SEJATINYA SHALAT UNTUK AKHIRAT BUKAN UNTUK
DUNIA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala telah menjelaskan dengan sangat
tegas bahwa manusia diciptakan untuk tujuan utama yaitu beribadah kepada-Nya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ
إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzaariat 56)
Syaikh as Sa’di berkata : Inilah tujuan Allah
Ta’ala menciptakan jin dan manusia. Dan Allah Ta’ala mengutus semua Rasul untuk
menyeru kepada tujuan tersebut. Tujuan tersebut adalah menyembah Allah Ta’ala,
mencintai-Nya, kembali kepada-Nya. Menghadap kepada-Nya dan berpaling dari
selain-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Nah, satu ibadah yang paling penting dalam
Islam adalah SHALAT YANG MERUPAKAN RUKUN ISLAM KEDUA SETELAH SYAHADAT.
Ketahuilah bahwa shalat adalah amal yang
pertama kali akan diperiksa akan dihisab di akhirat kelak.
Dalam satu riwayat disebutkan :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ
عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ
فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ
شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ عَزَّ وَجَلَّ اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي
مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ
؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.
Dari Abu Hurairah,
dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Sesungguhnya
amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah
shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil.
Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang
sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku
memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat
wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (H.R at Tirmizi)
Oleh karena itu bersungguh sungguhlah menjaga
shalat termasuk memahami dengan sungguh sungguh tentang tujuan shalat dan kenapa
kita shalat yaitu ikhlas karena mencari ridha Allah Ta’ala.
Berhati hatilah terhadap pendapat atau
penjelasan sebagian orang yang mengatakan tentang beberapa manfaat shalat untuk
dunia. Misalnya ada yang mengatakan bahwa jika seorang sujud dalam shalat maka
mengalirlah darah kebagian syaraf kepala yang tak bisa dialiri darah kecuali
ketika sujud sehingga membuat orang yang shalat menjadi segar. Dan mungkin ada
juga manfaat yang lainnya terkait dunia.
Selain itu ada pula sebagian orang yang
berkata : Saya sudah lama melaksanakan shalat tetapi rizki saya tak pernah
bertambah. Ini bisa terjadi dan ketahuilah
tujuan shalat bukan untuk mencari tambahan rizki. Tentang rizki adalah
ketetapan Allah dan Allah membagi rizki diantara makluk-Nya sesuai ukuran yang
patut dan tepat menurut-Nya.
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini
:
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ
وَلَٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
Dan sekiranya Allah melapangkan rizki kepada hamba hamba-Nya
niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan (rizki) dengan
ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh Dia Mahateliti terhadap
(keadaan) hamba hamba-Nya, Maha Melihat. (Q.S asy Syuraa 27).
Syaikh Abdullah bin Humaid pernah memberikan
jawaban kepada seseorang yang bertanya tentang shalat untuk mendapatkan
keinginan (dunia). Beliau berkata : Shalat dilakukan bukan untuk mendapatkan
tujuan dunia atau bukan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan dunia. Tidak lain
shalat adalah untuk mendapatkan pahala akhirat. Untuk selamat dari api
neraka.
Namun
demikian Allah juga akan memudahkan dalam urusan dunia dalam memenuhi kebutuhan
dan keperluanmu. Juga memberi kelapangan dari kesusahan dan hal hal semacamnya
DENGAN BARAKAH SHALAT, dengan engkau menambatkan hati kepada Allah Ta’ala.
Maka yang paling baik adalah ENGKAU SHALAT,
ENGKAU MEMELAS MEMINTA KEPADA Allah TA’ALA dengan berdoa (diantaranya dalam
sujud ketika shalat, pen.) kepada-Nya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ
مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Sedekat dekatnya seorang hamba dari Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (pada waktu sujud itu). H.R Imam Muslim dari Abu Hurairah).
Sedekat dekatnya seorang hamba dari Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (pada waktu sujud itu). H.R Imam Muslim dari Abu Hurairah).
Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
وأمّا
السجود فاجتهدوا في الدّعاء فقمن أن يستجاب لكم
Adapun dalam
sujud, maka sungguh sungguhlah dalam memanjatkan doa karena doa kalian saat itu
lebih layak (lebih dekat) untuk dikabulkan. (H.R Imam Muslim, Abu Daud dan an
Nasa’i, ini potongan hadits yang panjang, dari Abdullah bin Abbas). Fatawa asy
Syaikh Abdullah bin Humaid).
Oleh karena orang
orang beriman hanya berharap pahala dan ridha Allah Ta’ala dalam setiap
shalatnya. Ketika Allah berkenan memberikan berbagai kebaikan kepada seseorang
karena shalatnya maka pujilah Allah Ta’ala. Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.605)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar