HADITS PALSU
TENTANG KURBAN YANG SERING BEREDAR
Disusun oleh : Azwir B.
Chaniago
Setiap tahun, khususnya ketika
masuk bulan Dzulhijjah, beredar beberapa
hadits dha'if bahkan lemah sekali tentang qurban. Juga ada hadits yang palsu.
Hadits lemah dan palsu ini terkadang beredar dari Sebagian mimbar masjid dan
yang paling sering ditemukan di media sosial.
Oleh karena itu hamba hamba Allah
mestilah berhati hati terhadap hadits lemah dan palsu ini. Ketika muncul di
media sosial jangan di re sharing. Ketika seseorang re sharing tulisan yang
memuat hadits palsu bisa jatuh kepada keadaan BERDUSTA ATAS NAMA RASULULLLAH
SALALLAHU 'ALAIHI WASALLAM. Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah
mengingatkan dalam sabda beliau :
إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ،
مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan
berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja,
maka hendaklah dia MENEMPATI TEMPAT DUDUKNYA DI NERAKA. (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim, dari Mughirah).
Ketahuilah bahwa para ulama telah menemukan
banyak hadits lemah, palsu bahkan tidak ada asal usulnya, tentang kurban,
diantaranya adalah :
Pertama : “Wahai
manusia, hendaklah kalian menyembelih qurban, dan berharaplah pahala dengan
darahnya, karena sesungguhnya walaupun darah itu jatuh di tanah, akan tetapi
sesungguhnya darah itu jatuh di dalam wadah milik Allah.”
Hadits ini palsu.
al-Haitsami berkata : Diriwayatkan oleh ath Thabarani di dalam al-Ausath, dan
dalam sanadnya ada `Amr bin Al Hushain Al ‘Uqaili dan dia adalah orang yang
haditsnya di tinggalkan.
Kedua : “Jadikanlah
binatang kurban kalian itu besar, karena dia akan menjadi tunggangan kalian
saat melewati shirathal mustaqim”
Hadits ini tidak ada
asal usulnya, dengan lafaz sepeti ini. Kemudian ad Dailami meriwayatkan
dengan lafaz : “Sembelihlah binatang kurban yang kuat dan gemuk karena dia
akan menjadi tunggangan kalian saat melewati shirath. Riwayat ini pun
lemah sekali. (Lihat Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’ No.74, Syaikh al
Albani).
Ketiga : “Senangkanlah
hewan kurban kalian sembelihan karena sesungguhnya itu adalah hewan tunggangan
kalian diatas shirath.”
Syaikh al Albani berkata
: Menurut saya sanad hadits ini sangat lemah. Kelemahannya ada pada Yahya bin
Ubaidilah bin Abdillah bin Mauhib ala Madani. Berkata Imam Ahmad : ia adalah
perawi yang tidak bisa dipercaya. Sedangkan Ibnu Adi Hatim berkata :
Periwayatannya sangat lemah dan mungkar. Imam Muslim dan an Nasa’i berkata :
Yahya bin Ubaidilah ditinggalkan periwayatannya. (Lihat Silsilah Hadits Dhaif
dan Maudhu’ No. 1255)
Keempat : “Barangsiapa
yang menyembelih korban dengan jiwa yang senang terhadap (kurban itu), dan
dengan mengharapkan (pahala) terhadap hewan kurbannya, maka hewan itu sebagai
dinding dari neraka untuknya.”
Hadits ini palsu.
Al Haitsami berkata di dalam Al-Majma setelah dia menyebutkannya
dari hadits Hasan bin `Ali: “Diriwayatkan oleh ath Thabarani di dalam al-Kabir
dan di dalam sanadnya ada Sulaiman bin `Amr An-Nakha’i dan dia adalah
pendusta.”
Ibnu Hibban berkata:
Dia adalah laki-laki yang zhahirnya shalih, akan tetapi dia benar-benar memalsu
hadits. Dan termasuk kelalaian as-Suyuthi, dia memasukkan hadits ini di dalam
al-Jami’ush Shaghir dari sanad tetapi pensyarahnya yaitu Imam al
Munawi membantahnya dengan ucapan al Haitsami ini, lalu berkata : “Maka
sepantasnya bagi penyusun untuk membuangnya dari kitab ini.
Kelima : “Tidaklah
anak Adam pada hari ini (hari raya Adh-ha) mengerjakan (amalan) yang lebih baik dari menumpahkan darah (yakni:
menyembelih qurban-pen), kecuali menyambung persaudaraan”.
Hadits ini lemah : Al-Mundziri
berkata : Diriwayatkan oleh athThabarani di dalam al-Kabiir dari Ibnu `Abbas, dan
di dalam isnadnya ada Yahya bin Al Hasan Al Khasyni, aku tidak tahu
keadaannya.” Al Haitsami berkata : “Dia dha’if, walaupun sekelompok (orang) ada
yang mentsiqahkannya”.
Syaikh al-Albani
berkata: Kemudian aku mengecek di dalam Mu’jam ath Thabrani al Kabiir dan aku
dapati hadits itu di dalamnya dari Al-Hasan bin Yahya Al Khasyni
dari Isma’il bin Aiyaasi dari Laits dari Thawus, dia berkata : Rasulullah
bersabda di hari raya Adh-ha : … Kemudian dia menyebutkan (hadits di atas). Aku
(al-Albani) berkata : Maka jelaslah bahwa dia adalah al-Hasan bin Yahya yang
disebutkan oleh as-Sam’aani bahwa al-Hafizh berkata : “Shaduuq (jujur) tetapi
banyak salahnya”.
Dan bertambah ilmu
(ku) tentang kelemahan hadits ini, tatkala aku melihat di dalam (sanad)nya
terdapat Isma’il bin ‘Ayyaasy dan Laits, yang (Laits) ini adalah Ibnu Abi
Salim, sehingga (sanad ini) dirangkai oleh para (rawi) yang dha’if.
Wallahu A'lam. (3.027)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar