ALLAH TIDAK
SUKA KEPADA ORANG YANG BERBUAT KERUSAKAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh Allah Ta'ala
telah mengingatkan tentang orang orang yang tidak disukai Allah Ta'ala,
diantaranya adalah YANG BERBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI. Allah Ta'ala
mengingatkan hal ini dalam firman-Nya :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ
قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
أَلَا
إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka, janganlah berbuat kerusakan di bumi !. Mereka menjawab, sesungguhnya kami justru orang orang yang melakukan perbaikan. Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. (Q.S al Baqarah 11-12).
Dan Allah Ta’ala tidak menyukai mereka, sebagaimana firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.(Q.S al Qashas 77)
Sebagian orang memahami bahwa berbuat kerusakan di muka bumi adalah sekedar merusak bumi secara fisik. Diantaranya adalah pembuangan sampah dan limbah ke sembarang tempat seperti ke wilayah pemukiman, ke sungai atau ke laut dan juga berbagai pencemaran lingkungan, penggundulan hutan ataupun pembalakan liar, penambangan yang tidak terkendali sehingga merusak lingkungan dan yang lainnya. Anggapan ini mungkin ada juga benarnya . Perbuatan tersebut memang termasuk sebagian (kecil) dari makna membuat kerusakan di muka bumi.
Tetapi, ketahuilah bahwa para ulama ahli tafsir memberikan penjelasan bahwa hakikat dari berbuat kerusakan sebagaimana dimaksud dalam surat al Baqarah 11-12 diatas, diantaranya adalah sebagaimana disebutkan oleh al Imam Ibnu Katsir. Beliau mengutip perkataan ahli tafsir dari kalangan sahabat yaitu Ibnu Abbas bahwa : Yang dimaksud dengan mereka dalam ayat ini adalah orang orang munafik, sedangkan kerusakan yang dimaksud adalah kekufuran dan kemaksiatan.
Imam Ibnu Katsir juga mengutip perkataan Abul Aliyah, ia mengatakan tentang firman Allah : “Janganlah kaIian membuat kerusakan di muka bumi”. Maknanya adalah bahwa kerusakan yang mereka perbuat itu berupa kemaksiatan kepada Allah atau menyuruh orang lain untuk bermaksiat kepada-Nya, maka ia telah berbuat kerusakan di muka bumi, karena kemaslahatan langit dan bumi ini terletak pada ketaatan. (Tafsir Ibnu Katsir)
Tentang Firman Allah Ta'ala : “Alaa innahum humul mufsiduun”. Ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang orang yang membuat kerusakan”. (Q.S al Baqarah 12). Syaikh as Sa’di berkata : Tidak ada yang paling besar pengrusakannya dari pada orang orang yang mengingkari ayat ayat Allah, menghalangi (manusia) dari jalan Allah, mendustai Allah dan wali wali-Nya juga (termasuk berbuat kerusakan) adalah dengan mencintai orang orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah menjauhi perbuatan tercela yang dilarang Allah Ta'ala yaitu membuat kerusakan di muka bumi. Sungguh, termasuk dalam perbuatan membuat kerusakan adalah mengingkari ayat ayat Allah dan berbuat maksiat. Wallahu A'lam. (3.020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar