PELAKU CURANG DIMAAFKAN
ATAU DIDOAKAN
KEBURUKAN ?
Oleh : Azwir B. Chaniago
Saat ini pelaku curang berkeliaran dimana mana
tanpa rasa malu sedikitpun. Mereka menzhalimi orang banyak dengan kecurangan
yaitu membuat yang SALAH JADI BENAR dan sebaliknya. Mereka diberi amanah bahkan
umumnya mereka dibayar untuk melaksanakan amanah itu.
Ternyata sebagian mereka benar benar telah
mengabaikan amanah, menzhalimi orang
banyak dengan melakukan kecurangan terhadap sesuatu yang ditugaskan kepada
mereka. Mereka jelas telah berbuatan zhalim terhadap orang lain.
Lalu apa yang bisa dilakukan terhadap mereka
yang curang dan zhalim ini. Paling tidak ada tiga perkara yang bisa dilakukan :
Pertama : Beri mereka nasehat.
Memang salah
satu kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya adalah memberi nasehat. Allah
Ta’ala berfirman :
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Sungguh,
manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih SERTA SALING MENASEHATI untuk kebenaran dan SALING
MENASEHATI untuk kesabaran. (Q.S al ‘Asr 2-3).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
عَنْ
أَبِي مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه
وسلم : مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ, فَلَهُ
مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Barangsiapa menunjukkan suatu
kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya. (H.R
Imam Muslim)
Cuma sayang si zhalim dan pelaku curang ini
akan SANGATLAH BERAT untuk menerima nasehat, karena : (1) Punya kepentingan
yang kuat terhadap sponsor ataupun atasannya ataupun kelompoknya. (2) Mereka
tergiur berat dengan kepentingan duniawi seperti harta, pangkat dan jabatan.
(3) Dan juga hawa nafsu dan godaan
syaithan yang telah membelenggunya. Bisa jadi hatinya telah tertutup oleh dosa
dosa KECURANGANNYA.
Kedua : Beri maaf mereka.
Sungguh memaafkan adalah suatu sikap yang
mulia dari seorang hamba dan Allah akan menambah kemuliaannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman :
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ
لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Tetapi
barang siapa bersabar dan memaafkan, sunguh itu termasuk perbuatan
yang mulia. (Q.S asy Syura 43).
Rasulullah Salallahu
‘alaihi wa Sallam bersabda : ..., Wama
zadallahu ‘abdan bi’afwin illa ‘izza. Wama nawadha’a ahadun lillahi illa
rafa’ahullah) .... Allah tidak akan menambah untuk seorang hamba karena
maafnya (suka memaafkan) kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang
merendahkan hatinya kecuali Allah akan
meninggikan
(derajat) nya. (H.R. Imam
Muslim).
Lalu datang pertanyaan : Apakah semua
kesalahan manusia harus dimaafkan ?. Ketahuilah bahwa jika suatu kesalahan
sudah keterlaluan apalagi berkaitan dengan agama maka bisa jadi tak dimaafkan.
Sungguh pada saat Fathul Makkah
(penaklukan kota Makkah), Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam memaafkan
seluruh penduduk Makkah. Tetapi diantaranya ada 9 orang penduduk Makkah yang
sudah keterlaluan jahatnya, TIDAK DIMAAFKAN OLEH BELIAU dan beliau perintahkan
untuk dibunuh. (Kitab ar Rahiq al Makhtum, Dr. Syaikh Shafiyurrahman al
Mubarakfury).
Ketiga : Doakan keburukan buat mereka.
Mendoakan
KEBAIKAN untuk orang lain sangatlah dianjurkan dalam syariat Islam. Ketahuilah
bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam diperintahkan Allah Ta’ala untuk mendoakan
orang orang yang beriman. Allah
berfirman :
وَاسْتَغْفِرْ
لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ
Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi
(dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. (Q.S Muhammad 19).
Namun demikian ketahuilah bahwa hakikatnya
kita boleh MENDOAKAN KEBURUKAN buat orang zhalim yaitu yang telah melakukan
perbuatan curang apalagi mencurangi orang banyak dengan kecurangan yang berat
berdampak buruk yang luas.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَمَنِ
انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِ فَأُولَٰئِكَ مَا عَلَيْهِمْ مِنْ سَبِيلٍ
Tetapi orang-orang yang membela diri sesudah
dizhalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka. (Q.S asy Syuura: 41)
Allah Ta’ala berfirman :
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَوَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang
diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizhalimi. Dan
Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S an Nisa’
148)
Ibnu Abbas berkata tentang ayat ini : Allah
tidak suka seseorang mendoakan keburukan untuk selainnya, kecuali ia dalam
keadaan dizhalimi. Allah memberikan keringanan baginya untuk mendoakan
keburukan atas orang yang menzaliminya.dan itu ditunjukkan oleh firman-Nya
: “Kecuali oleh orang yang dianiaya.” (namun), jika bersabar maka itu
lebih baik baginya. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin
rahimahullah : Tidak mengapa bagi manusia untuk mendoakan (keburukan) orang
yang telah menzaliminya sejauh kadar kezalimannya itu, jika dia berdoa untuk
orang yang menzaliminya sejauh kadar kezalimannya, maka itulah yang bijak. Dan,
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa orang yang dizalimi. (Syarh Riyadhush
Shalihin).
Itulah tiga perkara yang bisa dilakukan
terhadap orang orang zhalim yang telah melakukan kecurangan. Semoga Allah Ta’ala
menurunkan laknat-Nya buat mereka semua. Wallahu A’lam. (1.602)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar