IBNU UMAR SAHABAT YANG SANGAT SUKA BERBUAT
BAIK
Oleh : Azwir B. Chaniago
Abdullah bin Umar radhiallahuanhuma dikenal
dengan sebutan kun-yah Ibnu Umar adalah salah satu sahabat yang masuk Islam
dalam usia yang sangat muda. Dia mendapat pendidikan agama pertama tama dari
ayahnya yaitu Umar bin Khaththab. Dia dididik dalam kedisiplinan ilmu dan
ketaatan kepada agama.
Dia adalah sahabat yang sangat suka
memperhatikan apa apa yang dilakukan Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
termasuk kebaikan kebaikan yang kelihatan kecilpun, lalu diamalkan.
Dalam Kitab Ensiklopedi Islam disebutkan bahwa
dia adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits setelah Abu Hurairah.
Abu Hurairah meriwayatkan 5374 hadits sedangkan Ibnu Umar meriwayatkan 2630
hadits dan dibawahnya adalah Anas bin Malik yang meriwayatkan 2286 hadits.
Sungguh semangat Ibnu Umar membela Islam
sangatlah hebat bahkan pada umur 13 dia meminta agar diikutkan dalam perang
Badr. Dia bersedih karena ditolak oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam karena
masih sangat muda. Kemudian di perang
Khandak umurnya sudah 15 tahun dan itulah perang yang pertama kali diikutinya
bersama Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.
Satu hal yang sangat menonjol dari Ibnu Umar
adalah sifat suka berbuat baik. Bahkan dia sangat senang memberikan sesuatu
yang dia sukai. Ayyub bin Wail berkata : Ibnu Umar diberi uang sepuluh ribu
lalu di membagi bagikan uang tersebut sampai habis. Lalu keesokan harinya dia
meminta makanan untuk binatang yang dikendarainya dengan harga satu dirham,
hutang. (Shifat ash Shafwah).
Sifatnya yang suka berbuat baik diketahui oleh
para budaknya. Lalu salah seorang budaknya bersemangat untuk beribadah di
masjid. Ketika Ibnu Umar melihat keadaan budak tersebut maka dia
memerdekakannya.
Lalu para sahabat berkata kepadanya : Wahai
Abu Abdurrahman, demi Allah tidaklah mereka itu (melakukan ibadah demikian)
kecuali hanya untuk membohongimu. Ibnu Umar menjawab : Barangsiapa berdusta
terhadap kami karena Allah, niscaya kami tertipu karena-Nya. (Abu Na’im dalam
al Hilyah)
Abu Na’im meriwayatkan dari Muhammad bin Qais,
dia berkata : Tidaklah Abdullah bin Umar makan kecuali bersama orang orang
miskin.
Bahkan Ibnu Umar suka berbuat baik dengan
memberikan sesuatu yang dia sukai. Diriwayatkan dari Sa’id bin Hilal, dia
berkata : Pada suatu kali Ibnu Umar ingin makan ikan namun orang orang tak
menemukan ikan tersebut kecuali satu ekor saja. Lalu istrinya menghidangkan
untuk dirinya. Namun setelah ikan tersebut dihidangkan dihadapan Ibnu Umar,
datanglah seorang miskin. Lalu Ibnu Umar berkata : Berikanlah ikan tersebut
kepada orang miskin itu.
Istrinya berkata : Subhanallah, kita bisa
memberinya satu dirham dan engkau makan saja ikan tersebut. Dia berkata :
Tidak, karena (aku) Abdullah bin Umar menyukai ikan tersebut. Dan tatkala Ibnu
Umar TELAH MENYUKAI SESUATU niscaya dia tinggalkan sesuatu itu untuk Allah
Ta’ala SEBAGAI SUATU SEDEKAH. (Dinukil
dari at Tadawi bi ash Shadaqah).
Sebagai
penutup tulisan ini, dinukil satu firman Allah :
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Kamu tidak akan memperoleh kebaikan (yang
sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian HARTA YANG KAMU CINTAI. Dan apa pun
harta yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh Allah Maha Mengetahui. (Q.S
Ali Imran 92).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.797).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar