PERINGATAN RASULULLAH KEPADA PEMIMPIN
BERKELAKUAN BURUK
Oleh : Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala telah mentakdirkan manusia
menjadi makhluk yang hidup berkelompok, makhluk sosial. Dalam setiap kelompok
baik skala kecil maupun skala besar ada baginya pemimpin atau pemegang
kekuasaan.
Ketahuilah bahwa kekuasaan mutlak itu ada pada
sisi Allah Ta’ala dan Dia memberikan jabatan sebagai penguasa atau pemegang
kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki diantara manusia. Allah berfirman :
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ
وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ
Katakanlah (Muhammad), Wahai Rabb pemilik
kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki dan
Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. (Q.S Ali Imran
26).
Dengan demikian pemegang kekuasaan atau
pemimpin adalah salah satu amanah yang diberikan Allah Ta’ala kepada orang yang
dikehendaki-Nya. Nah ketika seorang pemimpin atau penguasa diberi amanah untuk
memimpin maka janganlah sekali kali dia BERKELAKUAN BURUK.
Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya MEMBERI
ANCAMAN YANG BERAT kepada para pemimpin yang berkelakuan buruk seperti menzhalimi atau tidak berlaku adil, suka
berbohong dan tidak amanah dalam memimpin orang banyak. Beberapa diantara ancaman itu
adalah :
Pertama : Menjadi manusia yang
paling dibenci oleh Allah Ta’ala.
Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu ia
berkata, Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَأَبْغَضَ
النَّاسِ إِلَى اللَّهِ وَأَبْعَدَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ جَائِرٌ
Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh
Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah
seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan
paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang PEMIMPIN YANG ZHALIM. (H.R
at Tirmidzi)
Kedua : Allah tak sudi memandang mereka dan
tidak mengampuninya.
Satu riwayat dari Abu
Hurairah radiyallahu anhu menyebutkan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ
Tiga orang yang Allah enggan berbicara dengan
mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia)
tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka
disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, PENGUASA
YANG SUKA BERBOHONG dan fakir miskin yang takabur. (H.R Imam Muslim)
Ketiga : Dimasukkan ke neraka serta diharamkan
baginya surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ
فَهُوَ فِي النَّارِ
Siapapun pemimpin yang MENIPU RAKYATNYA, maka
tempatnya di neraka. (H.R Imam Ahmad)
Dalam riwayat lain disebutkan, Rasulullah shallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
مَنِ اسْتَرْعَاهُ اللهُ رَعِيَّةً
ثُمَّ لَمْ يُحِطْهَا بِنُصْحٍ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ.
وفي لفظ : يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاسِ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ
اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ.
Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk
memimpin rakyatnya, kemudian ia TIDAK MENCURAHKAN KESETIAANNYA, maka Allah
haramkan baginya surga. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Dalam lafadz yang lain disebutkan : Lalu
ia mati dimana ketika matinya itu dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah
haramkan surga baginya.
Tentunya masih ada riwayat lain yang
menyebutkan tentang ancaman Allah Ta’ala terhadap para pemimpin yang berlaku
buruk terhadap orang orang yang dipimpinnya.
Wallahu A’lam. (1.811)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar