PERINGATAN TENTANG MEMILIH TEMAN AKRAB
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Kita mengetahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang butuh bergaul dengan sesama yaitu berteman bahkan berteman akrab. Tetapi ketahuilah memilih teman akrab adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Sungguh kesalahan dalam memilih teman akrab akan menjadi penyesalan di dunia dan TERLEBIH LAGI PENYESALAN DI AKHIRAT KELAK. Perkara ini telah dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
يَا وَيْلَتَىٰ لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا
لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي ۗ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا
Wahai, celaka aku !. Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si Fulan itu teman karib (ku). Sungguh dia telah menyesatkan aku dari peringatan (al Qur an) ketika (al Qur an) itu telah datang kepadaku. Dan syaithan memang pengkhianat manusia. (Q.S al Furqan28-29).
Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga telah MEMBERI PERINGATAN kepada kita untuk tidak menjadikan semua orang sebagai TEMAN AKRAB. Beliau bersabda :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang
itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara
kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman akrab. (H.R Abu
Dawud dan at Tirmidzi).
Perkara teman akrab, secara agak rinci, Imam Ibnu Qudamah al Maqdisi memberikan
nasehat tentang memilih teman (sahabat atau teman akrab). Beliau berkata
: Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi
sahabat memiliki lima sifat berikut : (1) Orang yang berakal.
(2) Memiliki akhlak yang baik, (3) Bukan orang fasik (yang banyak
berbuat dosa). (4) Bukan ahli bid’ah (yang mengada ada dalam agama)
dan (5) Bukan orang yang rakus dengan dunia. Kemudian
beliau menjelaskan :
Pertama : Akal merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang bodoh. Karena orang yang bodoh (sebenarnya) dia ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu (karena kebodohannya). Yang dimaksud dengan orang yang berakal adalah orang yang memamahami sesuatu sesuai dengan hakikatnya, baik dirinya sendiri atau tatkala dia menjelaskan kepada orang lain.
Kedua : Teman yang baik juga harus memiliki akhlak yang mulia. Karena betapa banyak orang yang berakal dikuasai oleh rasa marah dan tunduk pada hawa nafsunya, sehingga tidak ada kebaikan berteman dengannya.
Ketiga : Sedangkan orang yang fasik, dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah. Orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, tidak dapat dipercaya dan engkau tidak aman dari tipu dayanya.
Keempat : Sedangkan berteman dengan ahli bid’ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan keburukankan bid’ahnya.
Kelima : Teman yang baik adalah yang tidak rakus terhadap dunia.(Mukhtashar Minhajul Qashidin).
Sungguh sangatlah baik kita periksa siapa siapa saja yang telah kita jadikan sahabat atau teman karib kita saat ini. Bagaimanapun kita masih ada kesempatan untuk memilah dan memilih teman akrab yang akan membantu dan mengajak kita kepada keselamatan di dunia dan di akhirat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.344).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar