ISBAL DISERTAI
KESOMBONGAN ANCAMANNYA LEBIH BESAR
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Secara terminologi isbal adalah memanjangkan,
melabuhkan dan menjulurkan kain, pakaian, celana atau sarung hingga menutupi
mata kaki dan menyentuh tanah, baik karena sombong ataupun tidak. (Lihat Muhammaddiyah.or.id.Yogyakarta).
Dalam satu hadits
disebutkan tentang pakaian atau sarung
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam, yaitu :
إزاره إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ
(Ujung) sarung
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam hingga TENGAH KEDUA BETIS BELIAU. (H.R at
Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Dari zhahir hadits ini
diketahui bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam memberi teladan untuk
TIDAK ISBAL dalam berpakaian.
Selain itu bahwa
ketahuilah bahwa dalam satu hadits dari Abu Hurairah disebutkan tentang larang
isbal dan ancaman bagi yang melakukannya :
ما أسفل من الكعبين من الإزار ففي النار
Apa saja yang melebihi dua mata kaki dari kain sarung,
maka tempatnya di neraka. (HR. Bukhari)
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
يَا سُفْيَانُ بنِ
سَهْلٍ لا تُسْبِلْ فَإِنَّ اللهَ لا يُحِبُّ الْمُسْبِلِيْنَ
Wahai Sufyan bin Sahl, Janganlah engkau isbal !
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang isbal. (H.R Ibnu Majah,
dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa saat Umar bin Khaththab sedang luka parah, menjelang
beliau meninggal dunia, seorang pemuda datang menemui dan memuji Umar bin Khaththab. Ketika pemuda
tersebut beranjak pergi maka Umar bin Khaththab
memanggil pemuda itu untuk kembali (karena melihat pemuda itu isbal). Lalu
kemudian Umar berkata kepadanya : Angkatlah pakaianmu !. Sesungguhnya (tidak
isbal) itu lebih bersih bagi pakaianmu dan lebih dekat kepada ketakwaan kepada
Rabbmu. (Imam Bukhari).
Lalu bagaimana jika isbal karena sombong. Hal ini
dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau :
من جر ثوبه خيلاء ، لم ينظر الله إليه
يوم القيامة
Barangsiapa menjulurkan pakaiannya karena sombong, tidak akan
dilihat oleh Allah pada hari Kiamat. Bukhari Muslim).
Juga disebutkan pula dalam riwayat yang lain bahwa :
ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر
إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم المسبل والمنان والمنفق سلعته بالحلف الكاذب
Dari zhahir kedua hadits ini dapat kita memahami bahwa isbal karena sombong maka dosa dan ancamannya semakin besar. Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Mengisbalkan pakaian ada dua bentuk :
Pertama : Menjulurkan pakaian
ke tanah dan menyeret nyeretnya DENGAN KESOMBONGAN.
Kedua : Menurunkan (ujung)
pakaian hingga di bawah mata kaki TANPA KESOMBONGAN.
Jenis yang pertama adalah orang yang pakaiannya isbal hingga sampai ke tanah disertai kesombongan. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah menyebutkan bahwa pelakunya menghadapi empat hukuman : (1) Allah tidak berbicara dengannya pada hari Kiamat. (2) Allah tidak Melihatnya (yaitu pandangan rahmat). (3) Tidak Menyucikannya. (4) Mendapat adzab yang pedih. Inilah empat balasan bagi orang yang menjulurkan pakaiannya karena sombong.
Jenis yang kedua, sementara itu pelaku isbal tanpa disertai kesombongan maka hukumannya lebih ringan. Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : Apa saja (sarung) yang di bawah mata kaki tempatnya di neraka. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menyebutkan satu hukuman saja.
Juga hukuman ini tidak mencakup seluruh badan tetapi hanya khusus tempat isbal itu (yang dibawah mata kaki). Jika seseorang menurunkan pakaiannya hingga di bawah mata kaki maka dia akan dihukum (bagian kakinya) dengan api neraka sesuai dengan ukuran pakaian yang turun dibawah mata kaki tersebut. Tidak merata pada seluruh tubuh. (Syarah Riyadhush Shalihin).
Wallahu A'lam. (2.991)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar