. Falyanzhur ahadukum min yukhaalil”. Seseorang itu mengikuti diin
(agama, akhlak dan kebiasaan) teman akrabnya. Maka hendaknya seseorang melihat
siapa yang dia jadikan teman akrabnya (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan Imam
Ahmad).
Berkata Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu : Tidaklah seorang hamba
diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang
shalih. Maka apabila kalian mendapati teman yang shalih, peganglah ia
erat-erat.
Seorang hamba tidaklah dianjurkan untuk berteman dengan semua
orang. Lihatlah betapa banyak orang yang jatuh kepada keburukan karena salah
dalam memilih teman akrab. Oleh karena itu waspadai teman yang dapat menjerumuskan kita
kepada kemaksiatan dan kehinaan. Secara sepintas mungkin dia adalah teman yang
baik dan kita senangi. Ketahuilah bahwa teman yang baik, bukanlah sekedar : (1) Selalu membenarkan ucapan
kita. (2) Selalu mendukung semua rencana kita. (3) Selalu menolong jika kita
dalam kesulitan.
Jadi sangatlah dianjurkan untuk berteman akrab dengan orang orang shalih.
Diantara tanda dan keutamaan teman yang shalih adalah :
Pertama : Teman yang mau menuntun kita
kepada keberhasilan dan kebahagiaan dunia maupun akhirat.
Kedua : Teman yang akan menegur dan
menasehati ketika kita melakukan keburukan.
Ketiga : Teman yang mengingatkan tatkala
kita lalai, mencegah tatkala kita akan menerobos batasan syariat.
Keempat : Teman yang memberi dorongan ketika
kita kehilangan semangat terutama dalam beribadah dan berbuat baik.
Kelima : Teman yang tidak rela kalau kita
jatuh kepada kemaksiatan dan kehinaan.
Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar diberi kesempatan untuk mendapatkan teman akrab yang shalih.
Pertemanan yang bisa langgeng dari dunia sampai ke akhirat.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam
(589)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar