AMALAN SUNNAH MENUTUP KEKURANGAN
AMALAN WAJIB
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ibadah
atau amalan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya kepada kita ada yang wajib
dan ada pula yang sunnah atau tidak wajib. Contohnya adalah perintah shalat,
ada shalat wajib dan ada pula shalat yang tidak wajib. Ada puasa wajib ada pula puasa sunnah. Zakat adalah wajib
tapi bersedekah adalah tidak wajib.
Ibadah haji wajib bagi yang mampu sekali selama umurnya tapi ada ibadah haji
yang kedua dan seterusnya yang tidak wajib. Lalu ada ibadah umrah yang juga tidak wajib.
Sungguh
ibadah amalan sunnah memiliki hikmah yang sangat besar, diantaranya adalah :
Pertama : Tanda kasih sayang Allah kepada
hamba-hambaNya. Kita diperintahkan melakukan yang wajib tapi diberi pula
kesempatan untuk mendapatkan tambahan pahala melalui amalan amalan sunnah
sehingga kita bisa mendapat kedudukan yang semakin tinggi disisi Allah.
Kedua : Sangatlah besar kemungkinan amalan wajib
yang kita lakukan banyak kekurangannya. Lalu Allah memberi kesempatan kepada kita
untuk menutup kekurangan itu dengan amalan yang tidak wajib atau amalan amalan
sunnah.
Rasulullah bersabda :“Sesungguhnya amalan yang pertama
kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa
jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada
shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak ?
Jika shalatnya
sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam
shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah
hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah
berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan
amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.”(H.R Imam Ahmad, Abu Daud dan
Tirmidzi).
Perlu kiranya untuk diingat bahwa meskipun amalan sunnah bisa
menutup kekurangan dalam amalan wajib maka seorang hamba haruslah tetap
berusaha melakukan amal amalan wajib dengan sungguh sungguh dan sebaik mungkin
yaitu ikhlas karena Allah dan menurut contoh yang diajarkan Rasulullah.
Dengan demikian nilai ibadahnya akan semakin baik. Ketahuilah
bahwa tidaklah patut seorang hamba melakukan amalan wajib sekenanya saja karena
mengharapkan amalan sunnah akan menutup kekurangan amalan wajibnya.
Selain itu,
ternyata amalan amalan sunnah yaitu amalan amalan yang
tidak diwajibkan adalah juga sebagai salah satu jalan pendekatan diri kepada Allah Ta’ala dan mendatangkan kecintaan-Nya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali
(kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri
pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan
diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.
Jika Aku telah
mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan
untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk
melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang,
memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon
sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan,
pasti Aku melindunginya.” (H.R Imam Bukhari)
Oleh karena itu seorang hamba akan senantiasa melakukan amalan amalan sunnah sebagai
tambahan amalan amalan yang diwajibkan baginya. Dengan demikian dia akan
memperoleh manfaat dan kebaikan yang
banyak.
Insya Allah bermanfaat buat kita semua. Wallahu A’lam (573)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar