JANGAN LARUT
DALAM KESEDIHAN JIKA DIDATANGI UJIAN
Disusun oleh : Azwir
B.Chaniago
Sungguh, orang orang
beriman pada waktunya akan didatangi ujian berupa musibah baik pada dirinya,
keluarganya, hartanya dan yang lainnya. Semua itu terjadi dengan kehendak Allah
Ta'ala yaitu sebagaimana firman-Nya :
قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا
هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah
(Muhammad). Tidak akan menimpa kami melainkan APA YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH
BAGI KAMI. (Q.S at Taubah 51).
Ketika
ujian berupa musibah itu datang hakikatnya akan membuat hamba hamba Allah
merasa bersedih kenapa ?, karena belum paham betul ada apa dibalik musibah itu.
Ketahuilah bahwa orang orang beriman diberi ujian berupa musibah bisa jadi ada kebaikan
yang banyak akan diturunkan Allah Ta'ala kepada dirinya. Allah Ta'ala berfirman
:
أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal
Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya. (Q.S an Nisa' 19).
وَعَسَىٰ
أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا
وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).
Syaikh
Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Ayat dalam surat al Baqarah 216 ini
adalah umum lagi luas. Bahwa perbuatan perbuatan baik yang dibenci oleh jiwa
manusia karena ada kesulitan padanya, itu adalah baik tanpa diragukan lagi. Dan
perbuatan perbuatan buruk yang disenangi oleh jiwa manusia karena apa yang
dipekirakan olehnya bahwa padanya ada keenakan dan kenikmatan ternyata
(berakibat) buruk tanpa diragukan lagi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Tentang musibah yang menimpa seorang hamba maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar gembira dalam sabda beliau :
من يرد الله به خيرا يصب منه
Barangsiapa
yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah. (H.R Imam Bukhari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Bencana bencana merupakan kenikmatan. Sebab menggugurkan dosa dan menuntut adanya kesabaran sehingga memperoleh pahala. Juga mengharuskan inabah (kembali) kepada Allah Ta'ala, menghinakan diri kepada-Nya. Berpaling dari sesama manusia dan juga kemashalahatan lainnya.
Terhapusnya
dosa dan kesalahan. Dengan adanya musibah musibah (juga) termasuk kenikmatan
yang besar. (Dari kitab al Irsyad).
Imam Ibnul
Qayyim berkata : Sesungguhnya Allah tidak memberi suatu keputusan (qadha’) bagi
hamba-Nya yang mukmin kecuali keputusan itu baik baginya. Apakah keputusan itu
menyakitkannya maupun menyenangkannya. Keputusan yang diberikan Allah Subhanahu
wa Ta’ala kepada hamba-Nya yang mukmin adalah pemberian, walaupun itu dalam
bentuk tidak mengabulkan apa yang diminta hamba-Nya.
Ia juga
merupakan suatu nikmat meskipun dalam bentuk ujian dan bala’ (cobaan) yang
diberikan-Nya adalah keselamatan bagi hamba-Nya walaupun itu dalam bentuk yang
menyakitkan. (Madarijus Salikin).
Oleh karena itu, hamba hamba Allah jika didatangi ujian berupa musibah tetaplah tegar dan bersabar. Jangan LARUT DALAM KESEDIHAN. Sungguh setiap ujian yang menimpa ORANG ORANG BERIMAN hakikatnya adalah kebaikan baginya. Wallahu A'lam. (2.995)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar