IMAM AL BAQILANI HEBAT DALAM BERDEBAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Para ulama terdahulu memiliki berbagai kelebihan dan
kecerdasan. Diantaranya
adalah Imam asy Syafi’i dan Imam al
Bukhari dan lainnya memiliki kecerdasan yang tinggi dan hafalannya sangatlah kuat.
Diriwayatkan pula tentang Ulama
lainnya yang memiliki kelebihan
tersendiri yakni Imam Abu Bakar al Baqilani, wafat tahun 403 H. Imam
Khatib al Baghdadi dalam kitab Tarikh Baghdad menceritakan betapa kehebatan
Imam al Baqilani dalam berdebat dengan orang orang nasrani, diantaranya
disebutkan :
Pertama : Suatu
waktu Imam al Baqilani bertemu dengan seorang tokoh nasrani. Lalu tokoh nasrani
berkata kepadanya : Wahai orang Islam, kalian adalah kaum yang fanatik. Kalian
membolehkan laki laki muslim untuk menikahi wanita ahlul kitab, yahudi dan nasrani).
Tetapi kalian tidak membolehkan laki laki yahudi dan nashrani menikahi wanita
wanita kalian (kaum muslimah).
Al Imam Abu Bakar al Baqilani,
dengan mudah memberi jawaban telak, beliau berkata : Kami laki laki Muslim
boleh menikah dengan wanita yahudi karena kami mengimani (Nabi) Musa. Dan kami
laki laki muslim pun boleh pula menikahi wanita nasrani karena kami
mengimani (Nabi) Isa.
Dan bagaimana dengan kalian, yahudi
dan nashrani !. Manakala kalian mengimani (Nabi) Muhammad Salallahu ‘alaihi
wasallam, maka kami pun akan membolehkan kalian menikah dengan wanita wanita
muslimah.
Kedua : Suatu
waktu, penguasa Irak mengutus Imam al Baqilani untuk mendatangi kaum nasrani di
Konstantinopel, sekarang Istambul, yaitu untuk mengajak mereka berdialog tentang agama.
Mendengar kabar tentang rencana
kedatangan Imam Baqilani maka Raja Romawi memerintahkan para pegawai membuat
rendah pintu masuk. Keinginan mereka adalah agar ketika Imam Baqilani datang
dan masuk terpaksa harus merunduk seperti posisi rukuk. Dengan demikian, saat
memasuki ruangan raja maka harus dengan posisi merendahkan tubuh seperti rukuk
dihadapan Raja dan para pembesar kerajaan.
Ketika sampai di kerajaan maka Imam
Baqilani langsung paham akan tipuan dan akal akalan yang dilakukan orang orang
kerajaan. Lalu beliau masuk ke ruangan Raja dengan posisi tubuh terbalik yaitu
membelakangi pintu. Beliau berjalan mundur dengan membelakangi Raja dan para
pembesarnya.
Kemudian (setelah berada diruangan)
beliau bertanya kepada para pendeta yang hadir disekeliling Raja : Bagaimana
keadaan kalian, keluarga dan juga anak anak kalian ?. Mendengar pertanyaan ini
sang Raja marah lalu berkata : Pendeta pendeta kami adalah orang orang yang
suci, mereka tidak menikah dan tidak memiliki anak.
Imam al Baqilani menjawab : Allahu
Akbar, kalian menyucikan pendeta pendeta kalian dari perkara menikah dan
memiliki anak, tetapi kalian justru menuduh Allah menikah dengan Maryam dan
memiliki anak yaitu (Nabi) Isa.
Akhirnya Raja semakin marah.
Kemudian Imam Baqilani melajutkan pembicaraan dengan Raja hingga sampai kepada
pribadi Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam. Raja berkata : Apakah Nabi
kalian berperang ?. Iya, jawab Imam Baqilani.
Raja melanjutkan pertanyaannya :
Apakah dia berperang di barisan terdepan ?. Iya, jawab Imam dengan tegas. Raja
berkata lagi : Apakah dia menang dalam peperangan ?.Imam menjawab : Iya. Apakah
pernah kalah ?, kata Raja. Iya pernah kata Imam Baqilani. Lalu Raja berkomentar
: Aneh, Nabi kok bisa kalah dalam perang. Kemudian Imam membalas : Kalian lebih aneh lagi, Tuhan kok disalib.
Itulah gambaran sebagian kehebatan
Imam Baqilani dalam berdebat dengan
orang orang nasrani. Wallahu A’lam. (1.214).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar