Selasa, 23 Februari 2016

PENYESALAN JIKA SALAH MEMILIH TEMAN AKRAB



PENYESALAN JIKA SALAH MEMILIH TEMAN AKRAB

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Islam adalah agama yang benar benar sempurna yang mengajarkan kebaikan untuk keselamatan bagi umatnya di dunia dan di akhirat.  Selain itu   Islam adalah satu satunya agama  yang hak dan   diridhai Allah Ta’ala.
Ini dijelaskan dalam firman-Nya :Al yaumal akmaltu lakum diinakum wa atmamtu ‘alaikum ni’mati wa radhitu lakumul islaama diinaa” Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu dan Aku ridha Islam sebagai agama bagi kamu (Q.S. Al Maidah 3).

Rasulullah juga telah menjelaskan tentang kesempurnaan agama ini dalam sabdanya : “Ma baqiya syai-un yuqarribu minal jannati wa yubaiyidu minan naar, illa waqad buiyina lakum.” Tidak ada yang mendekatkan kalian ke surga dan menjauhkan dari neraka kecuali telah aku ajarkan kepada kalian. (H.R Imam ath Thabrani)

Diantara tuntunan Islam yang penting adalah dalam memilih teman akrab. Sungguh Islam tidaklah menganjurkan kita untuk berteman akrab dengan semua orang. Rasulullah bersabda : “ Ar rajuulu ‘ala diini khaliilih. Falyanzhur ahadukum min yukhaalil”. Seseorang itu mengikuti diin (agama, akhlak dan kebiasaan) teman akrabnya. Maka hendaknya seseorang melihat siapa yang dia jadikan teman akrabnya (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan Imam Ahmad).

Berkata Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu : Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang shalih. Maka apabila kalian mendapati teman yang shalih, peganglah ia erat-erat.

Sungguh benar apa yang dikatakan Umar bin Khaththab tentang  berteman dengan orang shalih karena akan mendatangkan banyak manfaat, diantaranya adalah :  (1) Pertemanan dengan orang shalih adalah suatu nikmat yang besar dan sangat dianjurkan dalam syariat Islam (2) Pertemanan dengan orang shalih itu karena Allah bukan karena yang lain. (3) Pertemanan dengan orang shalih insya Allah akan langgeng dari dunia sampai akhirat (4) Pertemanan dengan orang shalih  akan selalu saling mendoakan untuk kebaikan. (5) Pertemanan dengan orang shalih  akan selalu saling ingat mengingatkan tentang kebaikan. (6) Pertemanan dengan orang shalih akan saling memberi udzur dan memaafkan jika ada kesalahan dan kekurangan. (7) Pertemanan dengan orang shalih maka pembicaraan akan selalu berada seputar kebaikan terutama tentang ilmu dan amal.

Ketahuilah bahwa kesalahan dalam memilih teman akan mendatangkan penyesalan bukan hanya di dunia tapi penyesalan itu akan sampai ke akhirat, diantaranya : 

Pertama : Sebagian teman akrab menjadi musuh di akhirat.
Allah berfirman : “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. Wahai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati”. (Q.S az Zukhruf 67-68)

Dalam Kitab Tafsir ath Thabari disebutkan : Orang orang yang membina kasih diatas kedurhakaan kepada Allah Ta’ala semasa di dunianya pada hari Kiamat mereka semua adalah musuh. Saling berlepas diri, kecuali orang yang membina cinta kasih di atas fondasi ketakwaan kepada Allah Ta'ala ketika di dunia. 

Kedua : Teman akrab yang menyesatkan.
Allah berfirman : “Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata : Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia”. (Q.S al Furqan 27-29)

Para ulama menjelaskan bahwa : Menggigit dua tangan maknanya adalah menyesali perbuatannya. Sedangkan si Fulan yang dimaksud adalah  syaithan (jenis jin) atau manusia yang telah menyesatkannya ketika berada di dunia.

Oleh karena itu berhati hatilah memilih teman akrab sebelum datang penyesalan. Sungguh penyesalan itu selalu datang belakangan dan tidak bisa dijemput lagi karena segala sesuatu telah berlalu.

Sebagai penutup tulisan ini, mari kita simak percakapan penduduk surga tentang nasib temannya yang berada di neraka, yaitu sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya untuk menjadi ibrah dan petunjuk yang sangat agung bagi kita. 

Allah berfirman : “Lalu mereka berhadap hadapan satu sama lain sambil bercakap cakap. Berkatalah seorang diantara mereka : Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) pernah mempunyai seorang teman. Yang berkata : Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang orang yang membenarkan (hari berbangkit) ?. Apabila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah kita benar benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan ?. Dia berkata : Maukah kamu meninjau (temanku itu) ?.
Maka dia meninjaunya, lalu dia melihat (teman) nya itu di tengah tengah neraka yang menyala nyala. Dia berkata : Demi Allah, engkau  hampir saja mencelakakanku. Dan sekiranya bukan karena nikmat Rabb-ku pastilah aku termasuk orang orang yang diseret (ke neraka)”. Q.S as Saaffaat 50-57. 
  
Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar diberi kesempatan untuk selalu berteman akrab dengan orang orang shalih sehingga menjadi jalan bagi terpeliharanya  keimanan dan ketakwaan kita.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (583)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar