PERBUATAN
BURUK TERHALANG KARENA BANYAK BERIBADAH
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Ketahuilah bahwa hamba hamba Allah yang selalu sungguh sungguh melakukan amal shalih baik yang fardhu maupun yang sunnah akan menghalangi dirinya dari perbuatan dan perkataan buruk. Termasuk dalam perkataan dan perbuatan buruk diantaranya adalah berbuat fitnah, adu domba, menghina, mencela, mencaci maki berbohong, mengambil harta orang lain tanpa hak dan yang lainnya.
Hakikatnya, semua ibadah atau mal shalih akan menjauhkan diri seseorang dari perkataan dan perbuatan buruk, dua diantaranya adalah :
Pertama : Ibadah
shalat fardhu dan shalat sunnah. Allah Ta'ala berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ
تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ
Dirikanlah shalat, sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. (Q.S al Ankabut 45).
Ketahuilah bahwa shalat merupakan salah satu bentuk dzikir atau mengingat Allah Subhanahu
wa Ta'ala. Dan dengan mengingat Allah Ta'ala melalui shalat maka seseorang terhalang untuk
melakukan perbuatan buruk yaitu keji dan mungkar karena orang yang shalat dituntut
untuk membawa nilai nilai shalat dalam kehidupannya.
Selain itu ketahuilah bahwa seseorang yang senantiasa melakukan
shalat AKAN SANGAT RISIH BAHKAN SANGAT TAKUT UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN BURUK
DAN TERCELA.
Tentang surat al
Ankabut ayat 45 diatas, Syaikh as Sa'di berkata : Perbuatan keji adalah segala dosa yang
tergolong besar dan terhitung keji berupa segala bentuk maksiat yang
DIKEHENDAKI oleh nafsu. Sedangkan mungkar adalah setiap maksiat yang DIINGKARI
oleh akal sehat dan fitrah.
Dan sisi keberadaan shalat DAPAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR adalah bahwa seorang hamba yang menegakkan shalat, menunaikan rukun rukun, syarat syarat dan kekhusyu'-annya maka : (1) Hatinya akan bersinar. (2) Jiwanya menjadi suci. (3) Imannya bertambah. (4) Kemauannya pada kebaikan makin kuat dan (5) Kemauannya pada keburukan berkurang atau habis. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Kedua : Ibadah puasa fardhu dan sunnah.
Ketika seorang hamba terbiasa menjalani puasa fardhu dan
puasa sunnah maka dirinya terhalang dari perbuatan buruk karena ingat pada
pesan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam sebagaimana hadits dari Abu
Hurairah :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ الله ِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
:((قَالَ الله ُعَزَّ وَجَلَّ : وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا
يَرْفُثْ، وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ:
إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ.
Dari Abu Hurairah
Radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, Allah 'Azza wa Jalla berfirman
: Apabila seseorang di antara kamu berpuasa, janganlah berkata kotor, keji dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang
mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, sesungguhnya aku sedang
berpuasa. (Muttafaqun ‘alaihi).
Selain
itu, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam juga mengingatkan dalam sabda beliau
:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ -صلى الله عليه
وسلم- قَالَ مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ
للهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam beliau bersabda : Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan
perbuatan dusta serta bertindak bodoh, maka Allah tidak memerlukan ia meninggalkan makan dan minumnya. (H.R Imam
Bukhari).
Sungguh peringatan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam dua
hadits ini sudah sangat cukup bagi orang yang berpuasa untuk menjaga dirinya
dari perbuatan buruk.
Wallahu
A'lam. (3.022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar