ALI BIN ABI THALIB MINTA PEMBUNUHNYA
DIPERLAKUKAN DENGAN BAIK
Oleh : Azwir B. Chaniago
Orang orang beriman sangatlah
mengenal Ali bin Abi Thalib beserta
kiprahnya, perjuangannya membela Islam dan keutamaan serta akhlaknya yang santun. Beliau masuk
Islam pada saat awal Nabi kita Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam diangkat
menjadi utusan Allah. Jadi beliau termasuk assabiqunal awwaluun yaitu yang
pertama tama beriman kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Beliau memegang jabatan khalifah keempat
setelah kekhalifahan Utsman bin Affan. Menjadi khalifah lebih kurang lima tahun
yaitu tahun 35 – 40 H.
Wafat di Irak 21 Ramadhan tahun 40 H
yaitu 3 hari setelah ditikam dengan pisau beracun oleh Abdurrahman bin Muljam
seorang berfaham Khawarij.
Dalam tulisan ini akan digambarkan
bagaimana tingginya akhlak Ali bin Abi Thalib karena sesungguhnya akhlak Islami
telah betul betul mendalam ada dihatinya. Pelajaran akhlak yang diajarkan dan
di contohkan Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam betul betul menjadi pegangan dan amalan baginya.
Perhatikanlah bahwa kepada orang yang telah menikamnya dan
sebagai penyebab wafatnya, beliau MINTA AGAR ORANG YANG MENIKAMNYA ITU
DIPERLAKUKAN DENGAN BAIK, meskipun hukum syariat harus ditegakkan.
Ketahuilah bahwa suatu peristiwa besar
menimpa beliau yaitu terjadi pada tahun 40 H. Ali bin Abi Thalib ditikam oleh
Abdurrahman bin Muljam, seorang Khawarij tulen.
Pada waktu itu baru keluar dari
rumah untuk melaksanakan shalat shubuh di masjid.
Ali bin Abi Thalib menderita
luka parah kena tikaman pisau. Ibnu Muljam mengatakan bahwa pisau
itu sudah diberinya racun selama tujuh hari sehingga
tidak ada kemungkinan Ali akan sembuh dari lukanya itu.
Dalam keadaan luka parah tersebab
tikaman pisau beracun itu, Ali bin Abi Thalib masih memperlihatkan ketinggian
dan kemuliaan akhlaknya yaitu akhlak yang dituntun oleh Islam. Beliau bertanya
kepada orang orang : Apa tindakan yang kalian lakukan terhadap orang yang telah
menikamku. Lalu ada yang menjawab : Kami sudah menangkapnya.
Ali bin Abi Thalib meminta kepada
orang orang agar memperlakukan Ibnu Muljam yang telah menikamnya itu dengan
baik. Beliau berkata : Beri dia makan dengan makananku dan beri dia minum
dengan minumanku.
Selanjutnya beliau berpesan, jika aku
masih hidup serahkan urusan orang itu kepadaku. Kalau aku wafat maka bunuhlah
dia dengan sekali tebasan pedang, JANGAN LEBIH. (Dr. Utsman bin Muhammad al
Khamis, Kitab Hiqbah Minat Taariikh).
Inilah salah satu pelajaran akhlak
mulia yang dicontohkan oleh Ali bin Abi Thalib. Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.800).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar