BERTAKWA MENDATANGKAN KEMULIAAN DI SISI ALLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam
firman-Nya tentang PREDIKAT MULIA bagi orang orang yang bertakwa :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ
أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di
sisi Allah ialah orang YANG PALING BERTAKWA. Sungguh Allah Maha Mengetahui
Mahateliti. (Q.S al Hujurat 13).
Lalu apa makna takwa. Secara bahasa kata takwa bermakna menjaga diri atau berhati
hati. Membuat perisai antara diri dengan yang ditakuti, karena ada
kekhawatiran dan ketakutan kita terhadap sesuatu, sehingga terhindar dari yang
kita takuti itu.
Ibnu Mas’ud berkata bahwa makna takwa yaitu hendaklah
Allah ditaati tidak dimaksiati, diingat, tidak dilupakan dan
disyukuri tidak diingkari.
Dalam Kitab Jami’ul Ulum wal Hikam disebutkan
bahwa meninggalkan dosa, baik yang kecil maupun yang besar dan itulah ketakwaan.
Berbuatlah seperti orang yang berjalan diatas tanah yang penuh onak dan duri
berhati-hatilah terhadap yang engkau lihat. Janganlah engkau meremehkan dosa
kecil karena gunung pun tersusun dari kerikil.
Seorang Tabi’in yaitu Thalq bin Habib berkata:
Apabila terjadi
fitnah (ujian), padamkanlah fitnah itu
dengan takwa. Orang-orang bertanya : Apakah takwa itu ? Thalq menjawab : Takwa
adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah
karena mengharap pahala dari-Nya. Dan engkau meninggalkan segala bentuk
kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut terhadap
siksa-Nya. (Ibnul Mubarak, dalam Kitab az Zuhd).
Perhatikanlah bahwa surat
al Hujurat ayat 13 tersebut diatas menjelaskan tentang kunci paling utama untuk
mendapat kemuliaan di sisi Allah Ta’ala adalah dengan bertakwa yaitu melakukan
ketaatan kepada-Nya dan meninggalkan kemaksiatan.
Selain
itu, Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya juga menjelaskan beberapa jalan untuk mendapatkan
kemuliaan, diantaranya adalah suka memaafkan kesalahan orang lain. Orang orang beriman sangatlah dianjurkan untuk
senantiasa memaafkan orang lain karena akan mendatangkan kemuliaan
baginya. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا
زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ
إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
Sedekah tidaklah mengurangi harta. TIDAKLAH
ALLAH MENAMBAHKAN KEPADA SEORANG HAMBA SIFAT PEMAAF MELAINKAN AKAN SEMAKIN
MEMULIAKAN DIRINYA. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah
hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya. (H.R Imam Muslim).
Oleh karena itu
tidaklah tepat jika seseorang mencari kemuliaan dengan memperbanyak harta,
mengejar pangkat dan jabatan tinggi dan semacamnya yang berkaitan dengan dunia
serta perhiasannya. Hal ini mungkin bisa juga mendatangkan kemuliaan dihadapan
manusia sedangkan dihadapan Allah wallahu a’lam. Bahkan semua ini adalah
sementara dan terkadang hanya fatamorgana.
Oleh karena itu
orang orang beriman hendaklah mencari kemuliaan di sisi Allah dengan jalan selalu bertakwa kepada-Nya dalam
setiap waktu dan keadaan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. (1.807)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar