UCAPAN
SELAMAT KETIKA MENDAPAT KEBERHASILAN
Oleh
: Azwir B. Chaniago
Diantara
bagian dari hubungan muamalah antara
sesama orang beriman adalah disunnahkan
mengucapkan selamat ketika seseorang mendapat keberhasilan ataupun
nikmat.
Pertama : Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim, dalam kisah taubatnya Ka’ab bin Malik, ia berkata : “Maka
Thalhah bin Ubaidillah bangkit dan sedikit berlari ke arahku, lalu menjabat
tanganku dan mengucapkan selamat kepadaku ….”
Dalam riwayat yang lain disebutkan
perkataan shahabat kepada Ka’ab bin Malik ketika dapat kabar dari Nabi Salallahu
‘alaihi Wasallam bahwa taubatnya Ka’ab diterima :
لتهنك توبة الله عليك
Selamat untukmu, Allah telah
menerima taubatmu.
Yaitu
sebagaimana terdapat dalam Shahihain. Dan ini termasuk sunnah karena
disetujui Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Kedua
: Dan juga Rasulullah memberikan ucapat selamat dalam pernikahan.
Berdasarkan
hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu :
أن النبي صلى الله عليه
وسلم كان إذا رفأ إنسانا – يعني إذا هنأه في نكاحه – قال ” بارك الله لك وبارك
عليك وجمع بينكما في خير ” .
Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi
wa sallam apabila memberikan selamat seseorang dalam pernikahannya, beliau
mengucapkan, Baarakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fi
khair” (H.R Abu Dawud).
Ketiga : Diriwiyatkan
pula dari para shahabat yaitu ucapan
selamat pada hari raya. Telah shahih dari mereka secara umum atsar yang datang
dari Jubair bin Nufair, dia berkata:
كان أصحاب النبي صلى الله
عليه وسلم إذا التقوا يوم العيد يقول بعضهم لبعض: تقبل الله منا ومنكم
Adalah para shahabat apabila
bertemu pada hari raya sebagian mereka mengucapkan (selamat) kepada sebagian
yang lain.
تقبل الله منا ومنكم
Semoga Allah menerima amalan kami
dan juga amalan kalian.
Keempat : Kemudian
ada pula ucapan selamat yang diriwayatkan dari Tabi’in tentang kelahiran anak. Telah
datang dari Ayyub as Sikhtiyani bahwa beliau apabila memberikan selamat kepada
seseorang yang anaknya baru lahir, beliau mengucapkan kepadanya.
جعله الله مباركا عليك وعلى
أمة محمد صلى الله عليه وسلم
Semoga Allah menjadikannya sebagai
keberkahan bagimu dan bagi umat Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.
Di zaman kita ini mengucapkan
selamat atas keberhasilan, kesuksesan atau ketika mendapat tambahan nikmat
adalah menjadi pemandangan sehari hari diantara kaum muslimin.
Namun demikian ketahuilah bahwa
ucapan selamat hanya dilakukan untuk sesuatu yang bernilai baik dan YANG LEBIH
PENTING LAGI KESUKSESAN DAN KEBERHASILAN ITU DIPEROLEH DENGAN CARA YANG BAIK
DAN BENAR BUKAN DENGAN CARA MENIPU DAN BERBOHONG.
Adalah sangat tidak mungkin
manusia yang berakal (sehat) mengucapkan
selamat kepada seseorang yang telah berhasil mendapatkan SUATU KEBERHASILAN
dengan cara berbohong dan menipu atau curang. Jika seseorang memberi ucapan
DALAM HAL INI berarti dia termasuk orang YANG SUKA KEPADA KEPADA KEBOHONGAN, PENIPUAN
DAN KECURANGAN. Bisa jadi juga bahkan berat dugaan dia MENDAPAT KEUNTUNGAN PULA
dari kesuksesan yang didapat dengan hasil kebohongan dan penipuan itu.
Diantara contohnya adalah ketika seseorang mengucapkan selamat kepada
si Fulan yang telah berhasil merampok bank misalnya, maka yang mengucapkan selamat tersebut adalah
golongannya atau teman temannya yaitu jenis PERAMPOK JUGA dan bahkan dia dapat bahkan
menuntut bagian pula dari hasil rampokan itu.
Barangkali ucapan selamatnya kira
kira bunyinya begini : Selamat ya, anda telah mendapat rizki yang banyak dengan
merampok bank. Lalu bagian kami mana ?. Na’udzubillah.
Oleh karena itu seorang yang
berhasil mencapai sesuatu yang dianggap baik dan terlihat sebagai KESUKSESAN
TAPI DIPEROLEH DENGAN CARA YANG BURUK DAN BERMAKSIAT KEPADA ALLAH TA’ALA maka
hakikatnya dia tak layak diberikan ucapan selamat. Bahkan besar kemungkinan DIA MALU MENERIMA UCAPAN SELAMAT.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam.. (1.684)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar