SEORANG HAMBA WAJIB MEMPERHATIKAN
KUALITAS
AMALNYA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Amal shalih yang dilandasi iman adalah modal paling utama
untuk mendapat berita gembira dengan surga. Allah berfirman :
Pertama : “Wa
basysyiril ladziina aamanuu wa ‘amilush shalihaati anna lahum jannatin tejrii
min tahtihal anhaar” . Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang
yang beriman dan beramal shalih bahwa untuk mereka (disediakan) surga surga
yang mengalir dibawahnya sungai sungai.
(Q.S al Baqarah 25).
Kedua : “Wa
tilkal jannatul latii uuristumuuhaa bimaa kuntum ta’maluun”. Dan itulah
surga yang diwariskan kepada kamu karena perbuatan yang telah kamu amalkan. (Q.S az Zukhruf 72).
Tentang
ayat ini Syaikh as Sa’di berkata : Artinya, Allah Ta’ala mewariskan (menganugerahkan)
surga surga itu untuk kalian karena amal perbuatan kalian dan dijadikannya
sebagai balasan atas amal amal kalian karena karunia-Nya. Dan didalamnya Allah
Ta’ala menyimpan berbagai rahmat-Nya.
Lalu
setiap hamba melakukan amal ibadah terutama sekali amal ibadah yang wajib dan
ditambah lagi dengan ibadah ibadah Sunnah. Diantara ibadah yang utama bagi
seorang beriman adalah shalat, puasa, zakat dan sedekah serta ibadah haji dan
umrah.
Suatu hal yang sangat sangat penting untuk diprhatikan oleh
seorang hamba adalah BUKAN HANYA MENJAGA KUANTITAS AMALNYA TAPI JAUH LEBIH
PENTING LAGI MENJAGA KUALITASNYA. Ali
bin Abi Thalib berkata : Jadilah kalian orang yang LEBIH MEMPERHATIKAN BAGAIMANA
AMALAN ITU (BISA) DITERIMA DIBANDING DENGAN KALIAN (BANYAK) BERAMAL.
Jangan sampai amal kita menjadi seolah olah hanya debu yang
beterbangan. Allah Ta'ala berfirman : “Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang
mereka kerjakan lalu Kami akan jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang beterbangan”. (Q.S al Furqan 23).
Tentang ayat ini, Imam al Baghawi berkata : “(debu yang beterbangan)”
artinya amal yang sia sia, tak mendapat pahala.
Ketahuilah bahwa tidaklah semua amal baik diterima dan
memberikan pahala. Penyebabnya paling utama adalah karena tidak dilakukan
dengan baik dan benar. Diantaranya contohnya sebagaimana dijelaskan dan
diingatkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi
wasallam dalam sabda beliau :
Pertama : Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu
‘alaihi wasallam mengingatkan tentang ada
seseorang yang shalat selama 60 tahun tapi tak satupun shalatnya diterima.
Rasulullah
bersabada : “Sesungguhnya (ada) seseorang
yang shalat selama enam puluh tahun namun tak satu shalat pun diterima.
Barangkali orang itu menyempurnakan ruku’ tapi tidak menyempurnakan sujud. Atau
menyempurnakan sujud namun tidak menyempurnakan ruku’nya”. (H.R al
Ashbahani dan at Targhib, Lihat ash Shahihah no. 2535).
Rasulullah juga mengingatkan dalam sabda beliau : "Sesungguhnya
seseorang benar-benar selesai (dari shalat) namun tidak dituliskan (pahala)
baginya melainkan hanya sepersepuluh dari shalatnya, sepersembilannya,
seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya,
sepertiganya, atau setengahnya.” (H.R Abu Daud)
Kedua : Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan kita bahwa
ada orang berpuasa yang hanya memperoleh
lapar dan haus saja. Rubba shaa’imin hazhzhuhu min shiyamihi al ju’ wal
‘athasy. Berapa banyak orang yang puasa hanya mendapatkan lapar dan haus
saja. (H.R Ibnu Majah, an Nasa’i).
Dalam hadits ini beliau menyebut dengan rubba dan kata
rubba dalam bahasa Arab bukan bermakna
satu atau dua tetapi menunjukkan jumlah yang banyak.
Kedua hadits ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga
KUALITAS AMAL kita agar betul betul bernilai dan tidak sia sia di sisi Allah Ta’ala.
Dan seorang hamba memang dituntut untuk mempersembahkan amal yang paling baik
ke hadapan-Nya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(1.200).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar