SANGAT
DIANJURKAN MEMELIHARA SIKAP RENDAH HATI
Disusun oleh : Azwir
B.Chaniago
Humility atau rendah
hati, bukan rendah diri. Dalam bahasa Arab disebut dengan tawadhu'. Maknanya
adalah suatu sikap MENYADARI keterbatasan dan ketidakmapuan diri sehingga
terhindar dari sifat angkuh dan menyombongkan diri.
Allah Ta'ala mengingatkan agar seorang
hamba janganlah sekali kali merasa dirinya suci, sebagaimana
firman-Nya :
فَلَا تُزَكُّوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ
ٱتَّقَىٰٓ
Maka janganlah menganggap DIRIMU SUCI. Dialah Yang
paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (Q.S an Najm 32).
Syaikh Salim bin 'Ied
al Hilali berkata : Allah Ta'ala melarang hamba hamba-Nya mengaku aku bahwa
diri mereka suci lalu memuji diri sendiri dan takjub dengan perbuatan
perbuatannya selama ini. Sesungguhnya perbuatan itu hanya akan mendatangkan
rasa bangga diri dan merasa lebih dari orang lain.
Kemudian Syaikh Salim
membawakan satu hadits dari 'Iyadh bin Himar, dia berkata bahwa Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّ اللهَ تَعَالَى أَوْحَى إِلَيَ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَايَبْغِيَ
أحَدٌ عَلىَ أَحَدٍ، وَلَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَي أَحَدٍ
Sesungguhnya Allah
Ta'ala telah mewahyukan kepadaku : Hendaklah kalian SALING BERTAWADHU'
(merendahkan hati) sehingga tidak seorang pun yang menzhalimi orang lain dan
tidak seorang pun yang membanggakan dirinya kepada yang lain. (H.R Imam
Muslim).
Dari zhahir hadits ini
dapat diketahui bahwa : (1) Ada larangan menganggap diri sendiri lebih utama
daripada orang lain. (2) Ada larangan membanggakan diri karena hal itu dapat
menimbulkan sikap semena mena. (3) Tawadhu' adalah sikap yang dicintai Allah Ta'ala berdasarkan as Sunnah. (Lihat
Syarah Riyadush Shalihin).
Sungguh salah satu keutamaan orang bertawadhu' adalah AKAN DIANGKAT DERAJATNYA. Rasulullah Salallahu alaihi Wasallam bersabda:
مَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ
اللَّهُ
Tidaklah seorang
bertawadhu’ karena Allah melainkan Allah akan mengangkat derajatnya. (H.R Imam
Muslim)
Dan diantara kerugian besar bagi seseorang tidak
memelihara sifat tawadhu' adalah didatangi sifat ujub lalu menjadi sombong. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Sungguh, Allah tidak menyukai orang orang yang sombong
dan membanggakan diri. (Q.S Luqman 18).
Ketahuilah bahwa jika Allah Ta’ala tidak suka kepada
seseorang maka itu adalah betul-betul kerugian dan merupakan musibah besar yang
paling besar. Bukankah hanya Allah tempat kita bergantung dan berserah diri.
Allah Ta’ala berfirman :
اللَّهُ الصَّمَدُ
Allah tempat (semua makhluk) bergantung
(Q.S al Ikhlas 2).
Wallahu A'lam. (2.871)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar