TEMAN KARIB BISA MENYESATKAN DAN MENJADI MUSUH DI AKHIRAT
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh manusia adalah
makhluk sosial yang butuh hidup bersama orang banyak atau bermasyarakat.
Ketahuilah bahwa bergaul dengan orang banyak apalagi mengambil teman
karib dibutuhkan kehati hatian.
Semua orang tentu bisa
dijadikan teman tetapi tidak semua orang bisa dijadikan teman karib karena bisa
menyesatkan dan bahkan menjadi musuh di akhirat kelak.
Pertama : Teman karib bisa menyesatkan. Allah Ta'ala berfirman :
لَّقَدْ أَضَلَّنِى عَنِ ٱلذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ
جَآءَنِى ۗ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِلْإِنسَٰنِ خَذُولًا يَٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ
أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا وَيَوْمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ
عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَٰلَيْتَنِى ٱتَّخَذْتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلً
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata : Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (Q.S al Furqan 27-29)
Kedua : Sebagian teman akrab menjadi musuh di akhirat. Allah Ta'ala berfirman :
يَٰعِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ ٱلْيَوْمَ وَلَآ أَنتُمْ تَحْزَنُونَ ٱلْأَخِلَّآءُ يَوْمَئِذٍۭ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلْمُتَّقِينَ
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi
musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. Wahai
hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu
bersedih hati. (Q.S az Zukhruf 67-68)
Dalam Kitab Tafsir ath Thabari disebutkan : Orang orang yang membina kasih diatas kedurhakaan kepada Allah Ta’ala semasa di dunianya pada hari Kiamat mereka semua adalah musuh. Saling berlepas diri, kecuali orang yang membina cinta kasih di atas pondasi ketakwaan kepada Allah Ta'ala ketika di dunia.
Ketahuilah bahwa sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan tentang teman karib dalam sabda beliau :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ
خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh
karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia
jadikan teman akrab. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi).
Ketahuilah bahwa yang mendengar pertama kali hadits
ini dari Rasulullah Salallahu 'alai wasallam adalah para sahabat yang umumnya
memiliki IMAN YANG SANGAT KOKOH sehingga tidak mudah tergelincir tersebab
pengaruh teman yang buruk.
Bagi kita yang hidup di zaman ini tentu lebih utama
untuk memperhatikan teman karib sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas karena
teman karib berpengaruh besar dalam aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah
seseorang.
Wallahu A'lam. (3.006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar