JAUHKAN DIRI DARI SIFAT SOMBONG SEKECIL APAPUN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Apa itu sifat sombong ?. Rasulullah telah
menjelaskan dalam sabda beliau :
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ
وَغَمْطُ النَّاسِ
Kesombongan adalah menolak
kebenaran dan merendahkan manusia. (HR. Muslim, no. 2749, dari
‘Abdullah bin Mas'ud)
Ketahuilah bahwa sikap seorang muslim terhadap
setiap kebenaran adalah menerimanya secara penuh sebagaimana firman Allah ‘Azza
wa Jalla :
وَمَاكَانَ
لِمُؤْمِنٍ وَلاَمُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولَهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ
لَهُمُ الْخِيَرَةَ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ
ضَلاَلاً مُّبِينًا
Dan tidaklah patut bagi mukmin laki-laki dan
mukmin perempuan, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,
akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (Q.S al Ahzab
36)
Bentuk kesombongan selanjutnya adalah sombong
terhadap makhluk, yakni dengan meremehkan dan merendahkannya. Hal ini muncul
karena seseorang bangga dengan dirinya sendiri dan menganggap dirinya lebih
mulia dari orang lain.
Kebanggaan terhadap diri sendiri membawa
seseorang kepada sikap sombong terhadap orang lain, meremehkan bahkan menghina mereka, serta merendahkan mereka baik
dengan perbuatan maupun perkataan. Rasulullh bersabda :
بِحَسْبِ
امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ
Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat
jika ia menghina saudaranya sesama muslim. (H.R Imam Muslim).
Jadi ketika seseorang menolak kebenaran
setelah didatangkan dalil dihadapannya maka dia termasuk orang sombong. Dan ketika
seseorang merendahkan saudaranya maka dia termasuk orang sombong. Oleh karena
itu sifat sombong adalah sangat tercela dalam syariat Islam.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala tidak suka kepada orang yang menyombongkan
diri dan melarang manusia berlaku sombong.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ
وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ
فَجُوْرٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu
dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْتَكْبِرِينَ
Sesungguhnya Dia tidak
menyukai orang-orang yang menyombongkan diri. (Q.S an Nahl 23)
Oleh karena itu seorang hamba tentulah akan berusaha menghindarinya. Diantara caranya
adalah :
Pertama
: Seseorang tidak boleh lupa bahwa dia adalah hamba Allah. Keadaan seorang
hamba adalah hina dan rendah sehingga tidak ada sesuatu pun yang pantas untuk disombongkan.
Kedua
: Seseorang hendaklah menyadari bahwa dia lemah dan tidak memiliki apa apa.
Allah berfirman : “Lillahi maa fissamawati wamaa fil ardh” Milik Allah
apa yang ada di langit dan di bumi (Q.S
al Baqarah 284)
Dan sungguh hanya Allah Ta’ala yang telah
memberi hamba hamba-Nya kehidupan dan berbagai kebutuhannya.
Ketiga
: Seseorang hendaklah menyadari bahwa hukuman Allah telah pernah dijatuhkan
kepada orang orang yang sombong pada saat masih di dunia dan diakhirat tentu
akan ada hukuman yang lebih berat.
Perhatikanlah bagaimana Allah telah menghukum
Qarun, kaum ‘Ad, kaum Tsamud dan yang lainnya, karena kesombongan mereka.
Keempat
: Seseorang hendaklah mengingat kembali
asal penciptaannya, yaitu sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
الَّذِي
أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
Yang memperindah segala sesuatu yang Dia
ciptakan dan yang memulai ciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia
menciptakan keturunannya dari saripati air yang hina. (Q.S as Sajdah
7-8).
Kelima
: Senantiasa mengingat kematian. Tentang hal ini Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي
تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ
الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Katakanlah
: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan. (Q.S al Jumu’ah 8).
Dari ayat tersebut, kita mengetahui bahwa
dengan memperbanyak mengingat mati, kita menjadi sadar tentang segala hal yang
tidak patut kita sombongkan di dunia.
Sungguh semuanya akan kita tinggalkan dan kita
kembali kepada Allah Ta’ala. Hanya kain mori penutup badan, yang akhirnya
hancur dan dimakan cacing. Bahkan di akhirat kelak setiap orang harus
mempertanggung jawabkan apa yang telah diperbuat di dunia.
Sebagai penutup, dinukil hadits tentang perintah agar bersikap rendah
hati serta peringatan keras dan ancaman bagi
orang yang sombong.
Pertama : Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar bahwa
Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
وَإِنَّ
اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى
أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
Sesungguhnya Allah
mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun
yang bangga atas yang lain dan tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain. (H.R Imam Muslim).
Kedua : Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasalam bersabda :
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Tidak akan masuk kedalam surga orang yang
dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi. (H.R Imam Muslim)
Oleh karena itu, kita bermohon kepada Allah
Ta’ala agar diajuhkan dari sifat sombong yang dalam syariat Islam dihukumi sebagai salah satu sifat tercela. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(1.343)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar