UTAMAKAN LEMAH LEMBUT DALAM BERBAGAI
KEADAAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sikap lemah lembut sangatlah terpuji dalam
syariat Islam. Oleh karena itu orang orang beriman hendaklah menjaga dan
memelihara sikap ini. Janganlah suka
berkata kasar kepada saudaranya meskipun ada suatu perbuatan atau perkataannya
tak bekenan di hati. Kedepankan sikap lemah lembut. Ini tentu lebih selamat.
Kalau kita perhatikan di beberapa media sosial, agak sering kita
menemukan kometar atau tanggapan yang kasar. Jauh dari kelembutan. Tak mau
memilih kata kata yang lebih enak dan indah didengar orang lain. Terkadang
keluar kalimat atau ungkapan tak pantas
sehingga menyakiti perasaan yang menerima.
Ketahuilah bahwa sangatlah banyak keutamaan
akan mendatangi orang orang yang selalu menjaga dan mengutamakan sikap lemah
lembut pada dirinya. Diantaranya adalah :
Pertama : Sungguh Allah Ta’ala mencintai lemah
lembut.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
يَاعَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ
يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ الأَمْرِ كُلِّهِ
Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu
Mahalembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan. (H.R Imam Bukhari,
dari Aisyah)
Imam Muslim juga meriwayatkan hadits ini.
Beliau Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ
يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ
وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ
Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu Mahalembut
dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak
diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya
Kedua : Lemah lembut akan menghiasi segala
sesuatu.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam
:
مَا كَانَ الرِّفْقُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ
زَانَهُ, وَمَا كَانَ الْعُنْفُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
Tidaklah lemah lembut dalam sesuatu kecuali
akan menghiasinya, dan tidaklah sikap keras dalam segala sesuatu kecuali dia
akan merusaknya. (H.R Imam Muslim).
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
senantiasa berlaku lemah lembut, tak suka berlaku kasar. Kisah dibawah ini
adalah salah satu pelajaran tentang kelemah lembutan dari Rasulullah Salallahu
‘alaihi wasallam.
Dari Anas bin Malik, dia berkata, Ketika kami
duduk duduk di masjid bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi
wasallam tiba-tiba datang seorang Badui lalu buang air kecil di (pojok)
masjid. Para sahabat menghardiknya : Berhenti !, berhenti !.
Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam bersabda : Jangan bentak dia, biarkan dia (jangan putus
buang airnya). Lalu para sahabat membiarkan orang Badui tadi menyelesaikan
kencingnya. Kemudian Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam memanggilnya
dan berkata kepadanya :
إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لَا تَصْلُحُ
لِشَيْءٍ مِنْ هَذَا الْبَوْلِ وَلَا الْقَذَرِ إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ اللَّهِ
عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلَاةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ
Sesungguhnya masjid-masjid ini tidaklah boleh
untuk buang air kecil atau buang kotoran. Masjid itu tempat untuk dzikir kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalat dan membaca Al-Qur an.
Ketiga : Lemah lembut mendatangkan kebaikan.
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
telah mengingatkan kita semua untuk memiliki
sikap lemah lembut karena akan
mendatangkan kebaikan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ
الْخَيْرَ
Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut,
maka tidak akan mendapatkan kebaikan. (H.R Imam Muslim dari Jabir bin
Abdullah).
Oleh karena itu orang orang beriman sangatlah
dianjurkan untuk memelihara sifat lemah lembut dalam dirinya. Tak ada kebaikan
ketika berkata atau berlaku kasar dalam setiap keadaan. Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.794)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar