PENGEMIS BERKECUKUPAN DIANCAM
DENGAN
BARA API NERAKA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Kalau kita coba menelusuri keadaan pengemis atau orang yang
meminta minta paling tidak bisa di kelompokkan menjadi dua :
Pertama : Kelompok pengemis yang benar-benar membutuhkan bantuan yang memang
sangat kekurangan dan tak mampu
membiayai diri dan keluarganya.
Kedua : Kelompok pengemis yang pura
pura sangat membutuhkan. Padahal mereka berkecukupan bahkan terkadang lebih
dari cukup. Tapi mereka ada yang pintar memainkan
berbagai tipu muslihat. Selain
mengetahui rahasia-rahasia pengemis yang berhasil, mereka juga memiliki pengalaman
serta piawai dalam mengundang rasa kasihan orang lain.
Ketahuilah bahwa orang yang meminta minta, pada hal dia
memiliki sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhannya maka dia terancam dengan bara api neraka.
Sungguh Rasulullah telah mengingatkan hal ini dalam beberapa
hadits, diantaranya adalah sabda beliau : “Barangsiapa
meminta minta padahal ia memiliki sesuatu yang mencukupinya maka sungguh ia hanyalah
memperbanyak api neraka untuk dirinya” An Nufaili, perawi hadits
ini berkata di tempat lain. “Dari bara api neraka Jahannam”.
Para sahabat bertanya : Yaa Rasulullah apakah (makna) yang
mencukupinya itu ?. An Nufaili berkata ditempat lain : Apa yang dimaksud dengan
cukup yang tidak boleh seseorang meminta minta ? Rasulullah menjawab : “Sekedar
ukuran yang dapat mencukupi untuk makan siang dan malam”. An Nufaili
berkata di tempat lain : “(Yaitu) ia memiliki sesuatu yang membuatnya
kenyang dalam sehari semalam atau satu malam satu hari” (H.R
Imam Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Hibban).
Ketahuilah bahwa hadits : “Setiap peminta-minta punya hak
(untuk diberi) walaupun ia datang dengan mengendarai kuda” adalah hadits dhaif
(lemah) dinyatakan dhaif oleh Syaikh Al-Albani (Lihat Silsilah Hadits Dha’if
No. 1378)
Dalam syariat Islam, meminta minta tidak dilarang secara
mutlak. Rasulullah Salallahu ‘akaihi
Wasallam memberikan kelonggaran kepada tiga orang atau dalam tiga keadaan.
Selain itu hukumnya haram sehingga apa yang dia makan dari hari hasil meminta
minta itu dihukumi haram.
Rasulullah bersabda : “Wahai Qabishah. Sesungguhnya
meminta minta itu tidak halal kecuali bagi salah satu dari tiga orang :
(1) Seseorang yang
menanggung hutang orang lain, sampai ia melunasinya, kemudian berhenti .
(2) Seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya
ia boleh meminta minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup, dan
(3) Seseorang yang
ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya
mengatakan : Si Fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup. Ia boleh meminta minta
sampai dapat sandaran hidup. Meminta minta selain untuk ketiga hal itu, wahai
Qabishah, adalah haram dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram. (H.R Imam Muslim).
Sungguh syariat Islam mengajarkan umatnya untuk berusaha dan
bekerja guna memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya agar terjaga kehormatan
dirinya. Tak ada pekerjaan atau usaha yang hina kecuali yang haram.
Rasulullah bersabda : “Jika salah seorang diantara kalian
pergi di pagi hari lalu mencari kayu bakar yang dipanggul di punggungnya (lalu
menjualnya) kmudian bersedekah dengan hasilnya dan merasa cukup dari pada apa
yang ada di tangan orang lain maka itu lebih baik baginya daripada ia meminta
minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak. Karena tangan diatas
lebih baik daripada tangan dibawah. Dan mulailah dengan menafkahi orang yang
engkau tanggung". (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(1.223).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar