EMPAT MAKNA SABAR
Oleh : Azwir B. Chaniago
Setiap hamba, pada suatu saat, pasti akan mendapati ujian,
cobaan atau musibah. Itu bisa terjadi terhadap dirinya, keluarganya, hartanya
dan yang lainnya. Allah berfirman : ”Ahasibannaasu
aiyutrakuu aiyaquuluu amannaa wahum laa yuftanuun” Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan kami telah
beriman, sedang mereka tidak diuji. (Q.S al Ankabuut 2).
Sabar adalah satu dari
banyak cara yang harus dilazimkan dalam menghadapi ujian, cobaan ataupun
musibah. Allah berfirman : Ya aiyuhal ladzina aamanuu ista’iinuu bish shabri
wash shalah. Wahai orang orang yang beriman, mohonlah pertolongan (Allah)
dengan sabar dan shalat. (Q.S al Baqarah 153).
Kesabaran itu haruslah terus menerus ada pada diri manusia
tanpa batas waktu. Kalau ada batas waktu sabar maka begitu sampai batasnya maka
berarti kesabarannya sudah jebol. Jika
sabar sudah jebol berarti tidak bisa disebut lagi sebagai sabar. Jadi sabar itu
harus ada dalam setiap keadaan dan waktu tanpa batas.
Syaikh Ahmad Farid berkata : Seorang hamba selalu membutuhkan
kesabaran dalam setiap keadaannya. Sebab ia selalu
berada dalam perintah yang wajib dilaksanakan dan larangan yang wajib dia
tinggalkan. Dia berada pada takdir Allah serta kenikmatan yang
wajib dia syukuri. Apabila semua perkara ini tidak bisa lepas dari dirinya maka
kesabaran harus senantiasa ada sampai matinya
(Kitab Tazkiyatun Nufus).
Lalu apa yang dimaksud dengan sabar. Secara bahasa,
sabar bermakna menahan atau mencegah.
Imam Ibnul Qayyim al Jauziah (w tahun 751 H) menjelaskan tentang empat makna sabar.
Pertama : Menahan diri dari putus asa.
Ini bisa dijelaskan bahwa jika seseorang mendapat cobaan maka
dia haruslah menahan dirinya untuk tidak sampai berputus asa. Secara sederhana
dapat diberikan contoh. Jika seseorang sudah melamar pekerjaan kesana kemari
dibeberapa instansi atau perusahaan tapi belum satupun yang berhasil, maka dia
harus berusaha lagi mencari yang lain sambil memperbaiki kualitas diri dan
berdoa serta bertawakal kepada Allah. Jika dia tidak berusaha lagi untuk
melamar ketempat lain dan patah semangat
maka itu bukan yang dimaksud dengan sabar. Jadi salah satu makna sabar adalah
menahan diri dari putus asa.
Kedua : Meredam amarah jiwa.
Seseorang yang menginginkan sesuatu didalam hidupnya, namun
terhalang oleh satu sebab maka dia harus berusaha meredam amarah jiwanya. Tidak
perlu menyalahkan orang lain. Dia harus bersabar karena itu adalah takdir Allah
baginya. Dia juga harus memahami bahwa sesuatu yang tidak dia dapatkan bisa
jadi Allah akan memberikan sesuatu pengganti. Bahkan bisa lebih baik dari yang
diharapkannya.
Ketiga : Mencegah lisan dari mengeluh.
Mengeluh dalam menerima
suatu ketentuan Allah adalah adalah suatu pertanda tidak sabar. Bisa jadi
dianggap sebagai tidak suka dengan apa yang telah Allah takdirkan baginya.
Sungguh kesabaran akan mencegah seseorang dari mengeluh. Ketahuilah bahwa orang
yang tidak suka mengeluh akan merasakan kenikmatan dalam menjalani hidup ini.
Hatinya lapang karena semua masalah dia pasrahkan kepada Allah semata.
Keempat : Mencegah anggota badan untuk melakukan kemungkaran.
Memang ada sebagian orang yang bila mendapat musibah langsung
tersulut emosi. Seseorang yang tidak ada sangkut pautnya bisa kena getahnya. Barang
barang yang tidak ada dosa dirusak secara sadar atau tidak. Bahkan ada yang
sampai menampar nampar pipi dan merobek robek pakaiannya. Ini bisa dicegah jika
dia memiliki kesabaran yang baik. Ketahuilah bahwa Allah bersama orang orang
yang sabar, dalam ilmu dan penjagaannya.
Semoga Allah memberikan kesabaran kepada kita dalam
menghadapi berbagai ujian, cobaan dan musibah.
Wallahu A'lam (066)
Wallahu A'lam (066)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar