SUKA MEMAAFKAN
MENDATANGKAN KEMULIAAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Makna memaafkan
adalah engkau mempunyai hak untuk membalas terhadap orang lain yang menzhalimi
dirimu tetapi engkau melepaskan (hakmu itu), tidak menuntut qishash atau denda
kepadamya (Minhajul Qashidin, Imam Ibnu Qudamah).
Orang bijak
berkata bahwa implementasi dari memaafkan itu adalah engkau senantiasa, terus
menerus mengosongkan hatimu dari semua kesalahan orang lain kepadamu. Ini
sebenarnya mudah dilakukan jika engkau menyadari dan juga sangat mengharapkan maaf dan ridhanya.
Sungguh menjadi pemaaf
termasuk sikap yang berat bahkan bagi sebagian orang sangat berat untuk dilakukan.
Karena ketika seseorang mengikuti hawa nafsunya dan dipanas panasi pula oleh
syaithan maka keinginan sebagian besar manusia adalah membalas jika disakiti
atau jika diperlakuan buruk oleh orang lain.
Namun demikian ketahuilah bahwa sikap suka memaafkan adalah sikap mulia dan sungguh akan mendatangkan kemuliaan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
مَا
نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
Sedekah tidaklah mengurangi harta. TIDAKLAH ALLAH MENAMBAHKAN KEPADA SEORANG HAMBA SIFAT PEMAAF MELAINKAN AKAN SEMAKIN MEMULIAKAN DIRINYA. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya. (H.R Imam Muslim).
Selain itu, ketahuilah bahwa Allah Ta'ala akan memberi ampunan kepada hamba hamba-Nya yang suka memaafkan yaitu sebagaimana firman-Nya :
وَلْيَعْفُوا
وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak menginginkan Allah mengampunimu dan Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. (Q.S an Nur 22)
Dan juga sikap suka memberi maaf adalah sikap yang sangat terpuji dalam syariat Islam. Oleh karenanya, memberi maaf, harus dilakukan dengan cara atau sikap yang terpuji pula agar mendatangkan manfaat yang lebih besar. Ada beberapa sikap atau adab dalam memaafkan, diantaranya adalah :
(1) Berilah
maaf dengan ikhlas dan mengharapkan ampunan Allah. (2) Berilah maaf diminta
atau tidak. (3) Berilah maaf dengan menghadirkan hati, dan dengan cara yang
baik, tidak sekenanya saja. (4) Berilah maaf kapanpun dan di manapun, dengan
terang terangan atau sembunyi.
(5) Berilah
maaf sesegera mungkin, jangan menunggu waktu atau event tertentu. (6) Berilah
maaf, lalu lupakan kesalahannya jangan diungkit ungkit lagi. Jangan pakai
ungkapan forgiven but not forgotten, dimaafkan tapi tidak dilupakan
(kesalahannya).
Wallahu A'lam. (3.001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar