SEDEKAH
SESEORANG MENDATANGKAN NIKMAT BAGINYA DI AKHIRAT
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh,
Allah Ta'ala telah mengingatkan orang
beriman agar senantiasa bertakwa, BERBEKAL dan juga memperhatikan apa yang telah kita lakukan
sebagai persiapan menuju hari akhirat. Allah Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ
وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan. (Q.S. al Hasyr 18).
Diantara BEKAL YANG BETUL BETUL SANGAT DIANJURKAN
adalah melakukan INVESTASI UNTUK AKHIRAT dengan berinfak dan bersedekah.
Sungguh investasi akhirat adalah satu satunya jenis investasi yang tak pernah
merugi dan AKAN DINIKMATI DI AKHIRAT KELAK OLEH INVESTORNYA. Diantara
kenikmatan dan keutamaannya di akhirat kelak adalah :
Pertama : Sedekah menjadi naungan di padang Mahsyar.
Setelah hari Kiamat semua manusia akan dikumpulkan di
suatu tempat yang datar disebut dengan padang Mahsyar. Ketika itu
hari sangatlah panas keadaan sangatlah sulit. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memberi gambaran tentang al ini dalam sabda beliau :
تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ
عَامِرٍ : فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ
أَمْ الْمِيْلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ
عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى
كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ
يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا،
وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ
Pada
hari Kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal
sejauh satu mil. Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: Demi Allah,
aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan,
atau alat yang dipakai untuk bercelak mata ?. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai
dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya).
Di
antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai
kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam
keringatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat
dengan meletakkan tangan ke mulut beliau. (H.R Imam Muslim).
Selain
itu, dalam
satu riwayat disebutkan pula bahwa
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ
Naungan
orang beriman di hari Kiamat adalah sedekahnya. (H.R Imam Ahmad).
Kedua : Sedekah melindungi dari panasnya api neraka
Sungguh sedekah seorang hamba akan melindunginya dari
panasnya api neraka. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَتِرَ مِنَ النَّارِ
وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ
Siapa
di antara kalian yang mampu membentengi diri dari (panasnya) neraka walau
dengan separoh butir kurma hendaknya ia lakukan. (H.R Imam Muslim).
Ketiga : Sedekah
adalah amal yang pahalanya mengalir terus.
Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau
doa anak yang shalih”. (H.R Imam Muslim).
Selain
itu, ketahuilah bahwa berinfak dan bersedekah adalah salah satu sifat orang orang bertakwa. Allah
Ta'ala berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ
الْمُحْسِنِينَ
(Dan
orang yang bertakwa yaitu) orang-orang YANG MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebajikan. (Q.S Ali Imran 134).
Wallahu
A'lam. (2.992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar