PENYESALAN JIKA SALAH MEMILIH TEMAN AKRAB
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh Islam adalah agama yang
benar benar sempurna yang mengajarkan kebaikan untuk keselamatan bagi umatnya
di dunia dan di akhirat.
Selain itu Islam adalah satu satunya
agama yang hak dan diridhai Allah Ta’ala.
Ini dijelaskan dalam firman-Nya : “Al yaumal akmaltu lakum diinakum wa atmamtu ‘alaikum
ni’mati wa radhitu lakumul islaama diinaa” Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu dan Aku ridha Islam sebagai
agama bagi kamu (Q.S. Al Maidah 3).
Rasulullah
juga telah menjelaskan tentang kesempurnaan agama ini dalam sabdanya : “Ma
baqiya syai-un yuqarribu minal jannati wa yubaiyidu minan naar, illa waqad
buiyina lakum.” Tidak ada yang mendekatkan kalian ke surga dan menjauhkan dari
neraka kecuali telah aku ajarkan kepada kalian. (H.R Imam ath Thabrani)
Diantara
tuntunan Islam yang penting adalah dalam memilih teman akrab. Sungguh Islam
tidaklah menganjurkan kita untuk berteman akrab dengan semua orang. Rasulullah
bersabda : “ Ar rajuulu ‘ala diini
khaliilih. Falyanzhur ahadukum min yukhaalil”. Seseorang itu mengikuti diin
(agama, akhlak dan kebiasaan) teman akrabnya. Maka hendaknya seseorang melihat
siapa yang dia jadikan teman akrabnya (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan Imam
Ahmad).
Berkata Umar bin Khaththab radhiyallahu
'anhu : Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah
keislaman, selain sahabat yang shalih. Maka apabila kalian mendapati teman yang
shalih, peganglah ia erat-erat.
Sungguh benar apa yang dikatakan Umar bin Khaththab
tentang berteman dengan orang shalih
karena akan mendatangkan banyak manfaat, diantaranya adalah : (1) Pertemanan dengan orang shalih adalah suatu
nikmat yang besar dan
sangat dianjurkan dalam syariat Islam (2) Pertemanan
dengan orang shalih itu
karena Allah bukan karena yang lain. (3) Pertemanan dengan orang shalih insya Allah
akan langgeng dari dunia sampai akhirat (4) Pertemanan dengan orang shalih akan selalu saling mendoakan untuk kebaikan. (5) Pertemanan
dengan orang shalih akan selalu saling ingat mengingatkan tentang
kebaikan. (6) Pertemanan
dengan orang shalih akan
saling memberi udzur dan memaafkan jika ada kesalahan dan kekurangan. (7) Pertemanan
dengan orang shalih maka pembicaraan akan selalu berada seputar kebaikan
terutama tentang ilmu dan amal.
Ketahuilah
bahwa kesalahan dalam memilih teman akan mendatangkan penyesalan bukan hanya di
dunia tapi penyesalan itu akan sampai ke akhirat, diantaranya :
Pertama : Sebagian teman akrab menjadi
musuh di akhirat.
Allah
berfirman : “Teman-teman akrab pada hari
itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang
bertakwa. Wahai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan
tidak pula kamu bersedih hati”. (Q.S az Zukhruf 67-68)
Dalam
Kitab Tafsir ath Thabari disebutkan : Orang orang yang membina kasih diatas
kedurhakaan kepada Allah Ta’ala semasa di dunianya pada hari Kiamat mereka semua adalah musuh. Saling berlepas diri, kecuali orang yang membina cinta kasih di atas fondasi ketakwaan kepada Allah Ta'ala ketika di dunia.
Kedua : Teman akrab yang menyesatkan.
Allah
berfirman : “Dan (ingatlah) hari (ketika
itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata : Aduhai kiranya
(dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan
besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku).
Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah
datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia”. (Q.S al Furqan 27-29)
Para
ulama menjelaskan bahwa : Menggigit dua tangan maknanya adalah menyesali
perbuatannya. Sedangkan si Fulan yang dimaksud adalah syaithan (jenis jin) atau manusia yang telah
menyesatkannya ketika berada di dunia.
Oleh
karena itu berhati hatilah memilih teman akrab sebelum datang penyesalan.
Sungguh penyesalan itu selalu datang belakangan dan tidak bisa dijemput lagi
karena segala sesuatu telah berlalu.
Sebagai
penutup tulisan ini, mari kita simak percakapan penduduk surga tentang nasib
temannya yang berada di neraka, yaitu sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam
firman-Nya untuk menjadi ibrah dan petunjuk yang sangat agung bagi kita.
Allah
berfirman : “Lalu mereka berhadap hadapan
satu sama lain sambil bercakap cakap. Berkatalah seorang diantara mereka :
Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) pernah mempunyai seorang teman. Yang berkata
: Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang orang yang membenarkan (hari
berbangkit) ?. Apabila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang
belulang, apakah kita benar benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan
?. Dia berkata : Maukah kamu meninjau (temanku itu) ?.
Maka dia meninjaunya, lalu dia melihat
(teman) nya itu di tengah tengah neraka yang menyala nyala. Dia berkata : Demi
Allah, engkau hampir saja
mencelakakanku. Dan sekiranya bukan karena nikmat Rabb-ku pastilah aku termasuk
orang orang yang diseret (ke neraka)”. Q.S
as Saaffaat 50-57.
Kita
bermohon kepada Allah Ta’ala agar diberi kesempatan untuk selalu berteman akrab
dengan orang orang shalih sehingga menjadi jalan bagi terpeliharanya keimanan dan ketakwaan kita.
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (583)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar