PARA ULAMA ISTIQAMAH MENGERJAKAN
SHALAT MALAM
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh sangatlah banyak keutamaan
yang akan diperoleh orang orang beriman jika
mereka melakukan shalat malam, diantaranya adalah :
Pertama : Merupakan shalat yang paling utama
setelah shalat fardhu.
Rasulullah bersabda : “Afdhalush shalaati ba’da shalaatil
maktuubati ash shalatu fii jaufil laili”. Shalat yang paling utama setelah
shalat yang fardhu adalah shalat ditengah malam. (H.R Imam Muslim dari Abu
Hurairah).
Kedua : Merupakan kebiasaan orang orang
shalih.
Rasulullah bersabda : ‘Alaikum biqiyamil laili
fainnahu dakbush shalihiina qablakum, wahuwa
qurbatun lakum ilaa rabbikum, wa maghfaratun
lissaiyati wa manhaatun ‘anil itsmi.
Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang orang
shaleh sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah,
penghapus kesalahan kesalahan dan menjauhkan dosa. (H.R Imam at Tirmidzi, Imam
al Baihaqi dan al Hakim).
Ketiga : Merupakan kemuliaan seorang beriman.
Rasulullah bersabda :
“Ataanii jibriilu faqaala : Ya Muhammad, isy maa syi’ta fainnaka mayyitun, wa
ahbib maa syi’ta fainnaka mufariquhu, wa’mal maa syi’ta fainnaka majziyun bihi,
wa’lam anna syafaral mu’minin qiyaamuhu billaili wa ‘izzahustighnaa uuhu ‘aninnasi”.
Jibril mendatangiku, lalu berkata : Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena
kamu akan mati, cintailah apa saja sekendakmu karena kamu akan berpisah
dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan
ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya dan
tidak merasa butuh terhadap manusia (H.R Imam al Hakim dan Imam al Baihaqi,
dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Oleh sebab itu para ulama dan orang orang shalih dari dahulu
senantiasa menjaga dan mengamalkan shalat malam. Sungguh mereka sangat paham
keutamaan dan kelebihan shalat Sunnah ini. Perhatikanlah bagaimana kesungguhan
para ulama dalam pengamalan shalat malam. Diantaranya adalah :
Pertama : Abu Hurairah
Abu Utsman an Nahdi, dia berkata : Aku pernah bertamu pada
Abu Hurairah beberapa hari. Aku lihat Abu Hurairah, istrinya dan pembantunya
senantiasa membagi malam menjadi tiga untuk shalat. Apabila yang satu telah
shalat lalu membangunkan yang lain. (Kitab Hiyatul Auliyaa’).
Dengan pembagian itu maka rumah Abu Hurairah selalu dihiasi dengan shalat malam secara
bergantian semenjak selesai shalat Isya sampai shalat Shubuh
Kedua : Ibnul Mubarak
Ali bin al Husain bin Syaqiq mengatakan : Tidak pernah aku
melihat orang yang lebih pas bacaannya dari Ibnul Mubarak. Tidak ada yang lebih
baik bacaannya dan lebih banyak shalatnya daripada dia. Dia shalat sepanjang
malam, baik dalam safar maupun maupun yanglainnya. Dia mentartilkan bacaan dan
memanjangkannya, ia sengaja meninggalkan tidur agar orang lain tidak mengetahui
saat dia shalat.
Ketiga : Waki’ bin al Jarrah.
Aku belum pernah melihat seorang pun yang lebih utama dari
Waki’ bin al Jarrah. Dia tekun melakukan shalat, menghafalkan banyak hadits,
sering shalat malam dan banyak berpuasa. Ibrahim putera Waki’ berkata : Ayahku
shalat malam dan begitu pula semua penghuni rumah, sampai sampai pembantu kami
juga ikut shalat malam. (Shifatush Shafwah).
Keempat : Syaikh Abdul Aziz bin Baz.
Beliau adalah seorang Ulama besar, bekas Rektor Universitas
Islam Madinah dan bekas Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia. Dalam kitab Akhlak
dan Keutamaan Syaikh bin Baz disebutkan bahwa
Ahmad salah seorang dari anak Syaikh bin Baz berkata : Semenjak aku
mengenal ayahku, beliau bangun satu jam sebelum subuh dan beliau selalu shalat
malam 11 rakaat.
Oleh karena itu sangatlah baik kalau kita juga berusaha
melazimkan diri untuk melakukan shalat
malam ini sebagaimana kebiasaan orang orang shalih sehingga kita bisa meraih
keutamaan yang banyak dari amalan yang istimewa ini.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A‘lam. (1.216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar