SAHABAT DAN ORANG SHALIH ISTIQAMAH DALAM IBADAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Salah satu masalah yang dialami oleh sebagian orang di zaman ini adalah sulitnya istiqamah dalam beribadah.
Pada hal istiqamah, kontinyu atau terus menerus
dalam ibadah adalah sangat dianjurkan dalam syariat Islam.
Perhatikanlah ketika datang bulan Ramadhan, orang orang beriman seperti berlomba ingin banyak beribadah. Lalu
setelah Ramadhan berakhir bagaimana kenyataannya.
(1) Semangat mengerjakan shalat lima waktu berjamaah di masjid mulai
kendor. (2) Shalat lail sudah hampir tak dikerjakan lagi padahal di bulan
Ramadhan bisa shalat taraweh sebulan penuh. (3) Puasa sebulan penuh di bulan
Ramadhan tapi setelah Ramadhan amat jarang yang puasa sunnah. (4) Setelah Ramadhan
banyak yang sudah jarang membaca dan mentadaburi al Qur an.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala telah
memerintahkan agar kita beramal terus menerus sampai akhir hayat, sebagaimana
firman-Nya :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ
الْيَقِينُ
Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal)
datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).
Syaikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu
sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad) mendekatkan diri kepada Allah dengan segala
macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan
senantiasa beribadah sampai datang al
yaqin dari Rabbnya. ( Tafsir Karimir
Rahman).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ
بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya. (H.R
Imam Bukhari)
Amalan
yang dimaksud di sini adalah amalan shalih, bisa juga amalan jelek. Yang
dimaksud ‘bil khawatim’ adalah amalan yang dilakukan di akhir umurnya atau
akhir hayatnya. Sungguh hadits ini mengingatkan agar kita beribadah secara
istiqamah setiap saat sampai akhir hayat.
Rasulullah
juga mengingatkan tentang amalan yang
kontinyu dan dicintai Allah Ta’ala. Dari Aisyah radhiyallahu ’anha,
beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا
وَإِنْ قَلَّ
Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah
amalan yang kontinyu (terus menerus dilakukan) walaupun itu sedikit. (H.R
Imam Muslim).
Ketahuilah bahwa syaithan akan semakin rajin
menggoda jika seseorang tidak kontinyu
dalam ibadah. Imam Hasan al Basri berkata : Jika syaithan melihatmu kontinyu
dalam melakukan amalan ketaatan, dia pun akan menjauhimu. Namun jika syaithan
melihatmu beramal kemudian engkau meninggalkannya setelah itu, malah
melakukannya sesekali saja, maka syaithan pun akan semakin tamak untuk
menggodamu. (Al Mahjah fii Sayrid Duljah, Ibnu
Rajab al Hambali)
Para sahabat dan
orang orang shalih selalu menjaga istiqamah dalam beribadah yaitu terus menerus
tanpa ada rasa futur. Diantaranya adalah :
Pertama : Aisyah istiqamah dalam amalannya.
Dalam
shahih Muslim disebutkan bahwa al Qasim
bin Muhammad mengatakan, Aisyah ketika melakukan suatu amalan, beliau selalu
berkeinginan keras untuk merutinkannya.
Kedua : Abu Hurairah istiqamah
mengamalkan wasiat Rasulullah.
Abdurrahman bin Shakhr ad Dausi al Yamani
lebih dikenal dengan nama Abu Hurairah. Beliau begitu dekat dengan Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam. Suatu hari
Nabi berwasiat tiga hal kepada Abu Hurairah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ
صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى
وِتْرٍ
Dari Abu Hurairah, dia berkata : Telah berwasiat kepadaku, kekasihku
(Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam) untuk melakukan tiga hal yang TAK AKAN
AKU TINGGALKAN hingga meninggal dunia,
yaitu : puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan tidur dalam keadaan
telah melakukan shalat witir. (H.R Imam
Bukhari)
Pada saat bercerita terkait wasiat yang
diberikan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tersebut, Abu Hurairah
mengaku tidak akan pernah meninggalkan wasiat tersebut hingga meninggal dunia.
Ketiga : Ummu Habibah, Nu’man bin
Salim dan ‘Abasah istiqamah shalat
sunnah 10 rakaat.
عن النعمان بن سالم عن عمرو
بن أوس قال حدثنى عنبسة بن أبى سفيان فى مرضه الذى مات فيه بحديث يتسار إليه قال
سمعت أم حبيبة تقول سمعت رسول الله –صلى الله عليه
وسلم– يقول « من صلى اثنتى عشرة ركعة فى يوم وليلة بنى له بهن بيت فى الجنة ».
قالت أم حبيبة فما تركتهن منذ سمعتهن من رسول الله –صلى الله عليه وسلم-. وقال عنبسة فما
تركتهن منذ سمعتهن من أم حبيبة. وقال عمرو بن أوس
ما تركتهن منذ سمعتهن من عنبسة. وقال النعمان بن
سالم ما تركتهن منذ سمعتهن من عمرو بن أوس.
Dari an Nu’man bin Salim, dari
Amr’ bin Aus ia berkata : ‘Anbasah bin Abu Sufyan menuturkan sebuah hadits
kepadaku ketika ia sedang sakit, yang dengan sebab sakitnya itulah ia wafat. Ia
berkata : Aku mendengar Ummu Habibah mengatakan: Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda : Barangsiapa shalat (sunnah) 10 rakaat sehari-semalam,
akan dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.
Ummu Habibah mengatakan : AKU
TIDAK PERNAH MENINGGALKANNYA sejak aku mendengar hadits ini dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. ‘Anbasah
juga mengatakan : Aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengar hadits
ini dari Ummu Habibah. An Nu’man juga mengatakan : Aku tidak pernah
meninggalkannya sejak aku mendengar hadits ini dari ‘Anbasah. (H.R Imam
Muslim).
Keempat : Syaikh Utsaimin
istiqamah untuk mandi sebelum shalat Jum’at.
Dari Abu Sa’id Al Khudri
radhiallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda : “Mandi di hari Jum’at wajib bagi setiap lelaki yang sudah baligh”
(H.R Imam Ahmad).
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah dalam Syarah
Bulughul Maram mengatakan : Yang tepat menurutku, mandi di hari Jum’at itu
wajib bagi semua orang. Dan saya TIDAK PERNAH MENINGGALKANNYA sejak saya
mengetahui hadits ini, baik musim panas maupun musim dingin. Baik dalam cuaca
panas maupun cuaca dingin. Bahkan jika dalam keadaan sakit, saya tetap paksakan
untuk mandi.
Begitulah sambutan para sahabat
dan orang orang shalih ketika menerima syariat untuk melakukan suatu ibadah
yaitu istiqamah, terus menerus dan kontinyu. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (1.696)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar