TIDAK SEDIH
KEHILANGAN DUNIA JIKA AKHIRAT DIUTAMAKAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Hamba hamba Allah
terkadang merasa bersedih dengan kehilangan sebagian urusan dunianya.
Diantaranya kehilangan pekerjaan yang
menjadi sumber panghasilannya, kehilangan pangkat dan jabatan, perdagangannya
yang terus merugi karena kehilangan langganan dan yang lainnya.
Dalam perkara ini, sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan yaitu sebagaimana firman-Nya :
لِكَيْلَا
تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا
يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula TERLALU GEMBIRA terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. (Q.S al Hadiid 23).
Satu atsar dari Umar bin Khaththab yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya, beliau berkata : “Aku tidak peduli di atas kondisi apa keadaanku, dia atas hal yang aku sukai atau yang aku benci, karena aku tidak tahu kebaikan itu ada pada yang aku sukai atau pada yang aku benci...”
Ketahuilah bahwa seorang hamba yang MENGUTAMAKAN URUSAN AKHIRAT maka ketika dia kehilangan sesuatu urusan dunia maka tentu dia tidak akan bersedih karena dia paham betul sungguh akhirat itu jauh lebih baik, yaitu sebagaimana Allah Ta'ala berfirman :
وَلَلْآخِرَةُ
خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ
Dan sungguh yang kemudian itu (kehidupan akhirat) lebih baik bagimu dari yang permulaan (kehidupan dunia). Q.S adh Dhuha 4.
Bahkan dunia itu jika dibanding dengan akhirat adalah seperti jari yang dicelupkan ke laut. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَاللَّهِ مَا الدُّنْيَا فِى
الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ
إِصْبَعَهُ هَذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ – فِى الْيَمِّ
فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Demi Allah, tidaklah dunia
dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan
jari tangannya ini, perawi bernama Yahya menunjuk jari telunjuk, ke lautan,
lalu hendaklah dia perhatikan apa yang didapat pada jari tangannya. (H.R Imam
Muslim).
Dalam perkara ini pula Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Engkau akan menjumpai orang-orang yang MENGUTAMAKAN AKHIRAT tidak akan bersedih karena dunia yang terluput dari mereka, jika sesuatu dari dunia datang kepada mereka maka menerimanya, namun jika ada sesuatu yang terluput maka mereka tidak bersedih karenanya. (Syarah Riyadhush Shalihin).
Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah mengutamakan kehidupan akhirat sehingga ketika sebagian urusan dunia terluput maka engkau tidak akan (terlalu) bersedih hati. Wallahu A'lam. (3.024)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar