HANYA ALLAH YANG BISA
MEMBERI HIDAYAH
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Orang orang beriman
terus menerus membutuhkan dan memohon hidayah kepada Allah Ta'ala karena jalan
keselamatan di dunia dan di akhirat kelak hanya dengan hidayah atau petunjuk
dari Allah Ta'ala semata. Sungguh, orang orang beriman memohon hidayah dari
Allah Ta'ala paling sedikit 17 kali dalam sehari semalam yaitu diucapkan saat
shalat fardhu yaitu dengan kewajiban membaca Ummul Kitab :
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Q.S al Fatihah 6)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa'di berkata :
Maksudnya, tuntunlah kami, bimbinglah kami dan arahkan kami kepada jalan yang
lurus yaitu jalan yang sangat jelas mengantarkan kepada Allah Ta'ala dan kepada
surga-Nya yaitu (dengan) mengetahui kebenaran dan melaksanakannya.
Tunjukilah kami kepada jalan yang lurus, maka petunjuk
kepada jalan yang lurus adalah konsisten terhadap agama Islam dan meninggalkan
agama agama selainnya. Dan petunjuk kepada jalan yang lurus adalah meliputi
petunjuk kepada seluruh perincian perincian agama baik ILMU MAUPUN AMALAN.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh, satu perkara penting yang wajib diketahui dan
diyakini oleh hamba hamba Allah adalah
bahwasanya MEMBERI PETUNJUK ATAU HIDAYAH ITU ADALAH HAK ALLAH SEMATA MATA.
Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ
يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
Sungguh engkau
(Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang orang yang Dia kehendaki. Dan Dia lebih
mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk. (Q.S al
Qashash 56).
Ketahuilah
untuk mendapatkan hidayah tentu belum cukup dengan berdoa saja karena hidayah
itu juga harus dijemput dengan sungguh sungguh. Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ
جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ
الْمُحْسِنِينَ
Dan orang orang yang berjihad untuk
(mencari ke ridhaan) Kami, Kami akan TUNJUKKAN kepada mereka jalan jalan Kami.
Dan sungguh, Allah beserta orang orang yang berbuat baik. (Q.S al Ankabut 69)
Dalam menjelaskan ayat ini, Imam Ibnul
Qayyim berkata : Allah Ta’ala mengkaitkan atau menggantungkan hidayah dengan
perjuangan atau jihad. Manusia yang paling sempurna hidayahnya adalah yang
paling besar jihadnya (kesungguh sungguhannya). Jihad yang paling utama yaitu
jihad untuk mendidik jiwa, jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan syaithan dan
JIHAD MELAWAN FITNAH DUNIA. (Kitab al Fawaid).
Syaikh Dr. Shalih Fauzan al Fauzan menjelaskan bahwa :
Allah Ta'ala memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya. Ini adalah dengan qadha dan qadar-Nya.
Akan tetapi Dia memberikan hidayah kepada YANG DIA
KETAHUI MEMANG BAIK UNTUK MENERIMA HIDAYAH DAN MEMBERIKAN HIDAYAH KEPADA ORANG
YANG MEMILIKI KEMAUAN KUAT UNTUK MENCARI DAN MENYAMBUT HIDAYAH. Maka
sesungguhnya Allah Ta'ala memudahkannya (memberikannya taufik) kepada jalan
kemudahan (hidayah).
Dan Allah Ta'ala menyesatkan siapa yang
dikehendaki-Nya karena mereka berpaling dari usaha mencari hidayah dan jalan
kebaikan. Maka Allah Ta'ala menyesatkannya sebagai hukuman baginya atas
keberpalingannya tersebut dan juga tidak ada kecintaan kepada kebaikan. (Syarah
Matan al Aqidah ath Thahawiyah
Wallahu A'lam. (3.195)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar