PERKARA YANG DIANJURKAN KETIKA BERDOA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Setiap saat kita berdoa memohon kebaikan
kepada Allah Ta’ala. Dan Allah Ta’ala memang menyuruh kita untuk selalu berdoa
dan memohon kepada-Nya. Bahkan Allah Ta’ala berjanji akan mengbulkannya. Allah
Ta’ala berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ
لَكُمْ ۚ
Dan Rabbmu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku
perkenankan bagimu. (Q.S al Mu’min 60).
Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda :
إِذَا تَمَنَّى أَحَدُكُم فَلْيُكثِر ،
فَإِنَّمَا يَسأَلُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Barangsiapa yang mengangankan sesuatu (kepada
Allah), maka perbanyaklah angan-angan tersebut. Karena ia sedang meminta kepada
Allah Azza wa Jalla. (H.R Ibnu Hibban, dishahihkan Al Albani dalam Shahih al Jami’ no. 437).
Ketahuilah bahwa ada beberapa perkara yang sangat
dianjurkan dalam berdoa, diantaranya adalah :
Pertama
: Berdoalah untuk perkara kecil bukan hanya untuk perkara besar.
Kebanyakan saudara saudara kita berdoa untuk perkara perkara besar. Minta diberikan
kesehatan, diberi kekuatan untuk banyak beribadah, diberi rizki yang banyak,
diberi anak anak shalih dan shalihah dan sebagainya. Ini semuanya tentu baik.
Namun demikian ketahuilah bahwa berdoa untuk
perkara perkara kecil juga disyariatkan. Jadi ketika berdoa sangat dianjurkan
pula untuk meminta perkara perkara yang dianggap kecil atau remeh.
Dalam
sebuah hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman:
يا عبادي ! كلكم جائعٌ إلا من أطعمتُه .
فاستطعموني أُطعمكم . يا عبادي ! كلكم عارٍ إلا من كسوتُه . فاستكسوني أكْسُكُم
Wahai hamba-Ku, kalian semua kelaparan,
kecuali orang yang aku berikan makan. Maka mintalah makan kepadaku, niscaya aku
akan berikan. Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak berpakaian, kecuali yang aku
berikan pakaian, Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya akan aku berikan.
(H.R Imam Muslim no. 2577).
Perhatikanlah zhahir hadits ini, urusan makan
dan pakaian, Allah perintahkan kita untuk meminta kepada-Nya.
Aisyah radhiallahu ‘anha juga mengatakan:
سَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى
الشِّسعَ
Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali
sendal sekalipun. (H.R al Baihaqi al
Albani berkata : “mauquf jayyid” dalam Silsilah adh Dha’ifah).
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan :
Dahulu para salaf meminta kepada Allah dalam shalatnya, semua kebutuhannya
sampai-sampai garam untuk adonannya dan tali kekang untuk kambingnya. (Jami’ul
Ulum wal Hikam).
Oleh karena itu perbanyaklah doa kepada Allah, bahkan perkara
yang kecil-kecil karena semua itu semakin menunjukkan kefaqiran kita di hadapan
Allah Ta’ala.
Kedua : Berdoalah dalam keadaan sempit dan
bukan hanya dalam keadaan lapang.
Seharusnya seorang hamba berdoa pada setiap
waktu dan pada setiap keadaannya. Berdoalah pada keadaan susah dan pada keadaan
senang. Pada keadaan sempit dan pada keadaan lapang. Pada keadaan sakit atau
pada keadaan sehat.
Jika memperhatikan keadaan sebagian
manusia di zaman ini ternyata mereka
banyak berdoa pada saat mengalami kesempitan atau kesusahan. Pada saat
seseorang diberhentikan dari pekerjaan misalnya, maka sebagai pengangguran
biasanya dia akan banyak berdoa. Begitu pula ketika seorang pengusaha mengalami
kegagalan dalam bisnisnya.
Mereka memohon kebaikan dan karunia Allah.
Pada saat sakit dia akan banyak berdoa untuk memperoleh kesembuhan. Ini tentu
sesuatu yang baik dan sangat dianjurkan karena seorang hamba disuruh
untuk meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala.
Tapi ketahuilah saudaraku, bahwa para ulama
mengingatkan kita agar banyak banyak pula berdoa pada keadaan lapang,
pada keadaan senang, pada keadaan sehat dan yang lainnya.
Syaikh Abdul ‘Aziz as Sayyid Nada berkata : Hendaknya seseorang memperbanyak
berdoa pada saat saat lapang agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan
permintaannya pada saat saat sempit. (Kitab Ensiklpedi Adab Islam)
Tentulah tidak pas jika seorang hamba hanya
mengingat Allah dan berdoa pada saat susah saja. Pada saat senang,
lupa mengingat Allah. Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ
يَسْتَجِبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالْكَرْبِ فَيَكْثُرُ الدَّعَاءَ
فِى الرَّخَاءِ
Barangsiapa yang suka Allah mengabulkan doanya
pada saat saat sempit dan kesulitan, hendalah dia banyak berdoa pada saat saat
lapang. (H.R Imam at Tirmidzi dan al Hakim).
Jadi jika seorang hamba biasa ber-tadharru’
(memohon dan merendahkan diri kepada Allah) pada saat saat lapang, niscaya
permohonannya akan dikabulkan pada saat saat sulit.
Ketiga : Berdoalah untuk akhirat bukan hanya untuk
dunia.
Sebagian manusia di zaman ini banyak berdoa
untuk kebaikan dunianya. Diantaranya minta dinaikkan jabatan, pangkat dan dinaikkan
gaji. Minta anaknya pintar dalam pelajaran di sekolahnya. Minta agar kebun dan
peternakannya memberi hasil yang berlimpah. Ini tentu bukanlah sesuatu yang
salah berat.
Tapi seharusnya seorang hamba dalam berdoa
hendaklah banyak memohon kebaikan sebagai bekal di akhirat kelak dan memang
akhirat itu lebih utama dan lebih baik. Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam
firman-Nya :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ
وَلَلدَّارُالْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan tiadalah
kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh
kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah
kamu memahaminya ? (Q.S al An’aam 32).
Allah
Ta’ala berfirman :
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ
الْأُولَىٰ
Dan sungguh yang kemudian itu lebih baik
bagimu dari yang permulaan. (Q.S adh Dhuha 4).
Sungguh
beliau Salallahu ‘alaihi Wasallam selalu membaca doa memohon kebaikan di dunia
dan di akhirat. Anas bin Malik radhiyallahu anhu,
menceritakan bahwa upaya untuk bisa meraih kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat, sangat menjadi perhatian yang sungguh sungguh dalam doa Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam . Beliau paling sering mengucapkan doa :
عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ
دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اللَّهُمَّ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ
Dari Anas radhiyallahu anhu , ia berkata bahwa
doa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling sering diucapkan beliau adalah : “ Ya Allah, Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (H.R
Imam Bukhari no. 6389 dan Imam Muslim no. 2690).
Perhatikanlah,
doa ini menunjukkan untuk dunia
ada satu permohonan saja yaitu KEBAIKAN
DI DUNIA sedangkan untuk akhirat ada dua permohonan yaitu : (1) KEBAIKAN DI
AKHIRAT dan (2) MOHON DIPELIHARA DARI API NERAKA. Ini menunjukkan bahwa berdoa
untuk akhirat lebih utama.
Ketahuilah bahwa doa ini Allah Ta'ala yang mengajarkannya yaitu sebagaimana firman-Nya dalam surat al Baqarah ayat 201.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu
A’lam. (1.692).
Assalamualaikum pak haji....semoga pak haji senantiasa sehat dan dalam lindunganNya...aamiin
BalasHapusAssalamualaikum pak haji....semoga pak haji senantiasa dalam lindunganNya...aamiin
BalasHapus