PEMIMPIN JANGAN MENCARI CARI KESALAHAN ORANG YANG DIPIMPIN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Hakikatnya dalam syariat Islam tidak boleh MENCARI CARI KESALAHAN orang lain. Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
Wahai orang-orang yang beriman !. Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. (Q.S al Hujurat 12).
Tentang larangan mencari kesalahan orang lain juga diingatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabda beliau :
Pertama : Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita keburukan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Kedua : Diriwayatkan oleh Abu Dawud.
إِنَّكَ إِنِ اتَّبَعْتَ عَوْرَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ أَفْسَدْتَهُمْ أَوْ كِدْتَ أَنْ تُفْسِدَهُمْ
Sesungguhnya apabila kamu selalu mencari cari kesalahan kaum muslimin berarti kamu telah merusak mereka atau kamu hampir membuat mereka rusak.
Sungguh sudah SANGAT CUKUP PERINGATAN dalam ayat al Qur an dan dua hadits diatas bagi orang orang yang suka MENCARI CARI kesalahan orang lain. Dan tentu lebih lagi BERLAKU BUAT PARA PEMIMPIN DAN PENGUASA dari semua tingkatan.
Bahkan dalam satu hadits Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam MENGINGATKAN PEMIMPIN untuk TIDAK MENCURIGAI RAKYATNYA. Beliau bersabda :
إِنَّ الأَمِيْرَ إِذَا ابْتَغَ الرِّيبَتَ فِي النَّسِ أَفْسَدَهُمْ
Sesungguhnya seorang pemimpin apabila dia curiga terhadap rakyatnya berarti dia telah merusak mereka. (Abu Dawud, Imam Ahmad dan al Hakim).
Tentang LARANGAN BAGI PEMIMPIN ATAU PENGUASA MENCARI CARI KESALAHAN RAKYAT, Syaikh Salim bin ‘Ied-Al Hilali memberi penjelasan :
(1) Haram mencari cari kesalahan kesalahan rakyat karena dapat membuat mereka rusak.
(2) Pemimpin dan aparat aparat pembantunya yang MENCARI CARI kesalahan rakyatnya lalu menuduh rakyatnya berbuat salah tanpa bukti maka tuduhannya tidak dapat diterima.
Berdasarkan hadits Abu Mas’ud bahwasanya didatangkan ke hadapan kepada beliau seorang laki laki. Lalu dikatakan kepada beliau : “Dari jenggot orang ini menetes minuman khamer”. Ibnu Mas’ud berkata : Kami telah dilarang untuk memata matai seseorang. Tetapi jika ada bukti jelas kami akan menghukumnya. (Diriwayatkan oleh Abu Dawud). Lihat Kitab Ensiklopedi Islam, Jilid ke-3.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.359).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar