NASEHAT SYAIKH
UTSAIMIN TENTANG MENCINTAI HARTA
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa harta menjadi kecintaan manusia, sebagaimana firman-Nya :
زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ
الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ
وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ
عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Q.S Ali Imran 14.
Tetapi hamba hamba Allah yang mendapat harta akan menjaga tabiat mencintai harta tidak jatuh kepada fitnah harta. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam mengingatkan dalam sabda beliau bahwa harta adalah salah satu fitnah umat beliau :
إِنَّ
لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ
Sesungguhnya pada setiap umat (kaum) ada fitnah (yang merusak, menyesatkan mereka) dan fitnah (pada) umatku adalah harta (HR. Bukhari).
Oleh sebab itu sangatlah baik kita perhatikan nasehat Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin dalam perkara mencintai harta. Beliau berkata : Mencintai harta itu merupakan tabiat manusia. Ini sebagaimana djelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
وَإِنَّهُ
لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. (Q.S al ‘Adiyaat 8).
Juga berdasarkan firman Allah :
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
Dan
kalian mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (Q.S al Fajr
20).
Namun
jika kecintaan seseorang terhadap harta dengan tujuan mengembangkan
harta itu agar bisa melakukan amal shalih maka kecintaan itu menjadi baik
karena harta itu menjadi terbaik ketika berada pada tangan orang yang
shalih. Betapa banyak orang yang Allah Ta’ala anugerahkan kekayaan
kepada mereka lalu harta mereka itu menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam
berjihad di jalan Allah, penyebaran ilmu, menolong orang yang sedang
membutuhkan bantuan dan dalam berbagai perbuatan baik lainnya. (Fatawa Nuur
‘alad Darb).
Syaikh Utsaimin juga mengingatkan : Hampir tidak ada seorang pun yang selamat dari rasa cinta yang dalam terhadap harta. Tetapi tidak semua orang mencintai harta dengan berlebihan. Sebagian ada yang menyukai harta sekedar untuk mencukupi kebutuhan sehari hari agar dapat beribadah kepada Allah.
Sebagian
lagi ada yang ingin lebih dari yang demikian dan sebagian lagi menginginkan
harta yang berlimpah ruah.
Kesimpulannya
bahwa setiap manusia menyukai (mencintai) kebaikan (harta), namun kecintaan
tersebut bertingkat tingkat. Lain orang maka lain pula kadar kecintaannya
kepada harta. (Tafsir Juz ‘Amma).
Selain itu ketahuilah bahwa orang orang beriman mestilah paham betul bahwa sungguh harta itu adalah salah satu nikmat Allah Ta'ala yang akan ditanya dari dua arah yaitu : (1) Dari mana diperoleh dan (2) Untuk apa dibelanjakan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
لَا
تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا
أَفْنَاهُ ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ
اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ
Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba ketika hari Kiamat kelak hingga ia ditanya : (1) Tentang umurnya untuk apa ia habiskan. (2) Tentang ilmunya untuk apa dia amalkan. (3) TENTANG HARTANYA dari mana dia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan. (4) Tentang badannya untuk apa dia letihkan. (H.R Imam at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah Hadits Shahih).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.998).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar