Rabu, 24 April 2019

SEJATINYA SHALAT UNTUK AKHIRAT BUKAN UNTUK DUNIA


SEJATINYA SHALAT UNTUK AKHIRAT BUKAN UNTUK DUNIA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala telah menjelaskan dengan sangat tegas bahwa manusia diciptakan untuk tujuan utama yaitu beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzaariat 56)

Syaikh as Sa’di berkata : Inilah tujuan Allah Ta’ala menciptakan jin dan manusia. Dan Allah Ta’ala mengutus semua Rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut. Tujuan tersebut adalah menyembah Allah Ta’ala, mencintai-Nya, kembali kepada-Nya. Menghadap kepada-Nya dan berpaling dari selain-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Nah, satu ibadah yang paling penting dalam Islam adalah SHALAT YANG MERUPAKAN RUKUN ISLAM KEDUA SETELAH SYAHADAT. Ketahuilah bahwa  shalat adalah amal yang pertama kali akan diperiksa akan dihisab di akhirat kelak. 

Dalam satu riwayat disebutkan :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ عَزَّ وَجَلَّ اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda : Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (H.R at Tirmizi)

Oleh karena itu bersungguh sungguhlah menjaga shalat termasuk memahami dengan sungguh sungguh tentang tujuan shalat dan kenapa kita shalat yaitu ikhlas karena mencari ridha Allah Ta’ala.

Berhati hatilah terhadap pendapat atau penjelasan sebagian orang yang mengatakan tentang beberapa manfaat shalat untuk dunia. Misalnya ada yang mengatakan bahwa jika seorang sujud dalam shalat maka mengalirlah darah kebagian syaraf kepala yang tak bisa dialiri darah kecuali ketika sujud sehingga membuat orang yang shalat menjadi segar. Dan mungkin ada juga manfaat yang lainnya terkait dunia.

Selain itu ada pula sebagian orang yang berkata : Saya sudah lama melaksanakan shalat tetapi rizki saya tak pernah bertambah. Ini bisa terjadi dan ketahuilah  tujuan shalat bukan untuk mencari tambahan rizki. Tentang rizki adalah ketetapan Allah dan Allah membagi rizki diantara makluk-Nya sesuai ukuran yang patut dan tepat menurut-Nya. 

Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini :

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

Dan sekiranya Allah melapangkan rizki kepada hamba hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan (rizki) dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba hamba-Nya, Maha Melihat. (Q.S asy Syuraa 27).

Syaikh Abdullah bin Humaid pernah memberikan jawaban kepada seseorang  yang  bertanya tentang shalat untuk mendapatkan keinginan (dunia). Beliau berkata : Shalat dilakukan bukan untuk mendapatkan tujuan dunia atau bukan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan dunia. Tidak lain shalat adalah untuk mendapatkan pahala akhirat. Untuk selamat dari api neraka. 
   
Namun demikian Allah juga akan memudahkan dalam urusan dunia dalam memenuhi kebutuhan dan keperluanmu. Juga memberi kelapangan dari kesusahan dan hal hal semacamnya DENGAN BARAKAH SHALAT, dengan engkau menambatkan hati kepada Allah Ta’ala.

Maka yang paling baik adalah ENGKAU SHALAT, ENGKAU MEMELAS MEMINTA KEPADA Allah TA’ALA dengan berdoa (diantaranya dalam sujud ketika shalat, pen.) kepada-Nya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

Sedekat dekatnya seorang hamba dari Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (pada waktu sujud itu). H.R Imam Muslim dari Abu Hurairah).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda  :

وأمّا السجود فاجتهدوا في الدّعاء فقمن أن يستجاب لكم

Adapun dalam sujud, maka sungguh sungguhlah dalam memanjatkan doa karena doa kalian saat itu lebih layak (lebih dekat) untuk dikabulkan. (H.R Imam Muslim, Abu Daud dan an Nasa’i, ini potongan hadits yang panjang, dari Abdullah bin Abbas). Fatawa asy Syaikh Abdullah bin Humaid).

Oleh karena orang orang beriman hanya berharap pahala dan ridha Allah Ta’ala dalam setiap shalatnya. Ketika Allah berkenan memberikan berbagai kebaikan kepada seseorang karena shalatnya maka pujilah Allah Ta’ala. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.605)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar