MENIRU PERKARA
YANG MENJADI CIRI DAN KEBIASAAN KAFIR
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Di zaman ini kita menyaksikan sebagian orang beriman
meniru niru beberapa kebiasaan orang diluar Islam. Diantaranya model pakaian
tak menutupi aurat, meniup lilin ketika merayakan ulang tahun, meniup terompet
dan menyalakan kembang api saat merayakan tahun baru dan banyak lagi yang
lainnya.
Dalam syariat Islam, meniru niru kebiasaan, menyamai
atau ikut ikutan dalam syariat disebut tasyabuh. Syaikh Mansur
Hasan Salman berkata : Secara istilah tasyabbuh adalah menyerupai orang kafir
dengan sesuatu yang menjadi kekhususan mereka baik dalam masalah akidah, ibadah
atau adat kebiasaan.
Bila sebagian
umat Islam ada yang menyerupai musuhnya dalam berpakaian dan selainnya maka hal
itu pertanda lemahnya akhlak dan komitmen mereka terhadap agamanya sendiri.
(Syaikh Mansur Hasan Salman, al Qaul Mubin).
Dalam perkara ini Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau yaitu dari Abu
Sa’id Al Khudri :
لَتَتَّبِعُنَّ
سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى
لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ
Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang biawak pasti kalian pun akan mengikutinya.
Kami (para
sahabat) berkata : Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu
adalah Yahudi dan Nashrani ?. Beliau menjawab : Lantas siapa lagi ?. (H.R
Imam Muslim).
Sungguh, tasyabuh termasuk perbuatan yang dilarang yaitu sebagaimana sabda
Rasululllah Salallahu 'alaihi Wasallam, dari Ibnu Umar :
مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Barangsiapa
yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka. (H.R
Imam Ahmad dan Abu Daud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Tasyabuh
atau meniru niru, mengikuti atau menyamai suatu kaum adalah awal kecendrungan
yang akhirnya mendatangkan kecintaan kepada mereka yang ditiru atau diikuti.
Sungguh ini sangatlah membahayakan bagi pelakunya. Rasulullah Salallahu 'alaihi
Wasallam telah mengingatkan :
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
Seseorang
itu akan bersama orang yang dia cintai. (Mutafaq 'alaih).
Lalu
datang pertanyaan, apakah kita rela kalau kelak dibangkitkan bersama orang
orang yang kita ikuti dalam hal ini adalah orang orang kafir ?. Na'udzubillahi
min dzaalik.
Wallahu
A'lam. (3.208)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar